• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Keuangan
Home › Ekonomi

Elastisitas pendapatan

April 11, 2022 · Ahmad Nasrudin

Elastisitas pendapatan

Contents

  • Apa itu elastisitas pendapatan 
  • Bagaimana Anda menghitung elastisitas pendapatan dari permintaan?
  • Apa pengaruh elastisitas pendapatan terhadap kurva permintaan
  • Apa aplikasi elastisitas pendapatan dalam bisnis

Seberapa responsif perubahan pendapatan mempengaruhi permintaan, itulah elastisitas pendapatan (income elasticity of demand). Pendapatan adalah salah satu penentu permintaan terhadap suatu produk. Kuantitas permintaan berubah ketika pendapatan berubah.

Secara umum, kuantitas permintaan meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan konsumen. Karena memiliki lebih banyak uang, mereka akan lebih banyak berbelanja. Oleh karena itu, kuantitas permintaan berhubungan positif dengan pendapatan.

Tapi, tidak semua barang menunjukkan hubungan positif tersebut. Untuk beberapa produk, kuantitas permintaan meningkat ketika pendapatan turun. 

Apa itu elastisitas pendapatan 

Elastisitas pendapatan adalah ukuran sensitivitas permintaan ketika pendapatan konsumen berubah. Ingat, ketika mengukurnya, kita mengasumsikan faktor-faktor lain adalah konstan (ceteris paribus).

Apa saja faktor tersebut? Tiga diantaranya adalah:

  1. Harga barang itu sendiri
  2. Harga barang pelengkap
  3. Harga barang substitusi
  4. Selera dan preferensi konsumen

Untuk sebagian besar barang, peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan kuantitas permintaan. Namun, di kasus tertentu, hubungan semacam itu tidak berlaku.

Bagaimana Anda menghitung elastisitas pendapatan dari permintaan?

Menghitung elastisitas pendapatan dari permintaan itu sederhana. Tekniknya seperti menghitung elastisitas harga silang atau elastisitas harga sendiri.

Untuk mendapatkannya Anda perlu membandingkan persentase perubahan kuantitas permintaan untuk sebuah produk dengan persentase perubahan pendapatan. Dan secara matematis, formula elastisitas pendapatan adalah:

Elastisitas pendapatan (IE) =% Kuantitas permintaan produk X /% Perubahan dalam pendapatan

Berdasarkan elastisitasnya, kita mengklasifikasikan barang menjadi dua:

  • Barang normal: elastisitas lebih dari 0 (IE> 0). Kuantitas permintaan meningkat ketika harga barang naik. 
  • Barang inferior: elastisitas kurang dari 0 ((IE <0). Peningkatan pendapatan menyebabkan penurunan kuantitas permintaan.

Apa itu barang normal

Barang normal memiliki elastisitas pendapatan lebih dari nol (positif). Itu menunjukkan bahwa ketika pendapatan naik, kuantitas permintaanya juga akan meningkat.

Barang normal terdiri dari dua subkategori, berdasarkan signifikansi perubahan kuantitas permintaan. Keduanya adalah”

  1. Barang mewah
  2. Barang kebutuhan

Barang mewah memiliki elastisitas pendapatan lebih dari satu (IE> 1). Itu menunjukkan permintaannya sensitif terhadap perubahan pendapatan konsumen. Ketika pendapatan meningkat x%, permintaannya akan naik lebih dari x%. 

Barang mewah kita sebut elastis dalam pendapatan. Itu karena begitu kebutuhan telah terpenuhi, konsumen membelinya dalam jumlah besar.

Selanjutnya, barang kebutuhan memiliki elastisitas pendapatan lebih dari nol tetapi kurang dari satu. Jika, pendapatan naik sebesar X%, permintaannya akan meningkat kurang dari X%. Itu menunjukkan barang kebutuhan adalah inelastis dalam pendapatan. Semakin dekat ke nol, barang kebutuhan semakin inelastis.

Apa itu barang inferior

Barang inferior adalah jenis barang yang memiliki elastisitas pendapatan negatif (kurang dari nol). Permintaan berbanding terbalik dengan pendapatan. Ketika pendapatan konsumen meningkat, permintaan mereka turun.

Apa contoh barang normal dan barang inferior

Misalnya, dengan pendapatan anda saat ini, nasi adalah barang kebutuhan bagi anda. Ketika pendapatan anda meningkat, anda tetap membelinya, meski tidak terlalu tinggi.

Katakanlah, pendapatan anda saat ini telah naik 10% daripada sebelumnya. Anda mulai berpikir untuk mengganti nasi dengan daging untuk memenuhi kualitas makanan yang anda konsumsi. Pada rentang pendapatan ini, nasi tidak lagi menjadi barang kebutuhan, tetapi barang inferior.

Singkatnya, kategorisasi barang sebagai barang inferior atau normal tergantung pada pendapatan anda. Pengkategorian juga bervariasi antar individu, tergantung pendapatan mereka. Smartphone mungkin merupakan barang mewah untuk anda, tapi itu adalah barang kebutuhan untuk orang lain. 

Demikian juga, mobil dapat menjadi barang mewah bagi individu berpenghasilan rendah. Namun, itu adalah barang kebutuhan bagi individu kaya.

Apa pengaruh elastisitas pendapatan terhadap kurva permintaan

Dari pembahasan sebelumnya, kita tahu bahwa peningkatan pendapatan tidak meningkatkan kuantitas permintaan dan menggeser kurva ke kanan. Itu tergantung pada jenis barang, apakah barang normal atau barang inferior.

Untuk barang normal, peningkatan pendapatan menghasilkan peningkatan permintaan. Itu menggeser kurva permintaan ke kanan. 

Sebaliknya, untuk barang inferior, pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan penurunan permintaan. Itu menyebabkan pergeseran kurva permintaan ke kiri.

Apa aplikasi elastisitas pendapatan dalam bisnis

Ketika ekonomi makmur, bisnis barang mewah melihat prospek permintaan yang cerah. Pendapatan konsumen yang lebih tinggi akan mendorong kenaikan permintaannya. 

Sebaliknya, perusahaan akan menghindari memproduksi barang yang inferior karena permintaannya akan jatuh.  

Selanjutnya, selama krisis ekonomi perusahaan tidak mungkin menghasilkan banyak pendapatan. Itu karena jatuhnya pendapatan konsumen akan menyebabkan permintaan barang mewah jatuh.

Bagi produsen barang kebutuhan, mereka dapat menaikkan atau menurunkan harga, terlepas dari kondisi ekonomi yang sedang buruk. Konsumen akan terus membeli barang kebutuhan. Karena permintaannya adalah inelastis, perubahan permintaan tidak akan sebesar perubahan permintaan terhadap barang kebutuhan, ceteris paribus.

No related posts.

TRENDING

  • Saham Preferen: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan
  • Lingkungan Makro: Faktor dan Dampaknya Ke Bisnis
  • Penunggang Gratis: Definisi, Contoh, Dampak, dan Kemungkinan Solusi
  • Rumus Nilai Tambah dan Cara Menghitungnya
  • Total Biaya Variabel: Definisi, Contoh, Kurva, Pentingnya
  • Values, Attitudes and Lifestyles (VALS): Kategori dan Mengapa Penting
  • Sasaran Perusahaan: Definisi, Pentingnya, Jenis, Contoh

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh
  • Menyusun dan Memastikan Proposisi Nilai Pelanggan yang Efektif
  • Menciptakan Nilai bagi Karyawan: Kunci Membangun Tenaga Kerja yang Produktif [Dengan Contoh]
  • Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai bagi Pelanggan [Dengan Contoh]
  • Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham dan Investor [Dengan Contoh]

CARI LEBIH BANYAK

KATEGORI

Analisa keuangan Bisnis Ekonomi Investasi Keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Primary Sidebar

TRENDING

  • Saham Preferen: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan
  • Lingkungan Makro: Faktor dan Dampaknya Ke Bisnis
  • Penunggang Gratis: Definisi, Contoh, Dampak, dan Kemungkinan Solusi

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh

Copyright © 2025 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami