Contents
Apa itu: Metode ilmiah sosial (social scientific method) adalah teknik atau prosedur investigasi yang digunakan untuk memahami manusia dan interaksinya. Secara garis besar, itu mencakup mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi di berbagai ilmu sosial, seperti ekonomi, politik, antropologi budaya, sosiologi, dan psikologi. Beberapa langkah dalam penelitian ilmiah sosial mencakup:
- Menentukan topik penelitian
- Tinjauan literatur
- Merumuskan hipotesis
- Merancang dan melakukan studi penelitian
- Menarik kesimpulan dan melaporkan hasil
Adapun, untuk mengumpulkan data, kita bisa menggunakan survei, eksperimen laboratorium, observasi, dan penelitian etnografi. Dan data atau informasi yang terkumpul bisa kualitatif atau kuantitatif. Kemudian, kita mungkin memerlukan analisis statistik untuk membuat model dan menguji hipotesis kita.
Mengapa metode ilmiah sosial penting?
Metode ilmiah sosial penting untuk membangun pengetahuan ilmiah sosial, termasuk di ilmu ekonomi. Misalnya, kita bertanya bagaimana suku bunga mempengaruhi pengeluaran konsumsi rumah tangga? Seberapa besar kenaikan suku bunga berdampak pada perubahan pengeluaran mereka?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas tidak sekedar menanyakannya ke satu atau dua rumah tangga dan kemudian mengambil kesimpulan. Tapi, kita harus menggunakan seperangkat teknik standar untuk mengambil kesimpulan yang valid dan tidak bias. Dan teknik itulah apa yang kita sebut sebagai metode ilmiah sosial.
Metode tersebut memandu kita bagaimana membangun hipotesis dan mengumpulkan data untuk menguji hipotesis yang kita bangun. Kemudian, kita menafsirkan hasil dan menggeneralisasi hasil tersebut.
Memungkinkan kita menguji teori-teori atau penemuan yang sudah ada adalah alasan utama mengapa metode ilmiah sosial penting. Itu membantu kita membangun penelitian yang independen dan tidak memihak dan karena itu, mendapatkan hasil yang tidak bias. Hasil yang kita dapatkan bisa menjadi penyempurnaan atau bahan untuk perdebatan terbuka.
Apa empat karakteristik metode ilmiah sosial?
Metode ilmiah yang kita gunakan harus memiliki empat karakteristik berikut:
- Logical
- Confirmable
- Repeatable
- Scrutinizable
Logical. Pertanyaan atau hipotesis harus memenuhi prinsip logis. Sehingga, ketika kita melakukan penelitian, kita mendasarkan pertanyaan tersebut berdasarkan teori dan referensi yang ada. Sehingga, ketika telah selesai, kita mendapatkan kesimpulan yang logis. Misalnya, kita mendapatkan hasil yang berbeda dari sebuah teori tapi sesuai dengan teori lainnya. Itu bisa menjadi bahan untuk penyempurnaan atau debat terbuka.
Confirmable. Hasil yang kita dapat harus dapat dibuktikan secara ilmiah. Oleh karena itu, kita harus mengambil kesimpulan sesuai dengan data atau informasi yang kita amati.
Repeatable. Orang lain bisa mereplikasi penelitian kita, biasanya dengan subjek atau situasi yang berbeda. Sehingga, mereka bisa menguji dan mengambil kesimpulan apakah temuan kita dapat diterapkan pada situasi atau subjek lain.
Scrutinizable. Penelitian kita harus berkualitas tinggi dan tahan terhadap kritik oleh peneliti lain. Ini penting untuk mempertahankan standar ilmiah yang tinggi, di mana para peneliti meneliti pekerjaan satu sama lain. Itu menyeimbangkan bias akibat subyektifitas kita dan mungkin juga, menangkap kecurangan yang mungkin kita lakukan.
Apa saja tahapan dalam metode ilmiah sosial?
Metode ilmiah menawarkan kita pendekatan untuk melakukan penelitian. Itu memberitahu kita langkah-langkah yang sistematis dan terorganisir yang harus kita lakukan untuk mengeksplorasi masalah sosial. Sehingga, kita mendapatkan hasil yang objektif dan konsisten.
Lima langkah dalam metode penelitian ilmiah sosial mencakup:
- Menentukan topik penelitian
- Tinjauan literatur
- Merumuskan hipotesis
- Merancang dan melakukan studi
- Menarik kesimpulan dan melaporkan hasil
Menentukan topik penelitian
Sebelum mengumpulkan data, kita harus mendefinisikan area apa yang akan kita teliti. Kemudian, kita memilih masalah yang akan kita teliti dan mengajukan pertanyaan yang ingin kita jawab.
Kita mungkin bisa mendapatkan topik dari teori yang ada dan mendalami lebih lanjut dari penelitian-penelitian sebelumnya. Membaca bagian simpulan di sebuah jurnal adalah cara paling cepat. Di situ, peneliti biasanya memaparkan masalah dan keterbatasan tentang penelitian yang dilakukan. Atau, mereka memberikan saran untuk penelitian selanjutnya. Dan kita bisa mulai mengembangkan topik dari situ.
