Contents
Apa itu: Perekonomian autarki (autarky economy) adalah sistem atau filosofi di mana sebuah perekonomian berusaha untuk mandiri. Jika sebuah negara mengadopsi sistem ini, maka negara tersebut akan berusaha mencukupi kebutuhan mereka dari dalam negeri. Dan jika negara tersebut tidak terlibat dalam perdagangan internasional atau aliran modal, kita menyebutnya sebagai perekonomian tertutup atau autarki sempurna (complete autarky). Negara tersebut menghasilkan barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan tidak mengekspornya. Begitu juga, mereka juga tidak mengimpor barang dan jasa dari negara lain.
Perekonomian autarki dianggap sebagai konsep abstraksi karena sekarang ini, tidak ada negara yang mengadopsi itu. Bahkan, Korea Utara, yang mana dianggap tertutup, masih memiliki hubungan internasional dengan China dan Rusia dan mengimpor barang dari kedua negara sebesar $491 juga dan $41 juta pada tahun 2020.
Ekonom biasanya menggunakan konsep autarki untuk menjelaskan beberapa konsep makroekonomi terkait seperti model aliran melingkar, permintaan agregat, perdagangan internasional dan neraca pembayaran.
Apakah ekonomi autarki sama dengan ekonomi tertutup?
Perekonomian tertutup adalah ketika sebuah negara tidak berinteraksi dengan negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut tidak berdagang dengan negara lain. Demikian juga, aliran modal atau faktor produksi lainnya, seperti tenaga kerja, dengan negara lain juga tidak ada.
Dan perekonomian tertutup seringkali berakar dari autarki, di mana sebuah negara berusaha swasembada. Dengan demikian, negara tersebut memenuhi konsumsi melalui produksi domestik. Sehingga, untuk membangun kemandirian perekonomian, negara tersebut kemungkinan mengadopsi perekonomian tertutup sehingga meminimalkan ketergantungan pada negara lain.
Karena alasan tersebut, autarki sering diidentikkan dengan perekonomian tertutup. Dan begitu juga, dalam artikel ini, kami mengasumsikan sama antara perekonomian tertutup dengan autarki.
Apa perbedaan antara ekonomi autarki dengan ekonomi pasar bebas?
Autarki adalah kontras dengan perekonomian pasar bebas. Yang terakhir mempromosikan penawaran dan permintaan sebagai penentu dalam aktivitas ekonomi tanpa pemerintah atau otoritas eksternal mengintervensi pasar.
Dan dalam lingkup perekonomian internasional, pasar bebas – dikenal juga dengan ekonomi liberal – mendorong barang dan jasa mengalir bebas antar negara tanpa hambatan perdagangan. Demikian juga, itu juga berlaku untuk faktor produksi. Dalam lingkup yang terbatas, filosofi ini kemudian memunculkan integrasi ekonomi, sebagaimana diadopsi oleh Uni Eropa dan serikat ekonomi lainnya.
Adam Smith dan David Ricardo adalah dua tokoh bagi perdagangan bebas. Menurut keduanya, sebuah negara dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan perdagangan internasional. Adam Smith kemudian mengenalkan konsep keunggulan absolut untuk mendukung argumennya. Sedangkan, David Ricardo mengenalkan keunggulan komparatif.
Mengapa autarki muncul?
Pertama, autarki dianggap sebagai cara untuk mempertahankan kekuasaan negara. Itu menganggap kekuasaan di luar batas negara sebagai ancaman, sebagaimana Hegelian kemukakan.
Oleh karena itu, autarki dianggap sebagai proteksionisme yang ekstrim. Negara autarki tidak berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Mereka mengekstraksi sumber daya alam mereka, mengolahnya dan menjualnya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Mereka tidak menjual produk ke luar negeri atau sebaliknya, mengimpor barang dari luar negeri. Selain itu, mereka juga tidak menerima investasi modal atau bantuan dari luar.
