Hambatan untuk meniru atau hambatan imitasi (barriers to imitation) adalah faktor-faktor yang membuat sulit bagi pesaing untuk menyalin kompetensi khas perusahaan. Semakin besar hambatan untuk meniru, semakin bertahan keunggulan kompetitif perusahaan. Ketika inovasi teknologi dan ide-ide baru dapat dibawa ke pasar lebih cepat daripada yang selama ini dipikirkan, akan ada sedikit kesempatan bagi para pesaing untuk menyalin.
Hambatan imitasi penting bagi bisnis. Pesaing yang meniru perusahaan sukses mungkin akan menjual produknya di luar pasar perusahaan sukses tersebut (pasar utama). Mereka kemudian menghasilkan keuntungan yang di kemudian hari dapat digunakan untuk bersaing di pasar utama. Ambil contoh Uber dan Gojek. Secara prinsip model bisnis mereka sama, namun dikembangkan di pasar yang berbeda. Bukan tidak mungkin, di kemudian hari, Gojek dapat berekspansi ke negara maju dan bersaing langsung dengan Uber.
Ada berbagai faktor yang dapat menghambat pesaing untuk meniru, termasuk:
- Pembatasan hukum, misalkan melalui paten, hak cipta, dan merek dagang.
- Akses superior ke input, dengan memiliki keunggulan biaya atau kualitas dalam input yang sulit ditiru oleh pesaing.
- Akses ke pelanggan, dengan memiliki akses ke saluran distribusi terbaik atau lokasi paling strategis.
Imitasi sumber daya dan kapabilitas
Secara umum, kompetensi khas yang paling mudah untuk ditiru oleh para pesaing adalah yang didasarkan pada kepemilikan sumber daya berwujud, seperti bangunan, pabrik, dan peralatan. Sumber daya semacam itu terlihat oleh pesaing dan sering kali dapat dibeli di pasar terbuka.
Sementara itu, sumber daya tak berwujud bisa lebih sulit untuk ditiru daripada aset tidak berwujud, meskipun tidak semuanya. Salah satunya adalah ekuitas atau nama merek, yang mana mencerminkan reputasi perusahaan. Namun, sumber daya seperti pengetahuan pemasaran dan teknologi relatif mudah ditiru. Pergerakan tenaga pemasaran kunci di antara perusahaan dapat memfasilitasi penyebaran pengetahuan pemasaran. Untuk menarik tenaga pemasaran tersebut, pesaing dapat menawarkan gaji atau bonus yang besar sehingga bersedia pindah.
Meniru kapabilitas perusahaan cenderung lebih sulit daripada meniru sumber daya berwujud dan tidak berwujud. Ini terutama jika kapabilitas didasarkan pada cara pengambilan keputusan dan proses yang dikelola jauh di dalam perusahaan.