Contents
Apa itu: Kepentingan minoritas (minority interest) mengacu pada sebagian kecil pemegang saham di perusahaan di mana lebih dari 50% kontrol dipegang oleh perusahaan induk. Karenanya, kepemilikan mereka kurang dari 50%. Juga disebut dengan kepentingan non-pengendali (non-controling interest)
Kepentingan minoritas dalam akuntansi dan pelaporan laporan keuangan
Dalam menyajikan laporan keuangan, perusahaan induk mengkonsolidasikan neraca anak perusahaan seolah-olah itu adalah kepemilikan penuh, walaupun hanya sebagian yang dimiliki.
Perusahaan juga menyajikan kepentingan minoritas dalam neraca sedemikian rupa sehingga pengguna laporan keuangan dapat melihat dengan jelas kepentingan yang mengendalikan semua perusahaan induk. Di bawah IFRS, perusahaan menyajikannya di bagian ekuitas, terpisah dari ekuitas induk.
Sementara itu, di bawah US GAAP, presentasi lebih fleksibel. Perusahaan induk dapat memilih untuk menyajikannya sebagai liabilitas tidak lancar atau sebagai bagian dari ekuitas.
Sementara itu, dalam laporan laba rugi konsolidasian, perusahaan melaporkan sebagian dari laba milik pemegang saham minoritas pada akun terpisah.
Mari kita ambil kasus PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). AALI melaporkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,52 triliun pada 2018. Namun, dari total laba bersih, sekitar 5% atau Rp82,2 miliar diatribusikan kepada pemegang saham minoritas. Oleh karena itu, laba bersih, yang pada akhirnya dikaitkan dengan pemegang saham AALI berjumlah Rp1,44 triliun.
Sementara itu, dalam neraca, kepentingan non-pengendali AALI adalah kewajiban, yang berjumlah Rp.484,9 miliar. Angka ini mewakili persentase kepemilikan oleh pemegang saham minoritas.
Metode pelaporan kepentingan minoritas
Akuntan mengklasifikasikan kepemilikan minoritas sebagai aktif dan pasif, tergantung pada porsi kepemilikan. Kepentingan minoritas pasif jika kepemilikan di bawah 20% dalam hak suara di anak perusahaan. Perusahaan mencatatnya menggunakan metode biaya. Saat menerima dividen, perusahaan melaporkannya sebagai pendapatan dividen.
Sementara itu, kepentingan minoritas aktif jika kepemilikan berkisar antara 21% hingga 49%. Akuntan menggunakan metode ekuitas saat melaporkan di neraca.
Implikasi
Pemegang saham minoritas memiliki kekuatan yang lebih lemah dalam menyuarakan kepentingan mereka. Mereka tidak dapat melakukan kontrol atas perusahaan melalui pemungutan suara. Sebaliknya, pemegang saham mayoritas dapat menindas mereka dan menyalahgunakan kekuasaan mereka ketika ada perbedaan kepentingan.
Perbedaan kepentingan ini sering muncul dalam beberapa tindakan korporasi di mana mereka harus memutuskan, seperti:
- Merger dan pengambilalihan
- Meningkatkan modal perusahaan
- Pemberhentian dan pengangkatan direktur atau komisaris
- Penawaran umum perdana atau pembelian kembali saham
Selain itu, kepentingan minoritas tidak memenuhi prasyarat untuk disajikan sebagai ekuitas di neraca konsolidasian. Namun, itu juga bukan utang karena perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk membayar seperti dalam obligasi atau pinjaman bank.