Marketable securities adalah surat berharga yang dapat dijual dalam waktu singkat tanpa kehilangan pokok atau investasi awal. Jatuh tempo biasanya lebih dari 90 hari tetapi kurang dari satu tahun. Dalam neraca keuangan, perusahaan melaporkannya sebagai aset lancar karena likuid dan mudah dikonversi menjadi uang tunai.
Dalam neraca keuangan yang disajikan berdasarkan likuiditas, akun ini berada di bawah akun kas dan setara kas dan sebelum piutang dan persediaan. Setara kas berbeda dari surat berharga, di mana setara kas biasanya memiliki jatuh tempo 3 bulan atau kurang. Sebaliknya, surat berharga mungkin memiliki jangka waktu hingga 12 bulan. Selain itu, setara kas memiliki persyaratan likuiditas yang lebih ketat.
Karena perusahaan likuid berharap untuk mengubahnya menjadi uang tunai dalam waktu dekat, biasanya satu tahun. Mengikuti praktik akuntansi konservatif, pelaporan dalam neraca dilakukan dengan menggunakan metode biaya atau nilai pasar, mana yang lebih rendah.
Contoh dan fitur marketable securities
Contohnya adalah obligasi pemerintah, surat utang, obligasi perusahaan, reksadana, dan saham. Mereka biasanya:
- Sangat likuid dalam arti, perusahaan mudah untuk membeli dan menjual di pasar publik
- Memiliki pasar sekunder yang aktif, membuat mereka aktif diperdagangkan
- Mudah ditransfer di bursa efek atau sebaliknya.
- Menawarkan tingkat pengembalian yang rendah
- Setara non tunai (yaitu, sekuritas yang memiliki jatuh tempo kurang dari 3 bulan)
Perusahaan sering berinvestasi dalam instrumen ini karena relatif aman dan likuid. Mereka terdaftar di pasar publik seperti bursa, dan ada banyak pembeli dan penjual, membuat mereka aktif diperdagangkan.
Meskipun tingkat pengembalian rendah, seringkali, ini lebih tinggi dari bunga bank. Oleh karena itu, perusahaan mengalokasikan uang untuk instrumen ini sebagai investasi jangka pendek.
Investasi semacam itu membantu perusahaan dalam situasi ketika mereka membutuhkan uang tunai di masa depan, seperti untuk akuisisi atau perluasan fasilitas produksi. Juga, dengan berinvestasi pada sekuritas yang dapat dipasarkan, mereka memiliki potensi untuk menghasilkan pengembalian.
Pengembaliannya tergantung pada jenis investasi. Obligasi biasanya menawarkan kupon dan memberikan keuntungan modal. Sementara itu, selain capital gain, beberapa saham juga menawarkan dividen. Obligasi pemerintah umumnya lebih likuid dan risikonya lebih rendah daripada obligasi korporasi. Namun, obligasi korporasi juga relatif lebih aman daripada saham.