Contents
Akuntansi entri ganda (double-entry accounting) adalah prinsip pembukuan transaksi yang memegang persamaan akuntansi tetap seimbang. Karena alasan ini, setiap transaksi akan memengaruhi setidaknya dua akun.
Persamaan akuntansi menyatakan bahwa aset adalah jumlah liabilitas plus ekuitas pemegang saham. Aset mewakili sumber daya perusahaan. Sementara itu, kewajiban dan ekuitas masing-masing mewakili klaim kreditor dan pemegang saham untuk sumber daya ini.
Aset = Kewajiban + Ekuitas pemegang saham
Selanjutnya, untuk tetap seimbang, ketika akun dalam aset berubah, jumlah perubahan yang sama akan terjadi pada liabilitas atau ekuitas. Atau, akun lain dalam aset berubah ke arah yang berlawanan.
Contoh akuntansi entri ganda
Kasus 1: Perusahaan membeli mesin seharga Rp500 juta tunai untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Perusahaan melaporkan akun aset tetap meningkat sebesar Rp500 juta, dan uang tunai turun sebesar Rp500 juta. Karena keduanya merupakan komponen aset, total aset tidak berubah.
Kasus 2: Perusahaan membeli bahan baku Rp100 juta secara kredit dari pemasok.
Untuk transaksi ini, perusahaan mencatat kenaikan persediaan sebesar Rp100 juta dan peningkatan utang dagang sebesar Rp100 juta. Persediaan tersaji pada bagian aset, sementara utang dagang tersaji pada bagian liabilitas, sehingga persamaannya tetap seimbang.
Kasus 3: Perusahaan menjual 50 produk dengan harga Rp7,5 juta. Dari jumlah ini, pelanggan membayar tunai Rp3 juta dan membayar sisanya. Selanjutnya, penjualan menghabiskan inventaris Rp5 juta.
Mengenai transaksi, perusahaan mencatat kenaikan uang tunai sebesar Rp3 juta. Perusahaan juga melaporkan peningkatan piutang usaha sebesar Rp4,5 juta. Selanjutnya, akun persediaan berkurang sebesar Rp5 juta. Ketiganya dicatat dalam aset lancar sehingga secara total, nilai aset perusahaan telah meningkat sebesar Rp2,5 juta.
Dalam laporan laba rugi, perusahaan membukukan pendapatan Rp7,5 juta dan harga pokok penjualan Rp5 juta. Dengan asumsi pendapatan dan pengeluaran lain tidak berubah, perusahaan membukukan laba bersih Rp2,5 juta. Laba bersih meningkatkan ekuitas pemilik sebesar Rp2,5 juta melalui peningkatan laba ditahan (dengan asumsi tidak ada pembayaran dividen).
Mengapa penting?
Akuntansi entri ganda adalah dasar untuk akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan. Perusahaan mencatat setiap transaksi dalam bentuk debit dan kredit. Ketika perusahaan mencatat kredit di satu akun, perusahaan juga akan mencatat debit di akun lain. Dengan demikian, jumlah total kredit harus sama dengan total debit.
Sistem pembukuan seperti itu memudahkan penyusunan laporan keuangan yang akurat. Anda juga dapat lebih mudah mendeteksi kesalahan.
Perusahaan mencatat di sisi debit ketika transaksi menyebabkan akun aset atau biaya meningkat. Juga, transaksi yang menyebabkan penurunan kewajiban atau ekuitas dicatat di sisi kredit.
Sebaliknya, ketika transaksi mengurangi aset atau biaya, perusahaan mencatatnya di sisi kredit. Catatan sisi kredit juga berlaku ketika transaksi meningkatkan akun kewajiban dan ekuitas.