Contents
Industrialisasi muncul, salah contohnya, selama revolusi industri di Amerika Serikat dan Eropa pada pertengahan abad ke-18 hingga abad ke-19. Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur tumbuh pesat seiring penemuan-penemuan teknologi baru. Itu mendorong output perekonomian meningkat signifikan, membawa urbanisasi dari pedesaan ke kawasan industri, mendorong investasi keuangan dan memunculkan kelas baru dalam masyarakat: kelas pekerja dan pemodal.
Mungkin anda mengaitkan industrialisasi dengan revolusi industri. Keduanya memiliki kesamaan, tapi, revolusi industri lebih digunakan untuk merujuk pada industrialisasi di beberapa negara maju di masa lampau. Contoh-contohnya adalah:
- Revolusi industri pertama antara 1760-an sampai 1840-an di Inggris. Itu berawal paska penemuan mesin uap, di mana mesin di pabrik mulai menggantikan tenaga kerja manual.
- Revolusi industri kedua diawali ketika listrik dan mesin pembakaran internal digunakan secara luas pada 1870. Itu kemudian memunculkan kapitalisme, yang mana berkembang besar di negara-negara barat.
- Revolusi industri ketiga akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti komputer, digital, nuklir, dan ruang angkasa. Itu berlangsung paska Perang Dunia II dan mengubah masyarakat informasi modern.
Definisi industrialisasi
Apa itu: Industrialisasi (industrialization) adalah sebuah proses di mana perekonomian bertransisi dari berbasis pertanian ke basis manufaktur. Investasi di fasilitas-fasilitas produksi meningkat pesat. Itu kemudian mengarah ke produksi barang dan jasa dalam skala besar.
Tenaga kerja ditransfer dari pertanian ke pabrik-pabrik di mana peralatan modal terkonsentrasi. Orang berpindah dari pedesaan ke perkotaan, di mana aktivitas manufaktur berlokasi. Produktivitas dan output meningkat pesat untuk mengimbangi peningkatan permintaan barang.
Kemudian, perekonomian semakin modern. Mesin menggantikan pekerjaan manusia. Metode produksi yang lebih canggih seperti lean production dan agile manufacturing, juga mendukung output yang lebih besar dan bervariasi. Pekerjaan manual individu tergantikan oleh produksi massal mekanis dan pengrajin diganti oleh jalur perakitan.
Sebagai hasilnya, sektor manufaktur tumbuh pesat. Kontribusinya terhadap perekonomian meningkat – diukur dari persentase output finalnya terhadap produk domestik bruto (PDB). Begitu juga, sektor ini juga menciptakan lebih banyak lapangan kerja, membuat penyerapan tenaga kerja meningkat dari waktu ke waktu dan lebih cepat dibandingkan dengan sektor lainnya.
Setelah industrialisasi berlangsung beberapa waktu, lapangan kerja di sektor jasa meningkat lebih cepat daripada manufaktur. Perekonomian mulai bergerak dari berbasis manufaktur ke berbasis jasa. Itu kemudian mengarah pada deindustrialisasi.
Berikut adalah karakteristik industrialisasi:
- Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi.
- Meningkatnya standar hidup.
- Meningkatnya urbanisasi.
- Pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi.
- Terus munculnya inovasi teknologi.
- Pergeseran budaya.
- Pembagian kerja yang lebih efisien.
- Produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi.
Faktor penyebab industrialisasi
Industrialisasi biasanya terjadi pada bagian awal pembangunan ekonomi. Di negara yang kurang berkembang, sektor primer seperti pertanian dan pertambangan berkontribusi signifikan terhadap output dan lapangan kerja di dalam perekonomian.
- Kemudian, perekonomian berkembang dan sektor manufaktur (sektor sekunder) mulai berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian selama industrialisasi.
- Tahap berikutnya adalah transisi dari perekonomian berbasis manufaktur ke berbasis jasa (sektor tersier dan kuarterner), sebagaimana di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Itu kemudian mengarah pada deindustrialisasi di mana persentase kontribusi manufaktur mulai berkurang.
Kembali lagi ke industrialisasi. Kebutuhan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi atas output sektor primer memacu investasi besar di sektor manufaktur. Itu juga didukung oleh berbagai aspek lainnya termasuk infrastruktur, inovasi teknologi dan teknik produksi, regulasi dan kebijakan pemerintah, dan maju pasar keuangan.
Peningkatan nilai tambah membawa lebih banyak pendapatan di dalam perekonomian. Output sektor primer memiliki nilai tambah rendah dibandingkan dengan sektor sekunder. Bijih besi, misalnya, tidak hanya murah tetapi harganya juga volatil. Tetapi, jika memprosesnya menjadi pelat baja, harganya akan berlipat ganda.
Lantas, apa saja faktor penyebab industrialisasi? Berikut adalah beberapa diantaranya:
- Metode dan teknologi produksi adalah lebih canggih. Itu memungkinkan produktivitas yang lebih tinggi dan produk yang lebih beragam.
- Pasokan energi – seperti minyak dan batubara – melimpah. Sehingga, menyebabkan biaya energi dan transportasi lebih murah.
- Infrastruktur dibangun seperti jalan, jalur kereta api, pelabuhan dan komunikasi, menurunkan biaya logistik dan memudahkan akses, baik ke sumber bahan baku ataupun pelanggan.
- Pembagian kerja dan spesialisasi diperkenalkan. Perusahaan membagi sistem produksi yang kompleks menjadi berbagai tugas dan pekerjaan yang spesifik. Dikombinasikan dengan mekanisasi, itu memungkinkan peningkatan produktivitas pekerja secara signifikan.
- Pemerintah memperkenalkan kebijakan dan peraturan yang ramah investasi. Itu bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi di sektor manufaktur, baik oleh investor domestik maupun asing. Contohnya adalah dengan memberikan subsidi, menawarkan keringanan pajak, mengurangi birokrasi untuk mempermudah investasi asing langsung dan mendorong pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel.
- Pasar keuangan berkembang semakin maju. Pengusaha menjadi lebih mudah untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk mendirikan perusahaan atau ekspansi bisnis. Mereka dapat mengakses dana yang lebih murah dan lebih melimpah daripada hanya mengandalkan pinjaman bank atau tabungan pribadi.
Efek industrialisasi
Industrialisasi bagus untuk membawa lebih banyak output, pekerjaan dan pendapatan ke dalam perekonomian. Selain itu, itu juga merangsang pertumbuhan berbagai industri pendukung, terutama jasa.
Tapi, itu juga memunculkan masalah lainnya. Kerusakan lingkungan dan permasalahan sosial di perkotaan adalah contohnya. Lainnya adalah praktik kerja yang buruk untuk mengejar keuntungan.
Efek positif industrialisasi
Berikut dampak positif industrialisasi:
- Pasokan barang dan jasa di dalam perekonomian meningkat signifikan.
- Barang dan jasa semakin beragam dan bernilai tambah lebih tinggi.
- Orang-orang memiliki lebih banyak pilihan ke barang-barang yang lebih murah.
- Kesempatan kerja meningkat dan upah lebih tinggi daripada upah di sektor primer.
- Produktivitas tenaga kerja adalah lebih tinggi karena spesialisasi, dibantu dengan mesin yang lebih canggih.
- Pendapatan nasional meningkat seiring nilai tambah yang lebih tinggi dan berkembangnya berbagai industri pendukung, menciptakan lebih banyak pekerjaan dan pendapatan di dalam perekonomian.
- Perekonomian mengekspor lebih banyak barang bernilai lebih tinggi, meningkatkan pendapatan ekspor dan cadangan devisa.
- Sektor ekonomi lainnya berkembang, terutama sektor jasa, seiring dengan perekonomian yang lebih makmur.
- Neraca perdagangan membaik karena ekspor meningkat dan, pada saat yang sama, impor berkurang karena pasokan domestik lebih dapat memenuhi permintaan domestik.
- Standar hidup membaik karena akses yang lebih baik terhadap barang dan jasa yang lebih mudah dan bervariasi seperti kesehatan dan pendidikan.
- Pekerja berkualitas semakin banyak seiring dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas melalui pelatihan dan pendidikan.
Efek positif industrialisasi
Berikut dampak negatif industrialisasi:
- Praktik kerja yang buruk muncul seperti upah rendah, kondisi kerja yang buruk dan pekerja anak karena pemanufaktur mengejar output dan keuntungan.
- Penduduk perkotaan menghadapi kondisi hidup yang buruk di mana urbanisasi memunculkan berbagai masalah, misalnya, terkait akses terhadap perumahan dan kriminalitas.
- Pencemaran lingkungan meningkat melalui polusi, sampah perkotaan yang menumpuk, dan emisi gas rumah kaca.
- Sumber daya alam semakin menipis karena dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku sektor manufaktur yang meningkat.
- Ekspansi manufaktur mempersulit bisnis untuk merekrut tenaga kerja baru, terutama jika tidak didukung dengan sistem pendidikan dan pelatihan yang memadai.
- Pemilik modal semakin kaya tapi buruh kesulitan untuk mendapatkan lebih banyak uang, menciptakan kesenjangan kekayaan yang lebih lebar.
- Mekanisasi di sektor pertanian mengarah pada pengangguran struktural yang lebih tinggi di sektor ini karena beberapa buruh tani tidak dapat mengupgrade keahlian mereka sebagaimana yang diminta pasar.
- Impor lebih besar untuk bahan baku dan barang modal, terutama jika sumber daya alam domestik tidak memadai dan industrialisasi tidak tidak diarahkan untuk membangun rantai pasokan yang terintegrasi di pasar domestik.
- Perekonomian domestik lebih rentan terhadap guncangan eksternal dan nilai tukar karena semakin terhubung dengan perekonomian luar negeri melalui perdagangan internasional dan investasi.