Contents
Ilmu ekonomi (economics) adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang langka secara paling efisien sehingga kesejahteraan pribadi dan sosial dapat ditingkatkan. Ekonomi menyediakan kerangka kerja untuk mempelajari bagaimana individu, rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan organisasi global berperilaku dan mengambil berbagai keputusan.
Sekilas tentang “Ilmu ekonomi”
Ekonomi berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Studi ini mempelajari bagaimana individu, bisnis, pemerintah dan negara membuat pilihan ketika mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka. Selain itu, studi ini juga mencoba untuk menentukan bagaimana kelompok ini harus mengatur dan mengoordinasikan upaya untuk mencapai hasil maksimal. Karena keinginan manusia yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas, peningkatan produktivitas dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dapat mengarah pada standar hidup yang lebih tinggi.
Ide dasar ilmu ekonomi
Ekonomi berakar pada kelangkaan yang dihadapi manusia. Kelangkaan timbul karena kebutuhan dan keinginan tidak terbatas. Sementara itu, untuk memenuhinya, manusia menghadapi keterbatasan sumber daya. Cara dan perilaku manusia dalam mengalokasikan sumber daya adalah ide dasar ekonomi.
Kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas. Kita membutuhkan makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Semua itu kami penuhi melalui konsumsi barang dan jasa.
Untuk menghasilkan barang dan jasa itu, kita menghadapi kelangkaan. Lahan pertanian terbatas bagi kita untuk menanam gandum. Tidak semua tanah cocok untuk pertumbuhan.
Kemudian, meskipun sawahnya luas, tetapi ia terus menyusut untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus bertambah. Untuk alasan ini, teknologi diperlukan untuk meningkatkan produktivitas.
Dari sudut pandang ini, masalah ekonomi utama muncul:
- Barang dan jasa apa yang akan diproduksi? Apakah gandum, beras, atau kedelai, itu tergantung pada kebutuhan konsumsi kita.
- Bagaimana cara menghasilkan barang dan jasa itu? Untuk melakukannya, kita perlu faktor produksi dan teknologi.
- Bagaimana cara mendistribusikan barang? Gandum tidak tersedia untuk konsumen di semua negara, tetapi mereka membutuhkannya.
Dua cabang utama ilmu ekonomi
Analisis ekonomi seringkali berkembang melalui proses deduktif. Dengna kata lain, implikasi dari aktivitas manusia tertentu dipertimbangkan dalam kerangka tujuan.
Ilmu ekonomi umumnya terbagi menjadi dua kategori yakni:
- Mikroekonomi atau ilmu ekonomi mikro, yang berfokus pada individu. Studi ini mempelajari bagaimana konsumen dan produsen individu membuat keputusan mereka. Ekonomi mikro membicarakan bagaimana invididu memproduksi, berdagang satu sama lain hingga bagaimana harga di pasar tercapai ketika penawaran dan permintaan barang berubah. Selain itu, mikroekonomi juga membahas efisiensi dan biaya yang terkait dengan memproduksi barang dan jasa, bagaimana tenaga kerja dibagi dan dialokasikan, risiko, dst.
- Makroekonomi atau ilmu ekonomi makro, yang berkonsentrasi pada perilaku ekonomi secara agregat. Cakupan dapat sepanjang wilayah geografis yang berbeda, negara, benua atau bahkan seluruh dunia. Topik yang dipelajari meliputi pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, perdagangan internasional, investasi, inflasi dan nilai tukar. Selain itu, makroekonomi juga membahas bagaimana kebijakan fiskal dan moneter pemerintah dapat mempengaruhi variable-variabel tersebut dalam rangka mencapai tujuan ekonomi.
Terkadang, sulit untuk membedakan keduanya karena batas-batasnya agak ambigu. Ekonomi makro dan ekonomi mikro bersinggungan dalam membahas perilaku dan interaksi agen ekonomi. Keduanya membahas agen ekonomi yang mencakup individu, bisnis, dan pemerintah.
