Contents
Capital flight atau pelarian modal adalah penarikan modal yang cepat dari suatu negara sebagai akibat hilangnya kepercayaan pada pemerintahnya. Pemilik modal mungkin melarikan diri untuk menghindari kekacauan politik atau ekonomi, atau untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi di negara lain.
Penyebab pelarian modal
Pelarian modal melibatkan pergerakan besar-besaran dan tiba-tiba modal dari suatu negara. Ini mungkin dilakukan oleh penduduk di negara tersebut atau orang asing yang menanamkan investasinya di negara tersebut.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan eksodus modal keluar negeri, diantaranya:
- Ketakutan akan gangguan publik atau penganiayaan yang menyebabkan bahaya pribadi bagi pemiliknya
- Ketakutan akan penyitaan
- Perpajakan yang meningkat secara drastis
- Ketakutan akan inflasi cepat yang menyebabkan hilangnya nilai mata uang tersebut
- Gejolak politik atau kerusuhan sosial
- Depresiasi dramatis dari nilai tukar sehingga aset investor asing menjadi kehilangan nilai ketika dikonversi.
- Ketidakpastian atas masa depan ekonomi.
- Perpajakan meningkat secara drastis
Dampak
Pelarian modal memiliki konsekuensi serius. Itu mengarah pada hilangnya kekayaan. Hal ini dapat menyebabkan kontraksi dalam pengeluaran investasi riil, penurunan tajam dalam nilai tukar, dan pengetatan kondisi kredit yang cepat. Krisis ekonomi dapat terjadi dan dapat menyebabkan rendahnya standar hidup dan bencana sosial.
Negara-negara berkembang paling rentan terhadap pelarian modal. Hal ini karena banyak diantara mereka yang menggantungkan aliran modal asing untuk kegiatan ekonomi dalam negeri. Oleh karena itu, ketika mereka menghadapi eksodus modal, ekonomi mereka terjerembab ke dalam krisis, seperti yang pernah terjadi di Indonesia di tahun 1998.
Legal atau ilegal?
Pelarian modal mungkin sah, seperti halnya ketika investor asing memulangkan modal kembali ke negara asalnya. Atau ini mungkin ilegal, yang terjadi di negara dengan kontrol modal yang membatasi transfer aset ke luar negeri.
Pelarian modal ilegal biasanya terjadi di negara-negara yang memiliki kontrol modal dan mata uang yang ketat. Misalnya, pelarian modal India mencapai miliaran dolar pada tahun 1970-an dan 1980-an karena kontrol mata uang yang ketat.
Sementara, contoh terbaru pelarian modal di negara yang tidak melibatkan kontrol modal adalah yang terjadi di Eropa. Pada bulan Mei 2012, skala pelarian modal dari Yunani diperkirakan mencapai EUR4 miliar per minggu dan kemudian pada bulan itu Bank Sentral Spanyol mengungkapkan EUR97 miliar dalam pelarian modal dari ekonomi Spanyol untuk kuartal pertama 2012.
Selanjutnya, menjelang referendum Inggris yang ingin meninggalkan UE, ada arus modal keluar neto sebesar GBP77 miliar pada dua kuartal sebelumnya, GBP65 miliar pada kuartal segera sebelum referendum dan GBP59 miliar pada Maret ketika kampanye referendum dimulai.