Contents
Apa itu: Biaya tetap (fixed cost) adalah jenis biaya yang nilainya tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah output. Ketika perusahaan menaikkan output atau menurunkan output, itu tidak berubah.
Sebagai contoh, biaya sewa mesin pabrik adalah sebesar Rp15.000.000 selama 1 tahun dan memiliki kapasitas produksi 240.000 unit/tahun. Biaya sewa akan tetap sama terlepas realisasi produksi mencapai 230.000 unit atau hanya sebesar 100.000 unit selama setahun.
Mengapa biaya tetap penting?
Biaya tetap bersama dengan biaya variabel membentuk total biaya dalam menjalankan bisnis. Tidak seperti biaya tetap, biaya variabel berfluktuasi seiring dengan kenaikan atau penurunan produksi atau penjualan.
Memahami biaya tetap bisnis penting untuk memaksimalkan keuntungan. Perusahaan biasanya menggunakannya untuk menghitung titik impas, yakni titik di mana pendapatan sama dengan biaya. Hasil analisis titik impas penting untuk menentukan volume produksi minimum dan untuk menetapkan harga jual.
Tingginya biaya tetap meningkatkan titik impas. Itu berarti perusahaan harus menjual lebih banyak volume untuk menutup biaya tetap atau menetapkan harga yang lebih tinggi. Karena sifatnya yang tidak berubah, maka perusahaan harus tetap membayarnya meski produksi naik atau turun.
Efek biaya tetap terhadap skala ekonomis
Perusahaan harus membayar biaya variabel dan tetap untuk berproduksi. Total biaya variabel akan berubah secara proporsional seiring dengan kenaikan atau penurunan output. Begitu juga, biaya variabel per unit juga akan berfluktuasi mengikuti perubahan output.
Sebaliknya, meski total biaya tetap akan sama, tapi, biaya tetap per unit (total biaya tetap dibagi total output) akan turun ketika output meningkat. Dan, ketika output turun, itu naik.
Perusahaan dapat meraih skala ekonomi dan menurunkan biaya tetap per unit output dengan meningkatkan produksi. Dengan begitu, mereka dapat menyebarkan total biaya tetap ke sejumlah besar output. Misalnya, jika produsen pensil memproduksi sebanyak 100.000 unit, biaya iklan per unit output adalah sebesar Rp50. Total biaya iklan adalah sebesar Rp5.000.000 (100.000 x Rp50).
Jika perusahaan meningkatkan produksi menjadi 200.000 unit, maka biaya iklan per unit pensil turun setengahnya menjadi Rp25.
Ketika memiliki biaya tetap yang tinggi, kita sebut perusahaan memiliki tingkat leverage operasi yang tinggi. Agar beroperasi secara menguntungkan, perusahaan harus menjual volume yang signifikan untuk mencapai titik impas.
Contoh perusahaan dengan biaya tetap yang tinggi adalah perusahaan utilitas. Perusahaan ini harus melakukan investasi besar dalam infrastruktur. Untuk mengkompensasi biaya tetap, perusahaan harus berproduksi pada tingkat yang signifikan.
Ketika perusahaan telah mencapai titik impas, maka setiap kenaikan produksi/penjualan akan menghasilkan laba yang lebih tinggi, ceteris paribus. Tapi, ketika volume penjualan turun atau harga jatuh, itu akan menekan profitabilitas secara signifikan. Karena alasan inilah, mereka rentan terhadap tekanan persaingan.
Efek biaya tetap terhadap persaingan
Di industri dengan biaya tetap yang tinggi, persaingan antar perusahaan cenderung intensif. Masing-masing pemain harus mencapai penjualan yang besar untuk mencapai titik impas dan menghasilkan laba. Mereka akan saling berebut kue pasar dan berusaha untuk mencuri pangsa pasar pesaing.
Tekanan persaingan semakin kuat ketika permintaan di industri melambat, misalnya karena resesi. Mereka akan cenderung memotong harga di bawah biaya rata-rata, bahkan mendekati biaya marjinal, untuk mencuri pelanggan dari pesaing sambil menutup biaya tetap.
Permintaan yang lemah adalah alasan kenapa paska booming komoditas di tahun 2012-an, harga logam terus merosot. Banyak perusahaan komoditas menderita kerugian. Mereka menghadapi penumpukan tinggi barang di gudang. Mereka kemudian berusaha meningkatkan penjualan dengan menurunkan harga jual.
Selanjutnya, tingginya biaya tetap juga membenarkan monopoli di beberapa industri, seperti listrik. Di industri semacam itu, memiliki lebih banyak pemain tidak menguntungkan bagi konsumen. Harga jual akan cenderung lebih tinggi karena mereka tidak mampu menurunkan biaya rata-rata dan meraih skala ekonomi.
Sebaliknya, jika hanya ada satu perusahaan, pemonopoli dapat menurunkan biaya dan menjual dengan harga lebih rendah. Biasanya, itu di bawah pengawasan pemerintah untuk memastikan bahwa harga jual adalah wajar.
Apa saja contoh biaya tetap?
Jenis biaya tetap bervariasi tergantung pada sifat bisnis perusahaan. Perusahaan jasa akan memiliki struktur biaya tetap yang jauh berbeda dengan perusahaan manufaktur. Demikian juga, perusahaan manufaktur juga akan memiliki struktur yang berbeda dengan perusahaan listrik.
Contoh biaya tetap untuk perusahaan manufaktur:
- Biaya bunga. Ketika perusahaan meminjam bank, mereka akan mengeluarkan uang rutin untuk membayar bunga pinjaman. Begitu juga, ketika menerbitkan obligasi, mereka harus membayar kupon secara reguler hingga jatuh tempo.
- Biaya utilitas seperti listrik, air, dan telepon. Beberapa mungkin memiliki elemen variabel, terutama yang terkait langsung dengan proses produksi.
- Depresiasi aset tetap. Itu adalah pembebanan bertahap selama masa manfaat aset. Tidak seperti biaya lainnya, itu tidak melibatkan arus kas keluar karena itu hanya mewakili penurunan manfaat ekonomis dari aset.
- Gaji karyawan non produksi. Misalnya adalah gaji karyawan staf divisi pemasaran, akuntansi, teknologi informasi dan sumber daya manusia. Termasuk di dalamnya adalah gaji eksekutif perusahaan.
- Sewa properti dan real estate. Perusahaan harus membayar sewa kantor atau gudang secara berkala kepada pemilik aset terlepas mereka gunakan atau tidak.
- Biaya asuransi. Perusahaan membayarnya secara berkala berdasarkan kontrak asuransi.
- Biaya perawatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan. Pemanufaktur rutin mengeluarkan biaya ini untuk mengoptimalkan manfaat aset tersebut dan mengurangi potensi kemacetan dalam proses produksi.
Beberapa jenis biaya tetap mungkin dapat ditoleransi. Maksud saya, perusahaan masih bisa mengurangi atau menghilangkannya tanpa berdampak signifikan terhadap operasi.
Misalnya, produsen pensil menghabiskan Rp5 juta untuk mengiklankan produknya. Iklan adalah biaya tetap. Perusahaan dapat menguranginya atau menghentikan iklan sama sekali dan masih dapat menjual pensil.
Sementara itu, beberapa biaya tetap lainnya tidak dapat dihindari dan perusahaan harus membayarnya. Misalnya adalah biaya bunga untuk pinjaman dari bank.