Kedua, nasionalisme yang ekstrim juga bisa mengarah pada autarki. Sebuah negara mengidentifikasi dengan bangsa sendiri dan mengadopsi autarki untuk melestarikan tatanan sosial yang ada. Berinteraksi dengan negara lain mungkin mengakibatkan budaya asing masuk, yang mana bisa menghilangkan identitas dan budaya nasional. Ini juga berlaku pada aspek ekonomi.
Autarki bertujuan untuk mengurangi perekonomian luar negeri mempengaruhi perekonomian domestik. Sebuah negara berusaha untuk swasembada nasional. Itu meminimalkan potensi ancaman atau masalah ekonomi ketika berinteraksi dengan negara lain.
Misalnya, mengimpor sebagian besar produk dari negara lain membuat perekonomian domestik memiliki ketergantungan yang tinggi dengan negara mitra. Ketergantungan semacam itu bisa memunculkan masalah di kemudian hari. Katakanlah, negara mitra mengalami resesi. Itu bisa segera menjalar ke perekonomian domestik melalui perdagangan internasional dan aliran modal. Oleh karena itu, masalah semacam itu bisa dihindari melalui swasembada domestik.
Negara mana dengan perekonomian autarki?
Autarki berakar dari filosofi Hegelian. Itu menyerukan sebuah negara untuk berfokus pada kekuatan ekonomi dan politik yang terikat pada negara-bangsa. Filosofi Hegelian juga berpandangan perdagangan luar negeri sebagai ancaman terhadap keseluruhan kesehatan dan pertumbuhan negara.
Hegelian memandang kekuasaan harus terpusat di orang besar beserta intelektual mereka. Dan batas negara menjadi penting untuk mempertahankan kekuasaan-kekuasaan yang ada. Sehingga, perdagangan di luar perbatasan dianggap sebagai pengkhianatan dan menggerus kekuasaan negara.
Merkantilisme di negara-negara Eropa Barat dari abad ke-16 hingga ke-18 dikatakan sebagai bentuk autarki. Filosofi ekonomi ini mencoba untuk mengendalikan kekuasan negara dengan membatasi perdagangan.
Jerman, selama di bawah Nazi pada tahun 1933–1945, juga dianggap mengadopsi filosofi autarki. Nazi mencoba mengambangkan kekuasaan dengan mengekspansi negara-negara di sekitarnya, mencoba memaksimalkan perdagangan di dalam blok ekonominya sendiri dan menghilangkan perdagangan dengan pihak luar.
Contoh lain perekonomian autarki adalah Jepang di tahun 1600-an dan 1850-an dan Spanyol pada tahun 1940-an dan 1950-an. Sementara itu, di perekonomian modern saat ini, sudah tidak ada negara mengadopsi autarki penuh. Afghanistan mungkin yang pernah melakukannya selama di bawah Taliban.
Korea Utara juga dianggap sebagai contoh autarki dalam perekonomian modern saat ini. Negara ini mengadopsi ideologi pemerintah “Juche” (kemandirian), yang berkaitan dengan mempertahankan ekonomi domestiknya dalam menghadapi isolasi.
Namun, negara Korea Utara tidak 100% autarki. Negara ini memiliki perdagangan internasional, terutama dengan negara-negara sekutunya seperti China dan Rusia. Di tahun 2020, Korea Utara melaporkan $142 juta ekspor dan $556 juta impor. Sebagian ekspor dikirimkan ke China, Burma, Poland dan Nigeria. Sementara itu, impor sebagian berasal dari China dan Rusia.
Autarki mungkin masih bertahan, tapi tidak sebagai negara, melainkan sebagai kelompok kecil. Suku-suku pedalaman mungkin masih mengadopsi itu dan menutup diri dari lingkungan luar. Mereka memabngun komunitas dalam lingkup yang kecil dan memegang swasembada untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Apa keuntungan autarki?
Beberapa argumen mendukung mengapa autarki menguntungkan. Pertama, itu penting untuk mempertahankan identitas nasional. Kedua, swasembada membuat sebuah negara tidak tergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga, misalnya, guncangan negatif pasokan di negara lain tidak akan menyebabkan kelangkaan di pasar domestik karena semua barang dan jasa diproduksi dari dalam negeri.
