Contents
Apa itu: Kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) merujuk pada kemampuan untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan layaknya manusia. Kecerdasan tersebut tidak dilakukan manusia tetapi dilakukan oleh mesin buatan atau teknologi. Para ahli memprogram mesin tersebut untuk meniru kecerdasan manusia, seperti penalaran, belajar dari pengalaman dan penyelesaian masalah. Disebut juga dengan istilah kecerdasan artifisial.
Artificial intelligence melibatkan berbagai disiplin ilmu. Itu tidak hanya bergantung pada ilmu komputer, statistik, dan lain sebagainya. Tapi, itu juga membutuhkan disiplin ilmu lainnya, tergantung pada di mana itu diaplikasikan misalnya, psikologi (pemodelan kognitif) dan filsafat (filsafat pikiran).
Contoh-contoh kecerdasan buatan dan aplikasinya
Kecerdasan artifisial terus berkembang pesat. Area di mana itu diaplikasikan juga telah semakin luas, mulai dari ritel, perbankan, perawatan kesehatan, hingga otomotif. Sektor logistik, hiburan, manufaktur juga mulai menerapkan itu.
Saat ini, AI telah menjadi kekuatan pendorong yang signifikan untuk transformasi teknologi. Banyak perusahaan mengadopsi itu untuk memberdayakan pengambilan keputusan, mendorong efisiensi, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Contoh pengembangan awal adalah sistem komputer bermain catur (chess-playing computer). Bahkan, itu dapat mengalahkan pemain manusia. Contohnya adalah Deep Blue, yang mana menang melawan juara catur dunia, Garry Kasparov, pada 11 Mei 1997.
Sistem pakar
Contoh lainnya adalah sistem pakar (expert system). Ini adalah pengembangan lebih lanjut. Sistem ini memanfaatkan komputer mengkodifikasi para ahli di bidang tertentu. Sistem menyimpan, mengatur, dan mengambil informasi dan menyimpan pengetahuan dan pengalaman mereka.
Sehingga, ketika kita memberi pertanyaan kepada sistem, itu akan akan memberikan jawaban layaknya para ahli tersebut. Dengan kata lain, itu akan bekerja seolah-olah sebagai pakar.
Sistem pakar memiliki banyak aplikasi. Itu digunakan untuk melakukan berbagai tugas, seperti analisis hasil perusahaan, peninjauan aplikasi pinjaman, membeli saham, diagnosis medis, mengidentifikasi racun, dan lain sebagainya.
Selain mengkodifikasi para ahli, sistem juga dapat menciptakan pengetahuan baru dengan mengekstrapolasi data dan pola. Mesin pencari Google adalah contohnya. Google bisa mengenali kebiasaan online kita dan menafsirkan kueri di mesin pencari. Kemudian, sistem mengirimkan iklan personalisasi, disesuaikan dengan apa yang kita cari sebelumnya.
Contoh lainnya adalah Google translate. Pertama kali diluncurkan, itu masih memberikan hasil terjemahan yang relatif kaku.
Google translate memungkinkan kita untuk memberikan masukan tentang terjemahan yang benar. Kemudian, mesin Google menyimpannya dan membangun algoritma dengan itu, bersama dengan sumber lainnya. Sekarang, hasil Google Translate lebih baik daripada sebelumnya.
Robotika
Pengembang membuat robot dan memprogramnya untuk bereaksi terhadap rangsangan sensorik dan memberikan respon yang sesuai. Mereka bertindak seolah-olah sebagai manusia. Karena itu, teknik robotika sering diaplikasikan pada bidang-bidang tertentu untuk menggantikan manusia dalam menjalankan tugas.
Misalnya, pemanufaktur mobil menggunakan robot di jalur perakitan mereka. Robot menggantikan tangan manusia untuk melakukan tugas.
Tidak seperti manusia, robot bisa bekerja tanpa istirahat dan tanpa lelah dan karena itu mereka lebih produktif daripada manusia. Selain itu, presisi mereka terukur, sehingga menghasilkan kualitas yang konsisten.
AI lemah vs. AI kuat
Dua kategori AI yaitu AI lemah dan AI kuat. AI lemah (weak AI) dirancang dan dilatih untuk tugas tertentu. Asisten pribadi virtual, seperti Apple Siri, adalah contohnya.
Sedangkan, AI kuat (strong AI) memiliki kemampuan kognitif manusia secara umum. Sistem AI kuat dapat menemukan solusi ketika disajikan dengan tugas khusus, tanpa campur tangan manusia.
Jenis kecerdasan buatan
Arend Hintze mengkategorikan AI menjadi 4 jenis. Mereka adalah:
- Mesin reaktif (reactive machines)
- Memori terbatas (limited memory)
- Teori pikiran (theory of mind)
- Kesadaran diri (self-awareness)
Mesin reaktif (reactive machines). Deep Blue adalah contohnya. Mesin reaktif mengidentifikasi bagian-bagian di papan catur, membuat prediksi, dan menganalisis kemungkinan langkah lawan. Itu juga mengidentifikasi dan mengambil langkah paling strategis.
Tapi, itu tidak memiliki ingatan dan menyimpan informasi. Sehingga, mesin tidak dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk memberitahu langkah berikutnya.
Memori terbatas (limited memory). Sistem AI ini menggunakan pengalaman masa lalu untuk menginformasikan keputusan masa depan. Tapi, informasi tersebut tidak disimpan secara permanen.
Aplikasinya di mobil self-driving adalah contohnya. Beberapa fungsinya menggunakan sistem memori terbatas.
Teori pikiran (theory of mind). Sistem AI ini adalah komplek dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya. Sistem tidak hanya merepresentasi kondisi aktual. Tapi, itu juga memiliki keyakinan, keinginan sendiri dan niat untuk mempengaruhi keputusan yangnya.
Kesadaran diri (self-awareness). Sistem AI dirancang untuk memiliki rasa diri dan memiliki kesadaran. Itu bekerja seperti layaknya manusia. Misalnya, sistem memahami keadaan saat ini dan menggunakannya untuk menyimpulkan apa yang orang lain rasakan.
Pro dan kontra kecerdasan buatan
Kecerdasan buatan berkontribusi positif bagi bisnis. Misalnya, adopsinya menghemat tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas melalui otomasi. Manfaat lainnya adalah:
- Memberikan hasil yang konsisten dan output berpresisi tinggi, seperti yang dilakukan oleh mesin robot di manufaktur
- Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui personalisasi dalam pengembangan produk, promosi dan iklan
- Mengurangi waktu untuk tugas-tugas berbasis data dan real time, misalnya menggunakan AI untuk mendeteksi spam atau memproses pengajuan pinjaman.
- Menggantikan manusia dalam melayani pelanggan 24 jam, seperti dalam bot tanya jawab
Tapi, merangkul AI adalah mahal. Selain itu, mengeksploitasinya secara maksimal membutuhkan keahlian teknis yang mendalam. Mereka yang ahli juga masih sangat terbatas dan karena itu, sangat mahal untuk merekrut mereka. Selain itu, AI memiliki keterbatasan atau kontra lainnya bagi bisnis:
- Tidak mampu menggeneralisasi dari satu tugas ke tugas lainnya dan hanya melakukan tugas spesifik
- Tidak memiliki ikatan emosional dengan pelanggan, yang mana biasanya terbentuk melalui interaksi manusia ke manusia
- Ancaman bagi bisnis seperti kerentanan terhadap keamanan informasi dan disrupsi model bisnis
Kontroversi kecerdasan buatan
Teknologi dan pengetahuan yang berkembang pesat menjadi faktor pendorong penting bagi kecerdasan buatan. Kita dulu mungkin memandang mesin penghitung fungsi dasar, simulator grafik, mesin pengenal teks sebagai sebuah kecerdasan buatan.
Namun, seiring waktu, pandangan tersebut berubah. Fungsi-fungsi semacam itu sekarang telah terbenam di komputer terbaru dan telah umum digunakan.
Kecerdasan buatan berada di bawah pengawasan dari para ilmuwan dan masyarakat. Itu dikritik oleh berbagai pihak karena beberapa alasan.
Pertama, mesin akan menjadi sangat maju dan manusia tidak akan mampu mengimbangi. Pandangan tersebut adalah alasan umum untuk mengkritik AI. Sistem AI akan lepas landas, mendesain ulang diri mereka dengan kecepatan eksponensial dan mengancam keberadaan manusia.
Kedua, ancaman privasi dan kejahatan cyber meningkat. Penjahat mengeksploitasinya untuk meretas privasi orang dan bahkan dipersenjatai.
Ketiga, argumen lain memperdebatkan tentang etika. Meski memiliki pikiran dan bekerja layaknya manusia, tapi AI mungkin tidak atau hingga saat ini belum memiliki emosi dan perasaan layaknya manusia. Jadi, apakah sistem cerdas seperti robot harus kita perlakukan dengan hak yang sama seperti manusia?