Contents
Tingkat suku bunga dapat bervariasi atau tetap. Berbagai jenis suku bunga adalah:
Suku bunga utama (prime rate)
suku bunga pinjaman kepada nasabah yang paling layak kredit oleh bank-bank terkemuka di suatu negara. Suku bunga ini berfluktuasi seiring dengan perubahan penawaran dan permintaan untuk dana jangka pendek.
Suku bunga nominal (nominal interest rate)
Suku bunga pinjaman yang ditentukan sebelumnya. Suku bunga nominal sering berbeda dari tingkat bunga efektif. Jika bunga dibayarkan ketika pinjaman jatuh tempo, tingkat suku bunga yang sebenarnya dibayarkan sama dengan suku bunga nominal. Namun, jika bunga dibayar di muka, itu dikurangi dari pinjaman, sehingga peminjam benar-benar menerima uang lebih sedikit dari yang diminta, yang akan menaikkan suku bunga di atas tingkat nominal. Tingkat aktual yang dibayarkan disebut dengan suku bunga efektif, atau yield. Ini dihitung dengan membagi nominal bunga yang dibayarkan dengan pokok pinjaman. Misalnya, bank membebankan bunga tahunan sebesar 10% untuk pinjaman Rp1.000 dengan ketentuan bunga dibayar di muka. Kita menghitung suku bunga efektif sebagai berikut:
Suku bunga efektif = Rp100 / (Rp1.000 – Rp100) = 11,11%
Suku bunga riil
Adalah suku bunga nominal setelah disesuaikan dengan inflasi.
Suku bunga tetap
Persis, sesuai dengan namanya, bunga ini tidak berubah dari waktu ke waktu.
Bunga variabel
Persentase suku bunga berfluktuasi dari waktu ke waktu, biasanya dikaitkan dengan pergerakan suku bunga dasar tertentu sepert London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR) atau Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR). Misalnya, bank mengenakan suku bunga pinjaman sebesar: 3% + JIBOR. Angka 3% adalah komponen suku bunga tetap, sedangkan JIBOR adalah komponen variabel dan nilainya bergerak sesuai dengan penawaran dan permintaan dana jangka pendek.
Bunga Sederhana
Bunga sederhana merupakan jenis bunga paling dasar. Bunga sederhana dibayarkan hanya satu kali dan tidak berubah. Misalnya, jika kita meminjam Rp100 selama 2 tahun dengan bunga 10% per tahun, maka setelah dua tahun kita harus membayar bunga sebesar Rp100 x 2 x 10% = Rp20. Untuk menghitung bunga sederhana, gandakan prinsipnya dengan kurs dan suku bunga.
#7 Bunga majemuk
Suku bunga majemuk membebani bunga pokok dan bunga yang diperoleh sebelumnya. Istilah sederhananya adalah bunga berbunga. Rumusnya adalah:
Di mana P adalah jumlah pokok pinjaman, r adalah tingkat bunga tahunan nominal, n adalah periode angsuran, t adalah jangka waktu. Dalam contoh bunga sederhana sebelumnya, jika angsuran pinjaman adalah tahunan, maka kita dapat menghitung total besaran bunga majemuk sebagai berikut:
Bunga majemuk = Rp100 {1+(10%/1)}2×1 – Rp100 = Rp21.