• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Pengantar Ilmu Ekonomi / Liberalisasi Perdagangan

Liberalisasi Perdagangan

Diupdate pada July 19, 2019 oleh Ahmad Nasrudin

Liberalisasi Perdagangan

Trade liberalization atau liberalisasi perdagangan adalah praktik untuk mendorong perdagangan barang dan jasa secara bebas antar negara. Ini dilakukan melalui penghapusan atau pengurangan pembatasan atau hambatan pada perdagangan barang dan jasa. 

Hambatan-hambatan perdagangan dapat mencakup:

  • Tarif, seperti bea masuk dan biaya tambahan
  • Hambatan nontarif, seperti aturan perizinan dan kuota.

Proteksionisme, kebalikan dari liberalisasi perdagangan, dicirikan oleh hambatan ketat dan regulasi pasar. Hasil liberalisasi perdagangan dan integrasi yang dihasilkan antar negara dikenal sebagai globalisasi.

Pro kontra liberalisasi perdagangan

Para ekonom sering memandang liberalisasi ini sebagai langkah untuk mempromosikan perdagangan bebas. Namun, ini adalah topik kontroversial dan ada saja pro-kontra nya. 

Kelemahan

Para pengkritik menyatakan bahwa liberalisasi dapat merugikan dan menghilangkan pekerjaan di suatu negara. Alasannya, barang yang lebih murah akan membanjiri pasar domestik. Perusahaan dalam negeri tidak bisa bersaing dan mati. Akibatnya, industri tidak tumbuh, begitu juga dengan penciptaan lapangan kerja.

Secara umum, liberalisasi perdagangan sering mengarah pada perubahan keseimbangan ekonomi. Beberapa industri tumbuh, beberapa menurun. Oleh karena itu, mungkin sering ada pengangguran struktural dari penutupan industri tertentu.

Selanjutnya, pengkritik juga berargumen bahwa barang-barang impor dapat memiliki kualitas yang lebih rendah dan kurang aman dibandingkan dengan produk dalam negeri. Alasannya, barang-barang tersebut tidak menjalani pemeriksaan keamanan dan kualitas yang lebih ketat sebagaimana disyaratkan di dalam negeri.

Liberalisasi perdagangan dapat menimbulkan ancaman bagi negara atau ekonomi berkembang karena mereka dipaksa untuk bersaing di pasar yang sama dengan negara atau ekonomi yang lebih kuat. Tantangan ini dapat menghambat industri lokal yang mapan atau mengakibatkan kegagalan industri yang baru berkembang di sana (infant industry argument).

Negara-negara dengan sistem pendidikan maju cenderung beradaptasi dengan cepat ke ekonomi perdagangan bebas karena mereka memiliki pasar tenaga kerja yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan. Mereka dapat dengan mudah beralih ke industri di mana barang-barang lebih banyak diminati.

Sebaliknya, negara-negara dengan standar pendidikan rendah mungkin berjuang untuk beradaptasi dengan lingkungan ekonomi yang berubah. Masalah mobilitasi tenaga kerja ini dapat memiliki konsekuensi besar terhadap pengangguran.

Kelebihan

Para pendukung mengklaim bahwa liberalisasi perdagangan pada akhirnya menurunkan biaya konsumen (menaikkan surplus konsumen). Ini juga meningkatkan efisiensi melalui persaingan yang lebih intens. 

Liberalisasi perdagangan mempromosikan perdagangan bebas, yang memungkinkan negara-negara untuk berdagang barang tanpa hambatan peraturan atau biaya terkait. Regulasi yang berkurang ini mengurangi biaya.  Pada akhirnya, penurunan biaya memungkinkan harga konsumen yang lebih murah karena impor dikenakan biaya yang lebih rendah dan persaingan yang cenderung meningkat.

Meningkatnya persaingan dari luar negeri sebagai akibat dari liberalisasi perdagangan menciptakan insentif untuk efisiensi yang lebih besar dan produksi yang lebih murah oleh perusahaan-perusahaan domestik. Persaingan ini juga dapat memacu suatu negara untuk mengarahkan sumber daya ke industri yang mungkin memiliki keunggulan kompetitif.

Secara makro, liberalisasi perdagangan memungkinkan negara-negara untuk berspesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa di mana mereka memiliki keunggulan komparatif (berproduksi dengan biaya peluang terendah). Hal ini memungkinkan keuntungan bersih dalam kesejahteraan ekonom dan manfaat besar dari skala ekonomi yang diraih.

Jika suatu negara meliberalisasi perdagangannya, itu akan membuat negara itu lebih menarik bagi investor asing. Ini tidak hanya mengarah ke aliran masuk modal tetapi juga membantu perekonomian melalui difusi lebih banyak teknologi, teknik manajemen, dan pengetahuan.

Kategori: Pengantar Ilmu Ekonomi

AFFILIATE

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Faktor Sosial Budaya: Contoh dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Bisnis

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Faktor Sosial Budaya: Contoh dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Bisnis
  • Lingkungan Makro: Faktor dan Dampaknya Ke Bisnis
  • 5 Alasan Mengapa Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami