• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Ekonomi

Konsumsi Rumah Tangga: Konsep, Efek dan Faktor yang Mempengaruhi

Diupdate pada June 15, 2019 · Oleh: Ahmad Nasrudin

Konsumsi Rumah Tangga Konsep Efek dan Faktor yang Mempengaruhi
You are here: Home / Ekonomi / Konsumsi Rumah Tangga: Konsep, Efek dan Faktor yang Mempengaruhi

Konsumsi rumah tangga (household consumption) mengacu pada pengeluaran akhir rumah tangga untuk barang dan jasa. Barang bisa diklasifikasikan menjadi barang tahan lama dan tidak tahan lama. 

IKLAN

Konsumsi rumah tangga adalah indikator kunci untuk menganalisis permintaan dalam perekonomian. Konsumsi biasanya menyumbang persentase besar terhadap produk domestik bruto (PDB). Bahkan, di beberapa negara, persentasenya mencapai lebih dari 50%. 

Juga dikenal sebagai pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga atau pengeluaran rumah tangga.

Faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga

Pendapatan adalah faktor utama penentu konsumsi rumah tangga. Tanpa pendapatan, rumah tangga tidak memiliki uang untuk membeli barang dan jasa. 

Selain pendapatan, ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga, diantaranya:

  1. Kekayaan
  2. Ekspektasi pendapatan di masa depan
  3. Suku bunga
  4. Inflasi
  5. Distribusi pendapatan
  6. Faktor demografis
  7. Selera dan preferensi

Pendapatan disposabel

Dalam ekonomi makro, di antara beberapa variabel, pendapatan disposabel adalah penentu utama konsumsi. Ekonom menyatakan konsumsi rumah tangga sebagai fungsi dari pendapatan disposabel.

IKLAN

Kita menghitung pendapatan disposable dengan mengurangi pajak dari pendapatan rumah tangga. Penghasilan di sini termasuk yang diterima dari pembayaran transfer. 

Pendapatan disposabel = Pendapatan – Pajak

Jadi, pendapatan disposabel meningkat ketika:

  • Pendapatan sebelum pajak naik
  • Pajak pendapatan turun

Dari pendapatan disposabel, rumah tangga memiliki dua pilihan utama, ditabung atau dikonsumsi. Tambahan 1 rupiah dari pendapatan yang dialokasikan untuk konsumsi mengacu pada kecenderungan mengkonsumsi marjinal (marginal propensity go consume atau MPC). Sementara itu, ekstra yang disimpan disebut sebagai kecenderungan menabung marginal (marginal propensity to save atau MPS). 

MPC plus MPS harus sama dengan 1. Konsep MPC berguna untuk menjelaskan efek pengganda (multiplier effect) konsumsi terhadap perekonomian. MCP yang tinggi meningkatkan efek konsumsi terhadap perekonomian. 

Pengganda = 1 / (1-MPC)

Kekayaan

Kekayaan rumah tangga terdiri dari aset riil dan aset keuangan. Ketika harga aset keuangan seperti saham dan obligasi naik, kekayaan rumah tangga meningkat. 

IKLAN

Kekayaan yang lebih tinggi mendorong rumah tangga mendorong konsumsi lebih tinggi. Ketika aset mereka naik, mereka merasa telah mencapai target pengumpulan kekayaan. Oleh karena itu, mereka akan menghabiskan setiap tambahan pendapatan ke konsumsi barang dan jasa.

Kita menyebut hubungan harga aset dan pengeluaran sebagai “efek kekayaan”. 

Perlu anda ingat. Pada kasus ini, kita menganggap bahwa liabilitas (seperti pinjaman hipotek) tidak berubah. 

Ekspektasi pendapatan di masa depan

Optimisme rumah tangga mempengaruhi perilaku mereka dalam menghabiskan uang. Jika rumah tangga optimis pendapatan mereka di masa depan akan naik, pengeluaran saat ini meningkat. Kondisi ini umumnya terjadi ketika pertumbuhan ekonomi sedang berekspansi.

Ekspansi ekonomi membawa kondisi yang lebih makmur. Tingkat pengangguran rendah dan prospek pendapatan membaik.

Sebaliknya, selama resesi, tekanan ke bawah atas pendapatan dan konsumsi meningkat. Rumah tangga menjadi lebih pesimis tentang pekerjaan dan pendapatan mereka. Penyusutan aktivitas ekonomi mengindikasikan bahwa bisnis kemungkinan akan memangkas jumlah pegawai mereka, mendorong tingkat pengangguran yang lebih tinggi.

Suku bunga

Suku bunga mempengaruhi konsumsi rumah tangga dan perilaku menabung. Peningkatan suku bunga merangsang rumah tangga untuk menabung lebih banyak demi mendapatkan pendapatan bunga yang lebih tinggi. Karena rumah tangga menabung lebih banyak, alokasi untuk konsumsi berkurang. 

Selain itu, suku bunga juga membuat biaya pinjaman menjadi lebih mahal. Rumah tangga seringkali bergantung pada pinjaman bank untuk membeli barang-barang seperti mobil dan rumah. Oleh karena itu, ketika suku bunga naik, mereka akan cenderung menunda pembelian semacam itu.

IKLAN

Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman. Rumah tangga biasanya akan mengajukan pinjaman baru untuk memfasilitasi pembelian barang tahan lama. 

Selain itu, suku bunga rendah berarti pendapatan bunga juga rendah. Akibatnya, mereka kemungkinan akan menabung lebih sedikit.

Inflasi

Inflasi dan ekspektasi inflasi mempengaruhi keputusan konsumsi, terutama melalui efeknya terhadap pendapatan riil dan tingkat bunga riil. 

Misalnya, ketika rumah tangga mengekspektasikan inflasi akan lebih tinggi, mereka lebih cenderung membeli barang tahan lama sekarang. Itu karena pendapatan saat ini memiliki daya beli yang lebih besar daripada di masa depan.

Sebaliknya, jika rumah tangga mengekspektasikan bulan depan akan deflasi (penurunan harga), mereka akan menunda pembelian saat ini. Mereka akan membeli di bulan depan, mengharapkan akan mendapatkan harga yang lebih rendah.

Distribusi pendapatan

Rumah tangga berpenghasilan tinggi cenderung memiliki MPS yang lebih kecil daripada mereka yang berpenghasilan rendah. Dengan demikian, program distribusi pendapatan (seperti pembayaran transfer) dapat mendorong konsumsi rumah tangga berpenghasilan rendah yang lebih besar.

Faktor demografis

Ini termasuk usia, pendidikan, dan ukuran keluarga. Mereka mempengaruhi pola konsumsi oleh rumah tangga. 

Selera dan preferensi

Faktor-faktor ini sulit diukur dan berubah seiring waktu. Ekonom biasanya tidak mencoba menjelaskan variabel-variabel ini. Faktor-faktor tersebut lebih tergantung pada kekuatan psikologis, yang mana berada di luar bidang ekonomi.

IKLAN

Mengapa konsumsi rumah tangga penting 

Studi tentang teori konsumsi telah membantu para ekonom merumuskan berbagai teori seperti konsep surplus konsumen, hukum utilitas marginal yang menurun dan hukum permintaan. Teori-teori tersebut membantu memahami bagaimana perilaku individu mempengaruhi input dan output dalam perekonomian.

Konsumsi memainkan peran penting dalam teori pendapatan dan pekerjaan. Ekonom Keynesian menyatakan bahwa jika mengkonsumsi barang dan jasa tidak meningkatkan permintaan barang dan jasa tersebut, itu menyebabkan penurunan produksi. 

Penurunan produksi berarti bisnis akan memberhentikan pekerja, yang mengakibatkan pengangguran. Tingkat pengangguran tinggi berarti semakin banyak orang kehilangan pendapatan. Itu pada akhirnya mengurangi konsumsi lebih lanjut.

Efek konsumsi rumah tangga terhadap siklus bisnis

Pengeluaran konsumsi rumah tangga menyumbang sekitar 55% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sepertiga sisanya merupakan pengeluaran pemerintah dan ekspor neto. 

Konsumsi terbagi kedalam tiga kategori: 

  • Barang tahan lama yang didefinisikan sebagai barang dengan masa manfaat lebih dari tiga tahun
  • Barang tidak tahan lama seperti makanan dan minuman, yang mana habis sekali dikonsumsi.
  • Jasa, yang merupakan tindakan membantu atau melakukan pekerjaan untuk pihak lain.

Pengeluaran konsumsi dapat membantu memahami fluktuasi dalam siklus bisnis. Selama fase resesi ekonomi, pengeluaran untuk barang tahan lama berkurang. Mereka mahal dan untuk membelinya, rumah tangga sering meminjam ke bank. Oleh karena itu, selama periode ini, mereka akan menunda pembelian sampai kondisi ekonomi membaik.

Ketika pemulihan ekonomi berlangsung, pengeluaran untuk barang tahan lama meningkat. Karena harganya relatif mahal, konsumen biasanya akan merenungkan matang-matang sebelum membeli. 

Ketika mereka melihat perekonomian akan lebih baik di masa mendatang, mereka akan segera membelinya. Terlebih, dalam situasi ini, suku bunga biasanya masih akan rendah karena bank sentral kemungkinan masih mempertahankan suku bunga rendah. Bank sentral akan menaikkan suku bunga ketika perekonomian memasuki fase ekspansi. 

IKLAN

Karena itu, membeli barang tahan lama di awal pemulihan ekonomi adalah masuk akal. Pada akhirnya, konsumsi untuk barang tahan lama tersebut akan meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian. Itu akan merangsang bisnis untuk meningkatkan output. Dan pada akhirnya, itu akan membawa perekonomian menuju fase ekspansi.

TOPIK

Analisis Keuangan Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Perdagangan Internasional Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Struktur Organisasi
IKLAN

TOP 7

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Teori Kebutuhan McClelland: Jenis dan Cara Memuaskan
  • Diskriminasi Harga Tingkat Pertama: Contoh, Prasyarat, Masalah
  • Lingkungan Makro
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan
  • Saham Biasa: Cara Kerja, Jenis, Fitur, Keuntungan dan Kerugian

TERBARU – Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Pertumbuhan Ekonomi Faktor Pentingnya Dampak Cara Mengukurnya

Pertumbuhan Ekonomi: Faktor, Pentingnya, Dampak, Cara Mengukurnya

Economic growth atau pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan output di suatu perekonomian dari waktu ke waktu. Ini

Distribusi Pendapatan Cara Mengukur dan Mengatasi Ketimpangan

Distribusi Pendapatan: Cara Mengukur dan Mengatasi Ketimpangan

Apa itu: Distribusi pendapatan (income distribution) adalah tentang bagaimana pendapatan atau kekayaan perekonomian

IKLAN

TERBARU – Manajemen

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian

Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian?

Pengusaha berperan kunci untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan orang. Dalam aspek yang luas, mereka berkontribusi

8 Kualitas Pengusaha yang Sukses

8 Kualitas Pengusaha yang Sukses

Memulai dan menjalankan bisnis bukan tugas mudah. Kualitas pengusaha menentukan dan membantu menjawab mengapa seorang

IKLAN

TERBARU – Keuangan

Apa Saja 3 Tahap Pembiayaan Modal Ventura

Apa Saja 3 Tahap Pembiayaan Modal Ventura?

Tahap pembiayaan modal ventura mencakup: Ketiganya berbeda berdasarkan pada tahap mana modal disuntikkan ke dalam

Modal Ventura Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi

Modal Ventura: Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi

Apa itu: Modal ventura (venture capital) adalah modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan baru, startup atau

Leveraged Buyout (LBO) Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Apa itu: Leveraged buyout (LBO) adalah sebuah akuisisi dengan utang diandalkan untuk membiayai pembelian. Strategi ini

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur organisasi ekuitas swasta biasanya adalah Limited Partnership (LP) atau Limited Liability Company (LLC). Di

Footer

TOP 3

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Teori Kebutuhan McClelland: Jenis dan Cara Memuaskan

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami