Contents
Apa itu: Penelitian sekunder, atau riset sekunder (secondary research) adalah jenis penelitian menggunakan sumber data dari pihak eksternal, bukan sumber data asli. Dengan kata lain, anda bukan merupakan tangan pertama sehingga tidak memiliki kendali atas keakuratan data. Misalnya, anda tidak tahu apakah data tersebut representatif ataukah tidak.
Penelitian sekunder berbeda dengan penelitian primer. Untuk yang terakhir, anda mengambilnya dari sumber asli. Untuk riset konsumen, misalnya, anda mungkin mensurvei atau mewawancarai konsumen. Data yang terkumpul kita sebut sebagai data primer. Anda memiliki kendali atas kualitas data karena anda mengembangkan metodologi pengumpulan data, termasuk sampling.
Ada banyak contoh sumber penelitian sekunder. Anda dapat mengambil dari laporan perusahaan, laporan lembaga riset, publikasi lembaga pemerintah, artikel berita, dan lain sebagainya.
Penelitian sekunder merupakan langkah yang berharga. Anda dapat menghemat biaya dan waktu karena tidak harus mengambil data secara langsung. Anda mungkin menggunakan seluruh data sekunder jika mereka menjawab hipotesis anda. Atau, anda mungkin mengumpulkan beberapa data yang anda butuhkan dan mengambil secara langsung untuk data sisanya. Itu tentu saja lebih menghemat uang daripada harus mengambil semua data dari sumber asli.
Sumber penelitian sekunder
Ada banyak contoh sumber data untuk penelitian sekunder. Itu bervariasi, tergantung pada tujuan penelitian. Misalnya, sumber data dapat berasal dari:
Laporan perusahaan riset. Contohnya adalah Nielsen, Euromonitor International, Kantar, Gartner dan Ipsos atau lembaga konsultasi seperti McKinsey, Boston Consulting Group, dan Bain & Company.
Buku teks atau jurnal akademik. Mereka biasanya miskin data lebih banyak informasi kualitatif. Mereka biasanya berguna dalam pengembangan hipotesis maupun metodologi penelitian. Misalnya, untuk meneliti perilaku pembelian, anda mungkin memiliki beberapa alternatif variabel namun tidak tahu mana yang signifikan. Nah, buku teks dan jurnal akademik dapat membantu anda dalam kasus ini.
Publikasi pemerintah. Badan pusat statistik adalah salah satu contoh. Anda dapat menemukan berbagai data berharga di sana, termasuk data demografi, geografi, ekonomi dan lain sebagainya.
Asosiasi dagang (asosiasi bisnis). Mereka merupakan asosiasi bagi perusahaan domestik maupun perusahaan dari berbagai negara. Untuk asosiasi internasional, International Organization of Motor Vehicle Manufacturers (OICA) adalah contohnya. Biasanya, mereka menyajikan laporan rutin tentang keadaan pasar tempat anggotanya beroperasi.
Media. Koran dan majalah bisnis merupakan sumber berharga untuk mengumpulkan data. Mereka mungkin adalah dicetak maupun digital. Biasanya, mereka menyajikan beberapa data untuk mendukung artikel yang mereka tulis. Beberapa mungkin gratis, sedangkan untuk yang lain, Anda mungkin harus berlangganan. Bloomberg, The Wall Street Journal, The Financial Times adalah contoh terkemuka.
Laporan perusahaan. Ada banyak sumber laporan yang dapat anda gunakan. Itu mungkin adalah laporan tahunan, laporan keuangan perusahaan, materi public expose, siaran pers dan prospectus.
Keuntungan penelitian sekunder
Keuntungan penelitian sekunder adalah:
Mudah, murah dan cepat. Anda tidak harus terlibat dalam mengembangkan metode pengumpulan data yang rumit. Anda juga tidak harus menjalankan survei atau wawancara untuk mengumpulkan data. Anda tinggal duduk di meja dan mencarinya di internet.
Lebih bervariasi. Anda dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber. Selain itu, Anda dapat membandingkan berbagai data tersebut dan memilih yang mendukung argumen anda.
Titik awal yang bagus. Itu berguna untuk membantu merencanakan penelitian primer. Misalnya, Anda dapat mengumpulkan beberapa data sekunder untuk menjawab beberapa hipotesis anda dan mengambil data lainnya melalui penelitian primer. Dalam kasus lain, untuk penelitian konsumen, anda mungkin membutuhkan data sekunder tentang demografi dan geografi untuk menentukan sampel yang representatif.
Kerugian penelitian sekunder
Kekurangan utama penelitian sekunder adalah:
Meragukan. Anda tidak tahu bagaimana data diambil, apakah mereka akurat atau tidak. Misalnya, penyedia data mungkin menggunakan sampel yang tidak representative sehingga bias jika anda gunakan untuk mengambil kesimpulan tentang populasi.
Kadaluarsa. Lebih banyak jeda waktu antara pengumpulan data dan publikasi data. Sehingga, data mungkin tidak lagi relevan dengan kondisi terkini. Atau, penyedia data tidak memperbaharuinya secara reguler, sehingga, untuk beberapa tahun, data tidak tersedia.
Kurang relevan. Data sekunder adalah untuk memenuhi kebutuhan dari penyedia, bukan untuk anda. Sehingga, mereka mungkin kurang relevan untuk menjawab hipotesis penelitian anda.