• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Ekonomi

Ekuilibrium Jangka Panjang Dalam Ekonomi Makro

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada June 17, 2019

Ekuilibrium Jangka Panjang Dalam Ekonomi Makro

Dalam ekonomi makro, ekuilibrium jangka panjang (long-run equilibrium) terjadi ketika kurva permintaan agregat memotong kurva penawaran agregat jangka pendek pada titik kurva penawaran agregat jangka panjang. Pada titik ini, PDB riil aktual suatu negara akan sama dengan PDB potensial. Tingkat pengangguran akan berada pada tingkat alami, hanya menyisakan pengangguran friksional dan pengangguran struktural.

Fluktuasi ekonomi terjadi karena penyimpangan terhadap ekuilibrium jangka panjang

Ekuilibrium jangka panjang adalah tempat ekonomi menetap dalam keseimbangan ekonomi makro jangka panjang. Ini juga merupakan titik di mana output potensial ekonomi sepenuhnya dicapai oleh produsen.

Tetapi ekuilibrium ekonomi seringkali menyimpang dari jangka panjangnya. Ini terjadi akibat fluktuasi penawaran agregat jangka pendek dan permintaan agregat.

Fluktuasi dalam ekonomi terjadi ketika PDB riil menyimpang dari PDB potensial. Fluktuasi ini terjadi dalam jangka pendek dan membentuk apa yang kita sebut sebagai siklus bisnis. Penyimpangan PDB riil terhadap PBB potensial dinamakan gap atau kesejangan, yang mana ketika PDB riil lebih tinggi dari PDB potensial, ada kesenjangan inflasi dan ketika PDB riil lebih rendah dari PDB potensial, ada kesenjangan resesi.

Upaya untuk mengatasi kesenjangan output

Untuk memoderasi kesenjangan jangka pendek, agar tidak terlalu besar, pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal sebagai alat dan bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter sebagai alat untuk menutup kesenjangan ini dan kembali ke ekuilibrium jangka panjang.

Ketika ada kesenjangan deflasioner, pengambil kebijakan akan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter ekspansif. Kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan permintaan agregat dan mencapai PDB potensial. Kebijakan fiskal ekspansif diberlakukan oleh pemerintah dan terdiri dari pemotongan pajak dan peningkatan belanja pemerintah. Kebijakan moneter ekspansif terdiri dari penurunan suku bunga dan operasi pasar terbuka yang meningkatkan jumlah uang beredar.

Ketika terjadi kesenjangan inflasioner, kebijakan fiskal dan moneter kontraktif dapat digunakan untuk mengurangi permintaan agregat dan kembali ke ekuilibrium jangka panjang. Dengan kebijakan fiskal, pemerintah dapat meningkatkan pajak dan mengurangi belanja pemerintah. Selain itu, bank sentral dapat memberlakukan kebijakan moneter kontraktif. Ini terdiri dari menaikkan suku bunga dan mengurangi jumlah uang beredar melalui operasi pasar terbuka.

Bagikan

Related

  • Ekuilibrium Makroekonomi: Konsep, Jangka Pendek dan Jangka Panjang
  • Ekuilibrium Makroekonomi Konsep, Jangka Pendek dan Jangka Panjang
  • Kemungkinan Konflik Antara Tujuan Makroekonomi
  • Kemungkinan Konflik Antara Tujuan Makroekonomi
  • Siklus Bisnis Riil: Konsep, Asumsi, Penyebab, Kritik
  • Siklus Bisnis Riil Konsep, Asumsi, Penyebab, Kritik
  • Jam Kerja Agregat: Cara Menghitung dan Dampak Pada Perekonomian
  • Jam Kerja Agregat Cara Menghitung dan Dampak Pada Perekonomian
  • Netralitas Uang: Definisi, Penjelasan Singkat, Kritik
  • Netralitas Uang Definisi, Penjelasan Singkat, Kritik
  • Mengapa lapangan kerja penuh tidak berarti 0 pengangguran?
  • Mengapa lapangan kerja penuh tidak berarti 0 pengangguran
Pengeluaran Lancar Pemerintah Contoh, Perhitungan dalam PDB

Pengeluaran Lancar Pemerintah: Contoh, Perhitungan dalam PDB

Apa itu: Pengeluaran lancar pemerintah (government current expenditures) mewakili pengeluaran pemerintah untuk kegiatan operasional sehari-hari, termasuk

Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Advertisement
Pengeluaran Lancar Pemerintah Contoh, Perhitungan dalam PDB

Pengeluaran Lancar Pemerintah: Contoh, Perhitungan dalam PDB

Apa itu: Pengeluaran lancar pemerintah (government current expenditures) mewakili pengeluaran pemerintah untuk kegiatan operasional sehari-hari, termasuk

Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Serikat Pabean: Definisi, Fitur, Keuntungan, Dan Kerugian
  • Strategi generik
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Altman Z-Score: Konsep, Model, Rumus, Kritik

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami