Contents
Apa itu: Kekuatan monopoli (monopoly power) merujuk pada kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi harga pasar. Itu lemah ketika pasar terdiri dari banyak pemain dan produk relatif homogen. Kekuatan pasar lebih tinggi ketika perusahaan beroperasi di bawah oligopoli, di mana pasar hanya terdiri dari beberapa perusahaan. Dan, perusahaan memiliki kekuatan pasar absolut jika hanya satu-satunya produsen di pasar (monopoli).
Kekuatan monopoli bersinonim dengan kekuatan pasar, dan seringkali digunakan secara bergantian di beberapa literatur.
Hubungan kekuatan monopoli dengan struktur pasar
Kekuatan monopoli sering dikontraskan dengan price taker. Ketika perusahaan adalah price taker, mereka tidak memiliki kendali atas harga jual produknya, apalagi mempengaruhi harga pasar. Mereka hanya mengambil harga pasar sebagai harga jual produknya. Price taker bekerja di pasar persaingan sempurna.
Di pasar persaingan monopolistik, perusahaan memiliki beberapa kekuatan untuk menetapkan harga. Mereka melakukannya dengan mendiferensiasi penawaran. Salah satu caranya adalah mendiferensiasi fitur produk atau branding melalui iklan. Diferensiasi memberi peluang perusahaan untuk menetapkan harga jual yang lebih tinggi daripada harga pasar.
Selanjutnya, kekuatan monopoli semakin besar di pasar oligopoli. Karena pasar terdiri dari sedikit perusahaan, perusahaan memiliki kekuatan pasar yang lebih besar daripada pasar persaingan monopolistik. Semakin sedikit jumlah pemain, semakin besar kekuatan mereka atas harga jual.
Di bawah pasar oligopoli, persaingan lebih berdimensi intrik. Maksud saya, dalam merancang strategi, perusahaan kemungkinan mengamati keputusan strategis yang dibuat oleh lawannya. Dan, mereka mungkin berkolusi atau membentuk kartel.
Terakhir, kekuatan atas harga pasar adalah absolut di pasar monopoli. Pemonopoli menentukan pasokan, kualitas produk dan harga jual di pasar karena merupakan pemasok tunggal.
Pemonopoli tidak memiliki pesaing langsung maupun ancaman dari produk substitusi. Hambatan masuk juga sangat tinggi, memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan kekuasaannya. Selanjutnya, pelanggan tidak memiliki opsi untuk beralih ke produk lainnya karena tidak ada produk substitusi.
Apa yang mempengaruhi kekuatan monopoli
Faktor yang mempengaruhi signifikansi kekuatan monopoli adalah:
- Hambatan masuk pasar. Semakin tinggi hambatan masuk, semakin tinggi peluang perusahaan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuatan monopoli. Pendatang baru membawa kapasitas baru ke pasar dan menambah pilihan bagi konsumen. Jika perusahaan yang ada saat ini menetapkan harga lebih tinggi daripada harga ekuilibrium, pendatang baru mungkin akan menawarkan di harga ekuilibrium sehingga mendorong lebih banyak pembelian.
- Jumlah pesaing. Semakin sedikit pemain, semakin besar kekuatan monopoli. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kekuatan pasar di persaingan sempurna adalah nol dan itu akan meningkat ketika pasar mengarah pada monopoli. Selain itu, jika jumlah pemain sedikit, mereka mudah untuk berkolusi dalam menetapkan harga.
- Diferensiasi produk. Diferensiasi meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menetapkan harga jual. Sebaliknya, ketika menghasilkan produk yang homogen (produk massal), kekuatan atas harga jual menurun. Jika perusahaan menetapkan harga lebih tinggi daripada pemain lainnya, konsumen akan beralih ke produk yang lebih murah. Singkat cerita, diferensiasi meningkatkan biaya peralihan konsumen.
Sumber kekuatan monopoli
Kekuatan pasar muncul dari berbagai sumber, termasuk:
- Skala ekonomi
- Kontrol sumber daya
- Elastisitas permintaan
- Hambatan hukum
Skala ekonomi
Skala ekonomi mempengaruhi struktur biaya perusahaan. Ambil contoh pasar (industri) yang memiliki karakteristik proporsi biaya tetap yang sangat besar.
Untuk mencapai skala ekonomi dan menurunkan biaya, pasar seharusnya terdiri dari sedikit pemain. Bahkan, pasar membutuhkan hanya satu perusahaan untuk dapat menghasilkan output yang murah.
Situasi semacam itu pada akhirnya akan mengarah ke monopoli, yang mana sering kita sebut sebagai monopoli alami. Contoh yang paling umum adalah di industri listrik.
Kontrol sumber daya
Perusahaan juga memiliki pengaruh terhadap harga pasar jika memiliki kendali atas sumber daya penting bagi produksi. Perusahaan dapat membatasi pesaing untuk memperoleh sumber daya yang sama. Pesaing mungkin harus membayar lebih mahal untuk mengakses sumber daya.
Jadi, secara tidak langsung, penguasa sumber daya akan mempengaruhi struktur biaya di pasar, yang mana pada akhirnya berdampak pada harga di pasar.
Elastisitas Permintaan
Perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik untuk membebani harga lebih tinggi daripada biaya marginalnya jika elastisitas permintaan rendah (permintaan relatif inelastis). Sebaliknya, jika elastisitas permintaan tinggi (permintaan relatif elastis), perusahaan memiliki kekuatan pasar yang lebih kecil.
Para ekonom menggunakan Indeks Lerner untuk mengukur kekuatan pasar. Indeks ini pada dasarnya mengukur markup harga atas biaya marjinal.
Indeks Lerner (L) = (P – MC) / P= 1/|E|
Di mana P adalah harga, MC adalah biaya marginal dan E adalah elastisitas permintaan.
Ketika indeks Lerner adalah positif (L≥0), perusahaan memiliki kekuatan monopoli. Mereka dapat mengenakan harga yang lebih besar dibandingkan dengan biaya marginalnya. Semakin besar nilai indeks semakin besar pula kekuatan monopoli.
Selanjutnya, di persaingan sempurna, Indeks Lerner sama dengan nol (L = 0). Perusahaan tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar dan akan membebankan harga jual pada tingkat biaya marginal. Semakin dekat ke 0, semakin dekat ke persaingan sempurna.
Hambatan regulasi
Kekuatan monopoli juga muncul karena dukungan regulasi. Pemerintah mungkin hanya mengijinkan satu perusahaan untuk beroperasi di pasar. Biasanya, itu untuk industri-industri strategis seperti utilitas dan industri senjata.
Tidak hanya itu, pemberian paten, hak cipta, lisensi, perlindungan hak kekayaan intelektual lainnya juga berkontribusi terhadap kekuatan pasar. Perlindungan semacam itu mencegah pihak lain untuk menyalin atau menjual sebuah inovasi. Hanya pemilik yang dapat memonetisasinya.
Pengaruh kekuatan monopoli terhadap kegagalan pasar
Kegagalan pasar muncul ketika mekanisme pasar tidak bekerja. Harga jual tidak mencerminkan harga ekuilibrium. Produsen akan mengambil keuntungan dengan menetapkan harga harga yang lebih tinggi daripada harga ekuilibrium. Hasilnya, surplus konsumen berkurang.
Kasus ekstrim adalah diskriminasi harga sempurna di pasar monopoli. Pemonopoli menetapkan harga jual pada tingkat harga reservasi konsumen. Harga reservasi adalah harga tertinggi yang bersedia konsumen bayarkan.
Karena masing-masing konsumen memiliki harga reservasi yang berbeda, pemonopoli akan menetapkan harga yang berbeda untuk masing-masing konsumen, sesuai dengan harga reservasinya. Dengan begitu, pemonopoli dapat memaksimalkan keuntungan dan mengubah total surplus konsumen menjadi surplus produsen.
Bagaimana mereduksi kekuatan monopoli
Kekuatan monopoli tidak selalu merugikan, asalkan harga produk sesuai dengan kepuasan yang konsumen peroleh. Meski membayar harga lebih tinggi, konsumen memperoleh produk yang lebih berkualitas.
Selain itu, dalam kasus monopoli alami, pasar akan lebih bermanfaat jika hanya terdiri dari satu pemain. Dengan begitu, biaya rata-rata turun dan harga jual lebih terjangkau.
Tapi, dalam lebih banyak kasus, kekuatan monopoli merugikan konsumen. Mereka membayar harga yang lebih tinggi untuk produk yang tidak berkualitas. Ada berbagai cara untuk mereduksi kekuatan monopoli, diantaranya:
- Deregulasi – pemerintah mungkin menerbitkan beberapa regulasi untuk beberapa industri. Tapi, jika industri terus tidak efisien dan inovasi, pemerintah dapat merilis regulasi untuk membuka lebih banyak persaingan. Misalnya adalah meningkatkan batasan kepemilikan asing di industri tertentu.
- Privatisasi – ini adalah untuk mereduksi monopoli negara di sektor ekonomi. Dalam kasus ini, pemerintah menjual perusahan milik negara kepada swasta.
- Peraturan persaingan – sebagai contoh adalah undang-undang antimonopoli. Regulasi mencegah praktik persaingan tidak sehat yang mengarah pada peningkatan kekuatan monopoli.