Decision-making atau pengambilan keputusan adalah tindakan membuat pilihan rasional di antara banyak pilihan atau serangkaian tindakan, berdasarkan pada pengalaman, tradisi, sarana yang tersedia, analisis, nilai-nilai, preferensi dan keyakinan pembuat keputusan. Setiap proses pengambilan keputusan menghasilkan pilihan akhir, yang mungkin atau mungkin tidak mendorong tindakan.
Deskripsi tentang Pengambilan keputusan
Dalam manajemen strategis, pengambilan keputusan organisasi bukan merupakan fungsi manajemen yang terpisah, tetapi itu terkait dengan fungsi lain, seperti perencanaan, koordinasi, dan pengendalian. Semua fungsi ini mengharuskan keputusan dibuat.
Sebagai contoh, pada awalnya, manajemen harus membuat keputusan kritis mengenai strategi mana yang akan diikuti. Keputusan seperti itu sering disebut keputusan strategis karena dampak jangka panjangnya pada organisasi. Juga, manajer harus membuat sejumlah keputusan yang lebih kecil, taktis dan operasional, yang semuanya penting bagi kesejahteraan organisasi.
Metode
Bagian utama pengambilan keputusan melibatkan analisis serangkaian alternatif yang terbatas yang dijelaskan dalam kriteria evaluatif. Maka tugasnya mungkin untuk memberi peringkat alternatif-alternatif ini dalam hal seberapa menarik mereka bagi pembuat keputusan ketika semua kriteria dipertimbangkan secara bersamaan. Tugas lain mungkin untuk menemukan alternatif terbaik atau menentukan prioritas total relatif dari masing-masing alternatif ketika semua kriteria dipertimbangkan secara bersamaan.
Ada banyak teknik yang dapat kita gunakan untuk membantu dalam mengambil keputusan yang tepat. Itu semua tergantung dalam konteks apa kita mengambil keputusan. Misalnya, dalam mengelola keuangan, informasi dan teknik akuntansi digunakan untuk memfasilitasi pengambilan keputusan, terutama oleh penyediaan model keputusan, seperti arus kas yang didiskonto (discounted cash flow), analisis biaya marjinal (marginal costing), analisis jalur kritis (critical-path analysis), dan analisis titik impas (breakeven analysis).
Untuk pengambilan keputusan organisasi, pohon keputusan terkadang dapat mengklarifikasi masalah dengan menetapkan probabilitas untuk setiap hasil yang mungkin. Pengambilan keputusan yang berprinsip, di mana masalah direduksi menjadi ukuran yang dapat dikelola, dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan analitis.
Sistem pendukung keputusan menggunakan informasi yang tersedia untuk sampai pada keputusan yang lebih baik. Berbagi informasi dapat mengarah pada intuisi kolektif. Selain itu, konflik dapat merangsang pengambilan keputusan yang lebih baik dengan mendorong pemikiran kreatif dan menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang opsi yang tersedia.