Agen ekonomi agregat adalah fokus makroekonomi. Sementara mereka, sebagai individu atau kelompok, adalah topik ekonomi makro. Perilaku dan interaksi di tingkat mikro memengaruhi cara pasar bekerja. Dan di tingkat makro, mereka mempengaruhi cara ekonomi bekerja.
Buku pelajaran menjelaskan bahwa ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Sebagai contoh, ia meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Namun, jika kita memeriksanya dengan benar, itu berakar pada konsep mikro. Pertumbuhan ekonomi merupakan produksi barang dari semua pasar di suatu negara.
Contoh selanjutnya adalah inflasi. Ini mewakili kenaikan atau penurunan harga dalam agregat. Inflasi adalah topik ekonomi makro. Tapi, harga beberapa barang dan jasa adalah topik ekonomi mikro.
Demikian juga, permintaan agregat adalah jumlah permintaan dari sektor rumah tangga, bisnis, dan pemerintah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Demikian pula, penawaran agregat mewakili produksi semua produsen di suatu negara.
Pemikiran dalam ilmu ekonomi
Selain dua cabang tersebut, dalam ekonomi, kita mengenal sejumlah sekolah pemikiran. Dua yang diantaranya adalah Klasik dan Keynesian. Beberapa pemikiran lainnya umumnya berlandaskan pada dua pemikiran tersebut, diantaranya Sekolah Klasik Baru (New Classical School) dan Sekolah Keynesian Baru (New Keynesian School).
Pandangan Klasik percaya bahwa pasar bebas adalah cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya. Ekonom Klasik berpendapat bahwa peran pemerintah harus minimal, setidaknya mereka hanya jadi wasit yang memastikan perekonomian bekerja pada prinsip-prinsip pasar bebas seperti menegakkan jaminan kepemilikan individu.
Sebaliknya, pendekatan Keynesian percaya bahwa pasar tidak bekerja dengan baik dalam mengalokasikan sumber daya. Untuk itu, pemerintah harus turun tangan dan secara aktif mengalokasikan kembali sumber daya secara efisien melalui sejumlah kebijakannnya.
Mengapa kita belajar ekonomi?
Karena mempelajari manusia dan perilakunya, ilmu ekonomi menjelaskan fenomena sehari-hari di sekitar kita. Para ekonom menjelaskan mengapa aspek ekonomi terjadi dan bagaimana kinerja ekonomi dapat meningkat.
Mereka bekerja untuk organisasi internasional, perusahaan penelitian, perusahaan investasi, lembaga pemerintah, bank sentral, dan lembaga think tank, di mana mereka mempelajari dan menganalisis berbagai masalah ekonomi. Karya-karya mereka sering muncul di koran, jurnal, laporan tahunan, rencana bisnis, dan laporan lainnya.
Ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu sosial yang penting. Dengan mempelajarinya, Anda tahu bagaimana orang, pemerintah, bisnis, rumah tangga, dan individu mengalokasikan sumber daya mereka yang langka (seperti waktu dan uang).
Ekonomi juga memberikan pengetahuan yang berharga bagi kita untuk membuat keputusan dalam kehidupan kita sehari-hari. Anda akan tahu kapan Anda harus menabung lebih banyak daripada yang dikonsumsi.
Jika Anda seorang pemilik bisnis, ekonomi memberi tahu Anda berapa banyak Anda harus menjual produk untuk mendapat untung, dan berapa harganya?
Konsep penting dalam ilmu ekonomi
Berangkat dari ide-ide dasar di atas, kami merangkum bahwa secara umum, ekonomi membahas empat konsep dasar, yaitu:
- Permintaan
- Pasokan
- Harga
- Uang
Selain keempatnya, para ekonom juga menganggap manusia sebagai makhluk yang rasional secara ekonomi dengan memaksimalkan kepentingan masing-masing. Konsumen memaksimalkan utilitas (atau kepuasan) yang diperoleh dari konsumsi barang dan jasa. Sebaliknya, produsen memaksimalkan keuntungan dari produksi produk dan layanan.
Ketika membuat pilihan, manusia menghadapi biaya peluang. Ini mewakili alternatif terbaik berikutnya yang dikorbankan manusia ketika membuat pilihan alokasi sumber daya.
