• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Pengantar Ilmu Ekonomi / Anticipated Inflation

Anticipated Inflation

Diupdate pada July 19, 2019 oleh Ahmad Nasrudin

Anticipated Inflation

Sesuai dengan namanya, anticipated inflation adalah ekspektasi tentang kenaikan harga di masa depan oleh pelaku ekonomi. Ekspektasi inflasi dapat memainkan peran kunci dalam terhadap pergerakan realisasi inflasi.

Misalnya, jika konsumen berpikir bahwa harga akan naik, mereka mungkin akan bergegas untuk membeli sebelum harga naik. Ini membuat kemudian mendorong permintaan saat ini. Di sisi lain, jika bisnis berpikiran sama dengan konsumen, mereka kemungkinan juga akan menaikan harga jual. Kondisi ini pada akhirnya mempercepat laju kenaikan harga barang saat ini dan mendorong inflasi aktual naik.

Di pasar tenaga kerja, inflasi yang lebih tinggi dari yang diantisipasi menurunkan tingkat upah riil dan meningkatkan kuantitas tenaga kerja yang diminta. Itu membuat pekerjaan lebih mudah ditemukan dan menurunkan tingkat pengangguran karena produsen berusaha untuk meningkatkan produksi.

Sebaliknya, inflasi yang lebih rendah dari yang diantisipasi meningkatkan tingkat upah riil dan mengurangi jumlah tenaga kerja yang diminta. Ini juga meningkatkan tingkat pengangguran.

Pengaruh anticipated inflation terhadap bunga pinjaman

Katakanlah, bank tahu berapa tingkat inflasi antara tahun ini dan berikutnya. Misalkan, misalnya bank meminjamkan R90 juta untuk satu tahun dan bank berharap bahwa tingkat inflasi selama tahun berikutnya akan menjadi 10%. Bank harus membebankan bunga 10% hanya untuk menutupi nilai riil pokok pinjaman – Rp90 juta yang akan bank terima saat pelunasan pada akhir tahun hanya akan membeli barang senilai Rp81 juta (90 – 90 x 10% inflasi). Bank juga ingin menerima bunga riil atas pinjaman sebesar 5% sehingga mereka harus membebankan suku bunga aktual 15% – bunga riil 5% dan 10% untuk menutup inflasi yang diantisipasi.

Jika tingkat inflasi ternyata lebih tinggi dari yang diantisipasi (misalnya 12%), tingkat bunga riil terealisasi (15%-12% = 3%) akan di bawah tingkat bunga riil kontrak (15%-10% = 5%) dan akan ada redistribusi kekayaan dari bank kepada peminjam. Ini karena peminjam menikmati bunga yang lebih rendah daripada yang seharusnya (12%+5% = 17% vs 15%).

Jika tingkat inflasi aktual dan yang diantisipasi ternyata sama, tidak akan ada efek redistribusi kekayaan. Sebaliknya, jika tingkat inflasi ternyata lebih rendah dari yang diantisipasi (misalnya 8%), tingkat bunga riil terealisasi (15%-8% = 7%) akan di atas tingkat bunga riil kontrak (15%-10% = 5%) dan akan ada redistribusi kekayaan dari peminjam kepada bank. Ini karena konsumen menanggung bunga yang lebih tinggi daripada yang seharusnya (8%+5% = 13% vs 15%).

Kategori: Pengantar Ilmu Ekonomi

AFFILIATE

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Glokalisasi: Pentingnya, Contoh, Cara Kerja, Pro, Kontra
  • Faktor Sosial Budaya: Contoh dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Bisnis

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Glokalisasi: Pentingnya, Contoh, Cara Kerja, Pro, Kontra
  • Faktor Sosial Budaya: Contoh dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Bisnis
  • Apa Perbedaan Antara Sektor Swasta Dengan Sektor Publik
  • Values, Attitudes and Lifestyles (VALS): Kategori dan Mengapa Penting

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami