Contents
Apa itu: Laba ekonomi (economic profit) adalah selisih antara pendapatan dengan total biaya (biaya implisit plus biaya eksplisit). Ini adalah ukuran lain laba selain laba akuntansi. Biaya implisit mewakili biaya peluang ketika perusahaan memilih untuk menggunakan faktor produksi tertentu.
Laba ekonomi akan lebih kecil dibandingkan dengan laba akuntansi. Laba akuntansi mengecualikan biaya implisit dalam perhitungannya. Itu adalah laba yang anda lihat dalam laporan keuangan perusahaan.
Sementara itu, untuk mendapatkan laba ekonomi, anda harus menghitungnya sendiri dengan beberapa pendekatan seperti economic value added.
Istilah lain untuk laba ekonomi adalah laba abnormal atau laba supernormal.
Menghitung laba ekonomi
Laba ekonomi memperhitungkan biaya implisit dan eksplisit. Untuk menghitungnya, anda dapat menggunakan rumus berikut:
Laba ekonomi = Total pendapatan – Biaya eksplisit – Biaya implisit
Total pendapatan minus biaya eksplisit adalah laba akuntansi. Oleh karena itu, kita dapat menulis ulang rumus di atas menjadi:
Laba ekonomi = Laba akuntansi – Biaya implisit
Apa itu biaya implisit
Biaya implisit mewakili biaya peluang, yakni alternatif terbaik berikutnya yang hilang ketika perusahan memutuskan untuk memilih menggunakan sebuah input (faktor produksi).
Karena memperhitungkan biaya implisit, perusahaan mungkin mencatatkan laba ekonomi yang nol atau negatif, bahkan ketika laporan keuangan mereka menunjukkan laba akuntansi yang positif.
Biaya peluang adalah trade-off ketika perusahaan mengambil keputusan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki alternatif untuk lokasi fasilitas produksi. Perusahaan memutuskan untuk membeli lahan alih-alih menyewa. Dalam kasus ini, jika sewa lahan adalah alternatif terbaik berikutnya setelah pembelian, maka biaya sewa lahan mewakili biaya peluang. Oleh karenanya, perusahaan harus memperhitungkannya ketika menghitung laba ekonomi.
Apa itu biaya eksplisit
Biaya eksplisit adalah biaya bisnis berupa pembayaran langsung kepada pemasok input. Anda dapat melihat rinciannya dalam laporan keuangan perusahaan. Contohnya adalah bahan baku, gaji, dan sewa.
Perbedaan laba ekonomi vs laba akuntansi
Laba akuntansi adalah perbedaan antara total pendapatan dengan biaya eksplisit. Itu adalah laba yang perusahaan sajikan dalam laporan laba rugi perusahaan. Untuk menyajikannya, perusahaan mematuhi standar akuntansi yang berlaku.
Sebaliknya, anda tidak akan menemukan laba ekonomi dalam laporan laba rugi. Perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk mengungkapkannya ke pihak eksternal seperti regulator, investor atau lembaga keuangan.
Laba akuntansi memberitahu anda seberapa menguntungkan perusahaan menggunakan aset yang mereka miliki saat ini untuk menghasilkan barang dan jasa. Sementara itu, laba ekonomi menggabungkan analisis sesuatu yang saat ini tidak tercermin dalam aset perusahaan. Untuk alasan ini, perusahan mungkin melaporkan laba akuntansi yang positif, tetapi laba ekonomi adalah negatif.
Economic value added sebagai indikator
Economic value added (EVA) adalah ukuran dari laba ekonomi perusahaan, yang merupakan laba yang diperoleh perusahaan dikurangi biaya pembiayaan modal.
Formula untuk EVA adalah:
Laba ekonomi = Laba operasi bersih setelah pajak – (Investasi modal x WACC)
- Anda dapat menemukan akun-akun untuk menghitung laba operasi bersih setelah pajak (net operating profit after tax atau NOPAT) di laporan laba rugi perusahaan
- Modal yang diinvestasikan sama dengan penjumlahan ekuitas dengan utang berbunga perusahaan.
- Rata-rata tertimbang biaya modal (weighted average cost of capital atau WACC) adalah biaya dana yang perusahaan tanggung ketika menggunakan ekuitas dan utang sebagai sumber pendanaaan.
Perkalian antara WACC dan investasi modal merepresentasikan biaya modal yang diinvestasikan ke perusahaan. Biaya ini adalah pengembalian minimum yang dibutuhkan investor agar mau menyediakan dana ke perusahaan.
Misalnya, Perusahaan ABC mencatatkan NOPAT sebesar Rp3.000. Sementara itu, total modal yang diinvestasikan adalah sebesar Rp2.000. Dari perhitungan terpisah, WACC adalah sekitar 5%.
Oleh karena itu, kita dapat menghitung laba ekonomi sebagai:
Laba ekonomi = Rp3.000 – (Rp2.000 x 5%) = Rp2.900
Dari perhitungan, kita tahu bahwa perusahaan mencatatkan laba ekonomi (positif), yang mana menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba yang cukup untuk menutupi biaya modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham dan kreditur.
Mengapa laba ekonomi penting
Laba ekonomi penting untuk menunjukkan seberapa tepat keputusan perusahaan dalam memilih dan menggunakan sumber daya untuk menghasilkan pendapatan. Ketika laba ekonomi positif, perusahaan dapat menutup biaya peluang yang hilang ketika mereka memilih sumber daya tertentu. Itu menyiratkan perusahan menghasilkan laba di atas rata-rata sehingga akan menarik perusahaan baru untuk masuk ke pasar.
Sementara itu, jika laba nol, perusahaan tidak memiliki insentif untuk masuk atau keluar pasar. Jika perusahaan menggunakan sumber daya untuk alternatif berikutnya, itu tidak akan menghasilkan keuntungan yang lebih baik. Karena biaya implisit akan sama dengan laba akuntansi perusahaan saat ini.
Selanjutnya, jika laba ekonomi negatif, perusahaan akan mengalihkan penggunaan sumber daya saat ini. Perusahaan memiliki insentif untuk meninggalkan pasar dan menggunakan sumber daya di tempat lain.
Faktor yang mempengaruhi laba ekonomi
Dua faktor utama yang mempengaruhi laba ekonomi adalah jumlah pemain di pasar dan jangka waktu. Jumlah pemain berkaitan dengan struktur pasar di mana perusahaan beroperasi.
Di pasar yang kompetitif, perusahan kemungkinan dapat membukukan laba ekonomi dalam jangka pendek. Tapi, perusahaan tidak akan dapat mempertahankannya dalam jangka panjang.
Laba ekonomi adalah sinyal masuk atau keluar pasar. Jika perusahaan yang ada memperoleh laba ekonomi, itu mengundang perusahaan lain untuk masuk. Mereka membawa pasokan baru ke pasar, menyebabkan harga turun. Penurunan harga mengurangi pendapatan dan membuat laba ekonomi sama dengan nol (laba normal).
Laba ekonomi nol tidak berarti perusahaan tidak untung sama sekali. Seperti yang saya utarakan sebelumnya, perusahaan mungkin masih memperoleh laba akuntansi positif.
Selanjutnya, di pasar persaingan tidak sempurna, seperti oligopoli dan monopoli, perusahaan mungkin dapat mempertahankan laba ekonomi dalam jangka panjang. Seberapa besar laba ekonomi dan seberapa lama perusahaan dapat mempertahankannya, itu tergantung pada:
- Hambatan masuk. Semakin tinggi hambatan masuk, semakin besar peluang perusahaan untuk mempertahankan laba ekonomi. Tekanan kompetitif akibat masuknya pendatang baru adalah minimal.
- Kekuatan monopoli. Jika dapat mempengaruhi harga pasar dan menetapkan harga jual di atas harga ekuilibrium pasar persaingan sempurna, perusahaan memiliki peluang yang besar untuk menghasilkan dan mempertahankan laba ekonomi. Peluang relatif kecil jika perusahaan beroperasi di pasar persaingan monopolistik. Itu meningkat jika perusahaan beroperasi di pasar oligopoli dan monopoli.