Ekonom juga menggunakan asumsi ceteris paribus, yang mengasumsikan konstant faktor penentu lain di luar variabel yang mereka periksa. Asumsi ini penting karena fenomena ekonomi itu kompleks, dan tidak mungkin menjelaskan semua variabel ke dalam model ekonomi sederhana.
Permintaan
Permintaan datang dari ide dasar konsumsi. Ini mewakili kebutuhan barang dan jasa oleh agen ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah), yang didukung oleh kemampuan untuk membeli. Itu artinya, jika Anda ingin membeli barang, Anda juga harus punya uang.
Sementara ekonomi mikro berurusan dengan agen ekonomi individu, makroekonomi adalah agregat mereka. Mereka adalah rumah tangga (konsumen), bisnis (produsen), dan pemerintah (pemerintah pusat dan daerah). Makroekonomi menggabungkan permintaan dari agen-agen ini untuk membentuk permintaan agregat, yang terdiri dari konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah. Lebih jauh, permintaan agregat tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri, yang diwakili oleh ekspor.
Dari topik permintaan, para ekonom menelurkan beberapa ide seperti fungsi permintaan, hukum permintaan, dan kurva permintaan. Ekonom menggunakannya untuk menjelaskan jumlah permintaan barang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya, untuk menjelaskan mengapa kurva permintaan miring ke bawah, para ekonom memperkenalkan konsep utilitas.
Sementara itu, dalam ekonomi makro, para ekonom mencoba menjelaskan hubungan antara harga agregat dan permintaan agregat. Dari situlah muncul beberapa konsep seperti inflasi, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, ekspektasi agen ekonomi, investasi.
Penawaran
Penawaran atau pasokan merupakan ide dasar produksi, barang mana yang harus kita produksi, dan bagaimana cara menghasilkan. Himpunan output mewakili pasokan, yang dapat berasal dari dalam negeri atau luar negeri.
Dalam membahas penawaran, para ekonom menggunakan beberapa konsep seperti:
- Hukum penawaran
- Fungsi pasokan
- Kurva penawaran
- Biaya produksi
- Kapasitas produksi
Konsep tersebut adalah konsep utama dalam ekonomi, baik di tingkat mikro dan makro (kadang-kadang, mereka hanya berbeda dalam hal istilah). Dari upaya para ekonom untuk menjelaskannya, kita tahu beberapa kata seperti fungsi produksi Cobb-Douglas dan Solow, skala ekonomi, faktor produktivitas total, pasokan agregat jangka pendek dan jangka panjang, output agregat, kapasitas agregat, kapasitas produksi, tingkat utilisasi, dan produk domestik bruto (PDB). Para ekonom juga menjelaskan faktor-faktor penentu produksi, baik di tingkat perusahaan atau perekonomian dan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam memasok barang, produsen dan ekonomi menghadapi beberapa kendala, yaitu, kuantitas dan kualitas sumber daya (bahan baku, modal, tenaga kerja) dan teknologi produksi. Oleh karena itu, ada batas output maksimum (kita menyebutnya kapasitas produksi). Jumlah output yang dapat direalisasikan dari kapasitas produksi mengacu pada tingkat pemanfaatan kapasitas (tingkat utilisasi kapasitas).
Untuk ekonomi agregat, PDB riil mewakili nilai moneter (kuantitas harga kali) dari output yang direalisasikan. Sementara itu, PDB potensial mewakili output maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perekonomian. Perubahan output mengacu pada pertumbuhan ekonomi.
Dalam produksi, tidak semua sumber daya dapat digunakan karena kualitasnya tidak memenuhi atau kuantitasnya lebih dari yang kita butuhkan, atau mereka berada di tempat dan waktu yang tidak kita butuhkan. Dalam kasus pekerja, maka, muncul pengangguran (struktural, friksional, dan siklikal).
Ketika berproduksi pada kapasitas maksimumnya, perekonomian menghasilkan output potensial. Pada saat itu, kita menyebut perekonomian berada pada lapangan kerja penuh (full employment) atau kapasitas penuh.