Tinjauan literatur
Di tahap ini, kita menguraikan apa saja literatur yang kita gunakan. Itu termasuk penelitian lain yang serupa yang menjadi latar belakang kita mengajukan pertanyaan. Untuk melakukannya, kita mungkin harus lebih sering berkunjung ke perpustakaan untuk menemukan buku atau jurnal yang tepat. Kita membaca teori atau hasil penelitian yang mana penelitian kita merujuk.
Tahapan ini krusial untuk membantu kita memperoleh pemahaman yang luas tentang topik yang kita teliti. Selain itu, kita mungkin bisa mengidentifikasi kesenjangan dalam pemahaman topik. Atau, kita memperoleh jawaban-jawaban potensial untuk menjawab pertanyaan kita, yang mana menjadi landasan kita membangun hipotesis.
Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau usulan penjelasan yang kita ajukan berdasarkan referensi sebelumnya. Itu menjadi titik tolak bagi kita untuk menyelidiki lebih lanjut. Ini untuk menguji apakah jawaban potensial yang kita temukan sebelumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan.
Misalnya, kita meneliti hubungan antara suku bunga dengan pengeluaran rumah tangga. Dari topik tersebut, kita mungkin merumuskan hipotesis:
- H0: Suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi
- H1: Suku bunga berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi
Merancang dan melakukan studi
Di tahap ini, kita menentukan variabel yang kita gunakan di dalam penelitian. Karena kita tidak mungkin meneliti semua variable, kita mengisolasi variabel lain dan menganggap mereka tidak berubah (ceteris paribus). Ini untuk memfokuskan apa yang kita teliti; sehingga itu sesuai dengan hipotesis yang ingin kita buktikan.
Selain itu, kita juga membuat rancangan penelitian. Ini menjadi landasan bagi kita sebelum menjalankan penelitian ilmiah. Itu mendefinisikan rencana yang ringkas dan logis untuk menjawab hipotesis dalam penelitian kita, sehingga memaksimalkan reliabilitas dan validitas. Desain penelitian bisa berupa deskriptif, eksperimental, korelasi atau penjelasan.
Langkah berikutnya adalah menentukan instrumen penelitian. Ini adalah alat atau teknik yang kita gunakan untuk mengumpulkan data atau informasi terkait. Itu bisa melalui survei, observasi atau pengumpulan data sekunder.
Yang terakhir adalah melakukan penelitian. Kita harus fokus mencari data-data yang akurat. Sehingga, hasil penelitian kita benar dan sesuai dengan yang kita rumuskan.
Menarik kesimpulan dan melaporkan hasil
Setelah mendapatkan data dan informasi yang kita butuhkan, kita harus mengolahnya terlebih dahulu. Misalnya, kita mungkin menginput data ke dalam excel dan mentabulasikannya secara historis atau cross section. Kemudian, kita mengkonversikannya ke program statistik seperti EViews, SPSS, Stata, SAS atau Minitab.
Melalui program statistik, kita membuat statistik deskriptif sebelum membuat model untuk menguji hipotesis. Misalnya, kita membuat statistik seperti jumlah sampel, rata-rata, dan standar deviasi. Statistik korelasi juga mungkin kita perlukan untuk mengetahui hubungan antar masing-masing variabel.
Jika korelasi adalah berupa angka, maka sebaiknya, kita juga membuat scatter plot. Korelasi hanya menjawab apakah sebuah variabel berhubungan dengan variabel lainnya. Sementara itu, scatter plot membantu kita mengetahui polanya, apakah linear, kuadratik atau eksponensial.
Langkah berikutnya adalah membuat model untuk menguji hipotesis. Model regresi adalah umum digunakan untuk melihat hubungan kausalitas antar dua atau lebih variabel. Itu memiliki beragam variasi seperti:
Regresi linear. Ini untuk menguji pengaruh variabel independen (contoh suku bunga) terhadap variabel dependen (contoh pengeluaran konsumsi) dan hubungan keduanya membentuk pola linear. Itu adalah linear sederhana jika hanya menggunakan satu variabel independen. Dan itu adalah linear berganda jika menggunakan lebih dari satu variabel independen.
Regresi nonlinear. Ini digunakan jika variabel dependen dan variabel independen berhubungan dan membentuk pola nonlinear, apakah itu kuadratik atau eksponensial. Dalam kasus ini, scatter plot membantu kita memahami polanya.
Regresi data panel. Ini digunakan jika kita menggabungkan data cross section dan data time series (disebut data panel). Data panel berarti kita mengamati sampel yang sama dalam kurun waktu tertentu. Regresi data panel penting untuk mengetahui apakah efek waktu memiliki pengaruh atau tidak.
Setelah selesai membuat model, kita kemudian menuliskan dan melaporkan hasilnya di jurnal akademik. Di awal bagian hasil, kita membahas statistik deskriptif. Selanjutnya, kita menjabarkan model yang kita dapatkan dan membahas hipotesis yang kita ajukan.