Contents
Apa itu: Liabilitas tak terbatas atau tanggung jawab tak terbatas (unlimited liability) berarti pemilik bertanggung jawab penuh secara legal atas utang bisnis. Sehingga, kreditur bisa meminta aset pribadi pemilik untuk melunasi utang bisnis jika bisnis mengalami masalah arus kas dan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu, itu menempatkan risiko bisnis pada pemilik mereka.
Liabilitas tak terbatas adalah kebalikan dari liabilitas terbatas (limited liability). Yang terakhir menganggap pemilik dan bisnis sebagai entitas terpisah secara hukum. Sehingga, pemilik tidak bertanggung jawab atas utang bisnis. Risiko mereka terbatasi, yakni hanya sebesar uang yang mereka investasikan ke bisnis.
Organisasi dengan liabilitas tidak terbatas kurang populer karena karena menempatkan beban utang kepada pemilik ketika perusahaan menghadapi likuidasi. Mereka biasanya hanya untuk bisnis-bisnis kecil dengan skala operasi terbatas.
Contoh unlimited liability
Dua contoh liabilitas tak terbatas adalah:
- Perusahaan perseorangan (sole proprietorship)
- Kemitraan (partnership)
Perusahaan perseorangan dimiliki dan dijalankan oleh satu orang. Mereka mungkin berbisnis sebagai desainer grafis, copywriter atau tukang listrik. Pemilik mungkin mengoperasikan bisnis dengan merekrut beberapa orang sebagai pekerja tanpa tanpa perlu mengubah struktur perusahaan.
Namun demikian, pemilik bertanggung jawab penuh atas bisnis, termasuk terhadap utang bisnis. Bisnis dan pemilik dianggap bukan sebagai entitas terpisah secara hukum. Sehingga, jika perusahaan gagal membayar utang, pemilik bertanggung jawab untuk melunasinya, yang mana mungkin memaksanya harus menjual aset pribadi.
Sementara itu, di bawah kemitraan, bisnis dimiliki dan dioperasikan oleh lebih dari satu orang. Mereka kita sebut sebagai mitra. Ada dua mitra dalam organisasi bisnis ini. Mereka adalah:
- Mitra umum (general partner)
- Mitra terbatas (limited partner)
Mitra umum secara aktif terlibat dalam operasi sehari-hari dan membuat keputusan bisnis. Sementara itu, mitra terbatas tidak terlibat dalam mengelola operasi sehari-hari dan hanya menyumbangkan uang dan memiliki kewajiban terbatas, sesuai dengan investasi mereka.
Pengaturan kemitraan bisa beragam, beberapa memungkinkan mitra memiliki kewajiban terbatas. Contohnya adalah:
- Kemitraan umum (General Partnership atau GP) di mana mitra berbagi tanggung jawab, aset dan keuntungan. Mereka juga berbagi kewajiban keuangan dan hukum.
- Kemitraan terbatas (Limited Partnership atau LP) di mana memiliki ketika dua atau lebih mitra masuk ke bisnis bersama, tetapi pengaturan ini memiliki mitra umum, yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas, dan mitra terbatas.
- Limited Liability Partnership (LLP) di mana menggabungkan unsur kemitraan dan korporasi. Setiap mitra memiliki tanggung jawab terbatas dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan keuangan dan hukum mitra lainnya.
- Limited liability limited partnership (LLLP) beroperasi seperti kemitraan terbatas. Organisasi ini memiliki mitra umum dan mitra terbatas. Tapi, tidak seperti dalam kemitraan terbatas, mitra umum memiliki perlindungan kewajiban dan secara aktif mengelola bisnis.
Pro dan kontra liabilitas tak terbatas
Organisasi dengan kewajiban tidak terbatas biasanya memiliki beberapa keuntungan kelemahan. Mari kita gunakan perusahaan perseorangan dan kemitraan dengan perseroan terbatas sebagai perbandingan.
Perseroan terbatas memiliki liabilitas terbatas. Mereka mungkin adalah perseroan terbatas swasta atau perseroan terbatas publik. Yang terakhir menjual sahamnya ke publik melalui penawaran umum di bursa saham sementara yang pertama tidak melakukannya.
Keuntungan liabilitas tak terbatas
Otonomi dan fleksibilitas yang lebih besar bagi pemilik bisnis adalah contohnya keuntungan organisasi dengan liabilitas tak terbatas. Otonomi adalah mutlak di bawah perusahaan perseorangan. Keputusan bisnis terkonsentrasi pada pemilik. Sementara itu, itu terbagi antara mitra di bawah kemitraan.
Otonomi semacam itu kontras di bawah perusahaan dengan kewajiban terbatas. Pemilik biasanya tidak terlibat dalam mengoperasikan bisnis. Melainkan, mereka mendelegasikannya ke orang lain, yakni direksi. Sehingga, operasi dan keputusan bisnis dijalankan oleh direktur, bukan pemilik (pemegang saham). Dan direktur mungkin mengambil keputusan tidak sesuai dengan kepentingan terbaik pemilik, meski ditunjuk oleh mereka.
Keuntungan lain organisasi dengan liabilitas tak terbatas adalah:
Mudah didirikan dan dibubarkan. Liabilitas tak terbatas tidak memiliki persyaratan hukum untuk struktur organisasi dan kepengurusan. Misalnya, pemilik bisa menghentikan bisnis dan beralih ke bisnis lain kapan saja mereka mau di bawah perusahaan perseorangan.
Keuntungan bisnis seluruhnya menjadi milik pemilik. Itu 100% di perusahaan perseorangan. Dan di bawah kemitraan, itu dibagi antara mitra.
Sebaliknya, di perseroan terbatas, pemilik hanya memperoleh dividen yang dibagikan oleh perusahaan. Pendistribusiannya biasanya didasarkan pada persentase tertentu dari keuntungan. Tapi, kadangkala, perusahaan tidak membagikan dividen dan menyimpan keuntungan mereka sebagai modal internal (laba ditahan).
Tidak berkewajiban untuk mengungkapkan catatan keuangan. Ini menguntungkan dari sisi pajak. Pemilik mungkin menghindari pajak dengan merahasiakan catatan atas keuntungan bisnis mereka. Selain itu, merahasiakan catatan keuangan juga penting dalam konteks persaingan karena itu adalah informasi vital.
Tunduk pada peraturan kepatuhan yang lebih sedikit. Organisasi dengan tanggung jawab tidak terbatas memiliki lebih banyak kebebasan seputar peraturan kepatuhan dan akuntansi. Perusahaan tidak berkewajiban untuk merilis laporan keuangan atau mengungkapkan ke publik tentang bagaimana bisnis beroperasi, perubahan jabatan direktur atau saham baru yang diterbitkan.
Kelemahan liabilitas tak terbatas
Liabilitas tak terbatas mengekspos risiko signifikan bagi pemilik. Mereka bisa kehilangan aset pribadi untuk melunasi utang bisnis jika kegagalan bisnis terjadi. Sehingga, keadaan yang tidak terduga atau kesalahan yang tidak menguntungkan dapat menghancurkan keuangan pribadi.
Kelemahan lainnya adalah:
Mudah didirikan dan dibubarkan. Liabilitas tak terbatas tidak memiliki persyaratan hukum untuk struktur organisasi dan kepengurusan. Misalnya, pemilik bisa menghentikan bisnis dan beralih ke bisnis lain kapan saja mereka mau di bawah perusahaan perseorangan.
Stress dalam menjalankan bisnis. Perusahaan liabilitas tak terbatas seringkali tidak memiliki spesialisasi. Pemilik harus mengurus semuanya, mulai dari keuangan, pemasaran hingga operasi. Mereka juga harus mengambil keputusan di area-area tersebut.
Kesulitan dalam memperoleh pendanaan. Bank umumnya lebih suka berurusan dengan perseroan terbatas daripada perusahaan perseorangan. Perseroan terbatas memiliki sumber daya yang lebih besar dengan struktur organisasi dan catatan keuangan yang lebih rapi.