Ketiga, autarki berarti independen dalam mengambil kebijakan ekonomi. Pengambil kebijakan tidak harus bersusah payah mempertimbangkan negara lain ketika mengambil kebijakan. Sehingga, pilihan yang diambil adalah sepenuhnya untuk kepentingan domestik.
Keempat, swasembada meminimalkan efek negatif seperti resesi dan depresi untuk menular ke perekonomian domestik. Resesi seringkali menyebar ke negara lain melalui perdagangan internasional dan aliran modal. Karena keduanya tidak ada, autarki bisa menghindari efek negatif semacam itu.
Demikian juga, krisis mata uang juga tidak menular ke perekonomian domestik. Tidak ada perdagangan internasional dan aliran modal berarti tidak perlu menggunakan mata uang asing seperti dolar. Singkat cerita, tidak ada nilai tukar mata uang di bawah perekonomian tertutup.
Apa kerugian autarki?
Autarki memiliki beberapa kelemahan dan oleh karena itu, perdagangan internasional dianggap lebih baik. Pertama, hampir mustahil, jika tidak, sangat sedikit negara sukses dalam berswasembada. Kebutuhan dan keinginan manusia sangat beragam. Sehingga, mustahil memenuhinya melalui produksi domestik.
Dan berdagang dengan negara lain menjadi alternatif untuk memenuhi permintaan terhadap beberapa produk, yang mana mana tidak bisa dihasilkan oleh perekonomian domestik. Itu menawarkan pilihan yang lebih baik kepada warga negara. Mereka bisa mengakses beragam produk di luar negeri.
Kedua, efisiensi rendah dan karena itu, produk cenderung berharga mahal. Perekonomian autarki mungkin bisa menghasilkan produk yang bervariasi. Tapi, sumber daya ekonomi (atau faktor produksi) yang terbatas bisa menjadi masalah. Misalnya, ketika tenaga kerja dikerahkan untuk memproduksi sebuah barang, lebih sedikit tenaga kerja tersedia untuk memproduksi barang lainnya. Sebagai akibatnya, skala ekonomi dicapai untuk satu barang dengan mengorbankan barang lainnya.
Karena alasan tersebut tidak mungkin menghasilkan semua barang pada tingkat yang paling efisien. Sehingga, produksi mungkin berbiaya yang rendah untuk barang tertentu tapi tidak untuk yang lain. Akibatnya, harga bisa murah untuk barang tertentu tapi mahal untuk barang lainnya.
Perdagangan internasional menawarkan solusi untuk masalah tersebut. Sebuah negara fokus pada barang di mana memiliki keunggulan. Sisanya, negara tersebut bisa mengimpornya dari negara lain. Singkat cerita, negara tersebut bisa mendapatkan beberapa barang murah dari pasar domestik dan barang murah lainnya dari luar negeri. Akhirnya, jika semua negara melakukan ini, perdagangan internasional bisa memberikan manfaat terbesarnya.
Ketiga, kemajuan ekonomi terhambat. Misalnya, teknologi memfasilitasi perekonomian untuk mendorong tenaga kerja dan modal fisik lebih produktif. Itu menyebar ke berbagai negara melalui perdagangan dan investasi modal.
Demikian juga, hubungan internasional memungkinkan sebuah negara untuk membangun pengetahuan untuk mendukung pengembangan ekonomi dan teknologi. Orang-orang domestik bisa belajar ke luar negeri belajar dengan mudah. Namun, jika negara tersebut mengadopsi perekonomian tertutup, sulit untuk mendapatkan manfaat semacam itu.
Keempat, autarki membuat negara terisolasi dari pergaulan internasional. Hubungan internasional tidak hanya terkait dengan aspek ekonomi. Tapi, itu juga vital untuk aspek-aspek seperti kemanusiaan.
Seperti yang kita lihat sekarang ini, ketika sebuah negara mengalami bencana alam atau bencana sosial, negara lain datang menawarkan bantuan. Lantas, negara mana yang akan membantu sebuah negara autarki jika tertutup dari dunia luar.