Contents
Markup adalah selisih antara harga jual dengan biaya untuk memproduksi barang atau jasa. Dengan kata lain, ini merepresentasikan keuntungan yang diperoleh penjual untuk setiap unit produk atau jasa.
Rumus markup dan perhitungannya
Secara matematis, rumus markup adalah:
Markup = Harga jual – Biaya
Umumnya, besaran markup dinyatakan sebagai persentase. Oleh karena, rumus di atas kita ubah menjadi:
% Markup = (Harga jual – Biaya) / Biaya
Misalnya, biaya produksi per unit sebuah produk adalah sebesar Rp1.000. Produk tersebut dijual dengan harga Rp1.500. Oleh karena itu, persentase markup adalah sebesar 50% = (Rp1.500-Rp1.000)/Rp1.000.
Mengapa penting?
Seperti telah disebutkan sebelumnya, markup merepresentasikan tingkat keuntungan yang diinginkan penjual dari sebuah produk. Informasi ini dapat digunakan dalam strategi strategi penetapan harga jual produk.
Misalnya, jika perusahaan menginginkan markup sebesar 20% dari sebuah produk yang dihasilkan dengan biaya sebesar Rp1.000, maka harga jual produk tersebut adalah sebesar:
Harga jual = Biaya x (1+%markup) = Rp1.000 x (1+20%) = Rp1.200
Perbedaan markup dan margin laba kotor
Meskipun sama-sama menghitung tingkat keuntungan, markup berbeda dengan margin laba kotor. Markup adalah selisih antara harga jual produk dan biaya sebagai persentase dari biaya. Sedangkan, marjin laba kotor adalah selisih antara harga jual suatu produk dan biaya sebagai persentase dari harga jual.
Mari kita ambil contoh. Sebuah produk diproduksi dengan biaya sebesar Rp1.500 dan dijual dengan harga sebesar Rp2.000. Dari informasi tersebut, kita dapat menghitung:
- Markup = (Rp2.000-Rp1.500)/Rp1.500 = 33,3%
- Margin laba kotor = (Rp2.000-Rp1.500)/Rp2.000 = 25%
Secara matematis, hubungan antara margin laba kotor dengan markup adalah sebagai berikut:
Margin = Markup/(Markup + 1)
Kesalahan dalam penggunaan kedua istilah dapat menyebabkan penetapan harga yang secara substansial terlalu tinggi atau rendah, masing-masing mengakibatkan hilangnya penjualan atau hilangnya laba. Mungkin juga ada dampak yang tidak disengaja pada pangsa pasar, karena harga yang terlalu tinggi atau rendah mungkin jauh di luar harga yang dikenakan oleh pesaing.