• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Blog

Laba residual

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada July 19, 2019

Laba residual
Advertisement

Residual income atau laba residual adalah laba bersih dikurangi biaya peluang pemegang saham biasa dalam menghasilkan laba bersih. Biaya peluang disini merepresentasikan tingkat pengembalian minimum yang disyaratkan oleh pemegang saham biasa. Kadang-kadang ini juga disebut dengan laba ekonomi, laba abnormal, atau nilai tambah ekonomi.

Rumus dan contoh perhitungan laba residual

Meskipun memiliki laba bersih positif, namun sebuah perusahaan mungkin masih belum memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Alasannya, laba bersih masih belum menutupi biaya modal ekuitasnya (laba residual). 

Rumus untuk menghitung laba residual adalah sebagai berikut:

Laba residual = Laba bersih – (Biaya modal ekuitas x Total ekuitas)

Advertisement

Biaya ekuitas disebut sebagai tingkat pengembalian modal ekuitas yang disyaratkan (required rate of return), yang mana dapat dihitung menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan mewakili biaya peluang dari modal ekuitas. 

Misalnya, perusahaan memiliki total aset sebesar Rp2 miliar, di mana Rp1 miliar berasal dari ekuitas dan sisanya berasal dari utang. Asumsikan, berdasarkan perhitungan menggunakan metode CAPM, biaya modal ekuitas perusahaan adalah sebesar 12%. Dari laporan laba rugi, diketahui bahwa perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp90 juta. 

Dari informasi tersebut, laba residual perusahaan adalah sebesar -30.000.000 = 90.000.000 – (1.000.000.000 x 12%). Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak memperoleh cukup uang untuk menutupi biaya modal ekuitas (laba residual negatif). Jadi, meskipun perusahaan secara akuntansi memperoleh laba, namun perusahaan tidak menguntungkan secara ekonomi karena tidak bisa menutupi biaya peluang modal. 

Alternatif formula

Rumus di atas biasanya digunakan untuk menilai seberapa menarik membeli saham perusahaan. Dalam kasus lain, laba residual dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja perusahaan, terutama untuk melihat seberapa efisien perusahaan dapat memanfaatkan aset operasinya. 

Dalam kasus ini, kita dapat menghitung laba residual menggunakan rumus berikut:

Advertisement

Laba residual = Laba operasi – (Tingkat pengembalian minimum x Rata-rata aset operasi)

Aset operasi merujuk pada aset yang digunakan perusahaan untuk menjalankan operasi bisnis dan untuk menghasilkan pendapatan. Contoh aset operasi adalah kas, biaya dibayar dimuka, piutang usaha, persediaan dan aset tetap.

Bagikan

Related

  • Return on Common Equity (ROCE): Perhitungan dan Interpretasi
  • Return on Common Equity (ROCE) Perhitungan dan Interpretasi
  • Return on Invested Capital (ROIC): Definisi, Cara Menghitung
  • Return on Invested Capital (ROIC) Definisi, Cara Menghitung
  • Analisis DuPont: Formula, Perhitungan, Dekomposisi, Pro, Kontra
  • Analisis DuPont Rumus, Dekomposisi, Interpretasi, Pro, Kontra
  • Jenis Rasio Keuangan: Analisis dan Interpretasinya
  • Jenis Rasio Keuangan Analisis dan Interpretasinya
  • Rasio Valuasi: Formula Dan Interpretasinya
  • Rasio Valuasi Formula Dan Interpretasinya
  • Cara menghitung Nilai Buku Per Saham
  • Cara menghitung Nilai Buku Per Saham
Advertisement
Pengeluaran Lancar Pemerintah Contoh, Perhitungan dalam PDB

Pengeluaran Lancar Pemerintah: Contoh, Perhitungan dalam PDB

Apa itu: Pengeluaran lancar pemerintah (government current expenditures) mewakili pengeluaran pemerintah untuk kegiatan operasional sehari-hari, termasuk

Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Advertisement
Pengeluaran Lancar Pemerintah Contoh, Perhitungan dalam PDB

Pengeluaran Lancar Pemerintah: Contoh, Perhitungan dalam PDB

Apa itu: Pengeluaran lancar pemerintah (government current expenditures) mewakili pengeluaran pemerintah untuk kegiatan operasional sehari-hari, termasuk

Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Serikat Pabean: Definisi, Fitur, Keuntungan, Dan Kerugian
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami