• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Makroekonomi

Pendapatan Disposabel: Cara Menghitung, Dampak, Faktor Penentu

Diupdate pada April 15, 2022 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: Konsumsi, Pendapatan

Pendapatan Disposabel Cara Menghitung, Dampak, Faktor Penentu
You are here: Home / Ekonomi / Makroekonomi / Pendapatan Disposabel: Cara Menghitung, Dampak, Faktor Penentu

Apa itu: Pengeluaran sekali pakai atau pendapatan disposabel (disposable income) adalah sisa uang yang anda miliki setelah membayar pajak. Anda dapat menggunakannya untuk ditabung atau membeli barang dan jasa.

Advertisement

Pendapatan disposabel penting untuk menggambarkan daya beli rumah tangga. Ketika itu meningkat, kita mengharapkan mereka akan meningkatkan belanja. Peningkatan belanja merangsang bisnis untuk meningkatkan produksi dan merekrut tenaga kerja. Sebagai hasilnya, perekonomian tumbuh, tingkat pengangguran menurun dan prospek pendapatan rumah tangga membaik.

Dari data OECD, Amerika Serikat menempati urutan pertama negara dengan pendapatan disposabel per kapita tertinggi di 2018 dengan US$53,123. Di posisi kedua dan ketiga, ada Luksemburg (US$47,139) dan Swiss (US$41,561).

Pendapatan Disposabel Rumah Tangga Per Kapita 2018
Pendapatan Disposabel Rumah Tangga Per Kapita 2018. Sumber: OECD, diakses pada 18 November 2020

Menghitung pendapatan disposabel

Pendapatan disposabel terdiri dari berbagai pendapatan anda setelah menguranginya dengan pajak. Pendapatan dapat bersumber dari gaji, capital gain, dividen saham, kupon obligasi dan termasuk pembayaran transfer dari pemerintah. Anda tidak akan menghabiskan pendapatan karena harus membayar pajak.

Anda kemudian dapat menggunakan uang sisanya untuk keperluan anda apa saja. Anda dapat menggunakannya untuk membeli produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan anda. Atau, anda dapat menabungnya, mengalokasikannya ke berbagai instrumen keuangan seperti saham dan reksa dana.

Secara matematis, rumus pendapatan disposabel adalah sebagai berikut:

  • Pendapatan disposabel = Total pendapatan – Pajak pribadi

Sebagai contoh sederhana, asumsikan, pendapatan anda adalah sebesar Rp100. Pemerintah memungut pajak penghasilan sekitar 20%.

Mengaplikasikan rumus di atas, pendapatan disposabel anda adalah sebesar Rp80 = Rp100- (20% x Rp100). Itu tersedia untuk anda belanjakan atau tabung.

Advertisement

Perbedaan antara pendapatan disposabel dengan pendapatan diskresioner

Pendapatan disposabel hanya mempertimbangkan pajak sebagai pengurang karena itu adalah beban wajib anda sebagai warga negara. Namun, anda mungkin juga memiliki pengeluaran tetap lainnya dan tidak dapat ditunda, seperti hipotek, utilitas, dan kebutuhan pokok lainnya. Mereka mewakili biaya hidup, yang jika anda tidak bayar, anda akan mendapat denda atau berdampak pada kualitas kesehatan atau hidup anda.

Kita menyebut uang tersisa setelah membayar pengeluaran tetap tersebut sebagai pendapatan diskresioner. Itu mewakili uang tersisa setelah anda memenuhi semua kebutuhan tetap anda. Anda dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sekunder lainnya.

Dalam sebuah persamaan matematis, kita dapat menulis formula pendapatan diskresioner sebagai berikut:

  • Pendapatan diskresioner = Total pendapatan – Pajak pribadi – Pengeluaran rutin = Pendapatan disposabel – Pengeluaran rutin

Sebagai sebuah catatan, anda hanya memasukkan pajak pribadi sebagai pengurang pendapatan. Itu mengecualikan pajak tidak langsung lainnya, seperti pajak penjualan dan pajak pertambahan nilai (PPN).

Memang, peningkatan pajak tidak langsung dapat menurunkan daya beli. Tapi, sulit bagi kita untuk menelusuri efek pajak tidak langsung terhadap masing-masing individu.