Lebih jauh, produksi mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen di suatu daerah atau negara. Untuk menyelesaikannya, berkembanglah perdagangan regional dan internasional. Khususnya, untuk perdagangan internasional, impor mewakili pasokan barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri.
Harga dan uang
Harga sebagai representasi dari nilai barang dan jasa. Dalam ekonomi barter, sulit bagi kita untuk menilai nilai atau biaya suatu barang.
Kemudian, uang muncul dan berkembang, yang membuat kita mudah untuk menilai barang dan jasa. Ini juga membuat kita mudah untuk membandingkan nilai antar produk, memfasilitasi kita untuk mengukur biaya peluang. Dalam hal ini, uang berfungsi sebagai satuan hitung.
Harga suatu barang terbentuk dari interaksi antara permintaan dan penawaran. Ketika jumlah yang ditawarkan dan jumlah yang diminta sama, itu menciptakan harga pasar (atau harga keseimbangan atau harga ekuilibbrium) dan kuantitas ekuilibrium. Penyimpangan harga dari titik ekuilibrium akan menyebabkan kekurangan (shortage) atau kelebihan pasokan.
Dalam ekonomi makro, interaksi antara permintaan agregat dan penawaran agregat jangka pendek membentuk tingkat harga agregat (inflasi) dan output agregat (diwakili oleh PDB riil). Penyimpangan keduaya di sekitar output potensial (atau PDB potensial) membentuk siklus bisnis, yang memiliki implikasi terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pengangguran.
Selain sebagai satuan hitung, uang juga merupakan alat pembayaran. Dengannya, kita membayar barang dan jasa yang kita beli. Selanjutnya, dengan menyimpannya, kita juga dapat mentransfer kekayaan saat ini ke masa depan (fungsi uang sebagai penyimpan nilai).
Ekonomi yang berfokus pada uang adalah apa yang kita sebut monetarisme. Kami menyebut jumlah uang yang beredar dalam perekonomian sebagai jumlah uang beredar.
Sementara itu, ekonom yang percaya bahwa uang bertanggung jawab atas kegiatan ekonomi mengacu pada moneteris. Monetaris percaya bahwa untuk mengubah ekonomi; kita harus mengubah jumlah uang beredar. Perubahan uang akan mempengaruhi harga, keinginan agen ekonomi untuk membeli barang, biaya meminjam uang (suku bunga), dan harga mata uang domestik terhadap mata uang negara lain (nilai tukar). Seiring perubahan permintaan, penawaran dan keseimbangan dalam ekonomi juga harus berubah.
Tidak semua negara mengadopsi mata uang seragam. Zona Euro menggunakan Euro, Amerika Serikat menggunakan Dolar AS, Jepang menggunakan Yen, Cina menggunakan Yuan, dan Indonesia dengan Rupiahnya. Dalam perdagangan internasional, ekspor-impor tidak hanya melibatkan pertukaran barang dan jasa tetapi juga mata uang. Dengan kata lain, ekspor dan impor juga akan mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang. Interaksi permintaan-penawaran dari dua mata uang (mitra domestik vs dagang) memengaruhi kuantitas dan harga keduanya (kita menyebutnya harga pertukaran dua mata uang sebagai nilai tukar).
Tidak semua orang punya uang. Kita perlu meminjam bank jika kita tidak punya cukup uang untuk membeli barang. Dari sini, interaksi permintaan dan penawaran uang memunculkan konsep suku bunga, yang mewakili harga uang pinjaman (atau biaya meminjam uang).
Seperti halnya barang dan jasa, penawaran dan permintaan uang tidak hanya datang dari dalam negeri tetapi juga dari pasar luar negeri. Sekali lagi, karena melibatkan mata uang yang berbeda, meminjamkan, dan meminjam uang (diwakili oleh aliran modal) juga berdampak pada nilai tukar.
Secara agregat, ekonom merumuskan neraca pembayaran untuk melihat aliran uang moneter, baik yang terkait dengan permintaan barang dan jasa atau yang terkait dengan jumlah uang beredar (aliran modal).