Dua konsep utama dimensi perubahan dalam ilmu ekonomi: jangka pendek (short-run) dan jangka panjang (long-run). Kedua konsep tidak mengacu pada durasi waktu tertentu tetapi pada sifat perubahan pada penggunaan faktor produksi.
Prinsip utama yang memandu konsep jangka pendek dan jangka panjang adalah bahwa dalam jangka pendek, perusahaan menghadapi biaya variabel (biasanya tenaga kerja) dan tetap (biasanya modal). Sebaliknya, dalam jangka panjang, semua input adalah variabel.
Memahami jangka pendek dan jangka panjang
Jangka pendek adalah periode waktu di mana perusahaan hanya dapat mengubah beberapa input. Biasanya yang bersifat variabel adalah tenaga kerja. Penggunaan jumlah tenaga kerja dapat ditingkatkan atau dikurangi sesuai dengan perubahan output. Jadi, dengan semua faktor produksi lainnya tetap sama (ceteris paribus), perusahaan yang mengambil lebih banyak pekerja mungkin dapat meningkatkan outputnya.
Meskipun jumlah pekerja dapat dikurangi/ditambah, tetapi sewa, kontrak, dan perjanjian upah adalah tetap dalam jangka pendek. Ini membatasi kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan produksi atau upah untuk mempertahankan tingkat laba.
Sebaliknya, dalam jangka panjang, semua faktor produksi atau sumber daya bersifat variabel. Jadi, dalam jangka panjang, sebuah perusahaan tidak hanya dapat menambah/mengurangi jumlah tenaga kerja, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas modalnya dengan membangun pabrik baru untuk meningkatkan outputnya. Pembangunan pabrik baru memungkinkan perusahaan menjadi lebih efisien. Hasilnya, biaya naik dan turun mengikuti jumlah produksi.
Contoh kasus
Misalnya, perusahaan-perusahaan pertambangan logam terpukul oleh jatuhnya logam dunia. Meskipun harga lebih rendah, perusahaan-perusahaan ini tetap meningkatkan produksi, padahal seharusnya diturunkan. Peningkatan produksi ini tidak lepas dari investasi yang telah mereka lakukan beberapa tahun sebelumya, yang mana dilakukan ketika harga logam masih tinggi.
Jadi, meskipun nantinya mereka tidak akan membangun fasilitas produksi lagi, namun dalam jangka pendek ini mereka tidak dapat menghentikan produksi karena dapat berakibat pada pembengkakan biaya. Sebagai hasilnya, mereka mau tidak mau harus menanggung rugi yang besar dalam jangka pendek.
Secara umum, dalam jangka panjang, perusahaan dalam industri padat modal, seperti pertambangan, memiliki waktu untuk memperluas atau mengecilkan operasi sebagai respon terhadap perubahan permintaan. Tetapi dalam jangka pendek, mereka tidak dapat merubah produksi demi merespon perubahan permintaan.