Mengapa pendapatan disposabel penting

Pendapatan disposabel adalah indikator utama daya beli dan konsumsi rumah tangga. Perubahannya mempengaruhi permintaan barang dan jasa dan aktivitas perekonomian di berbagai negara. Pengeluaran rumah tangga mencakup bagian yang signifikan dari produk domestik bruto (PDB). Bahkan, di beberapa negara, kontribusinya mencapai lebih dari 50% PDB.

Ekonom menggunakan pendapatan disposable untuk mengidentifikasi tren tabungan dan konsumsi rumah tangga. Ketika pendapatan disposabel naik, kita mengharapkan permintaan barang dan jasa juga akan meningkat. Itu akan merangsang sektor bisnis untuk meningkatkan produksi dan merekrut lebih banyak tenaga kerja. Sebagai hasilnya, pertumbuhan ekonomi (diukur dari PDB riil) meningkat dan tingkat pengangguran menurun.

Biasanya, ekonom juga mengamati tren Indeks Harga Konsumen (IHK), sebuah ukuran kenaikan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Jika tren inflasi IHK juga rendah, daya beli rumah tangga terhadap barang dan jasa lebih kuat. Sehingga, itu akan memperbesar dampaknya terhadap permintaan agregat dan pertumbuhan ekonomi.

Advertisement

Seberapa besar dampak konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi? Itu tergantung pada kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC).

MPC adalah ekstra pendapatan disposabel yang dibelanjakan rumah tangga. Semakin tinggi MPC, semakin besar pengaruh konsumsi terhadap perekonomian. Misalnya, negara A memiliki MPC 0,75 dan Negara B memiliki MPC 0,50. Jika pendapatan disposabel di kedua negara meningkat pada persentase yang sama, dampaknya akan lebih signifikan terhadap Negara A dibandingkan dengan Negara B.

Para ekonom menyebut efek ini sebagai pengganda fiskal (fiscal multiplier). Mereka merumuskannya sebagai berikut:

  • Pengganda = 1 / [1-MPC (1-t)]

Di mana t adalah tarif pajak.

Penurunan pajak meningkatkan pendapatan disposabel. Itu memperbesar efek konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian. Katakanlah, tarif pajak di kedua negara turun menjadi 17%. Menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung efek multiplier di kedua negara sebagai berikut:

  • Negara A = 1 / [1-0.75 (1-0.17)] = 2.65 kali peningkatan dalam output agregat
  • Negara B= 1 / [1-0.50 (1-0.17)] = 1.71 kali peningkatan dalam output agregat

Faktor yang mempengaruhi pendapatan disposabel

Dari rumus, dapat anda lihat, dua faktor utama mempengaruhi pendapatan disposabel: pajak dan pendapatan nominal. Itu meningkat ketika:

  • Tarif pajak pribadi turun
  • Pendapatan nominal meningkat

Ketika pemerintah menurunkan tarif pajak, rumah tangga memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan ke barang dan jasa. Itu biasanya ketika pemerintah menjalankan kebijakan fiskal ekspansioner. Pemangkasan pajak bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi selama resesi.

Semenntara itu, banyak faktor mempengaruhi pendapatan nominal rumah tangga, tergantung dari jenis pendapatannya. Tapi, secara umum, itu terjadi selama ekonomi makmur. Pertumbuhan ekonomi yang kuat membawa lebih banyak pendapatan bagi rumah tangga.

Advertisement

Selama periode tersebut, prospek gaji dan pekerjaan membaik. Keuntungan bisnis juga tumbuh, memungkinkan perusahaan untuk memberikan lebih banyak dividen. Selain itu, kenaikan laba juga mendorong naik harga saham mereka, membuat rumah tangga menerima lebih banyak pendapatan dari capital gain.

Tag: Konsumsi, Pendapatan

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Advertisement

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Strategi Hedge Funds Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Hedge funds mengandalkan beberapa strategi untuk menghasilkan uang. Hedge Fund Research, Inc. (HFRI) membagi mereka

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Apa itu: Dana lindung nilai (hedge fund) adalah dana investasi gabungan (pooled investment funds) di mana berasal dari

Ekuitas Swasta Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Apa itu: Ekuitas swasta (private equity) adalah kendaraan investasi dengan fokus membeli saham perusahaan swasta

Primary Sidebar

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Advertisement

TERBARU

  • Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka
  • Darimana Sumber Keunggulan Komparatif?
  • Tiga Injeksi Dalam Ekonomi
  • Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya
  • Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian?

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Disintermediasi
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan
  • Keunggulan Absolut: Contoh, Asumsi, Kritik

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Disintermediasi
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami