Contents
Anda mungkin menemukan beberapa pernyataan normatif dalam artikel online. Beberapa dari mereka berasal dari pandangan ahli tentang ekonomi dan mungkin, bertentangan dengan keyakinan Anda. Di tempat lain, Anda menemukan seorang ahli yang pandai menyampaikan data ekonomi. Dia menjelaskan secara rinci penyebab kondisi ekonomi saat ini.
Definisi pernyataan normatif
Pernyataan normatif (normative statements) adalah pernyataan berdasarkan pendapat tentang apa yang harus atau seharusnya terjadi. Mereka subjektif daripada obyektif karena melibatkan penilaian nilai tentang apa yang benar dan apa yang salah.
Tidak seperti pernyataan positif, yang bergantung pada analisis data objektif, pernyataan normatif lebih mementingkan “apa yang seharusnya” daripada fakta atau hubungan sebab akibat. Ekonomi normatif mengekspresikan penilaian ideologis dan kondisi ideal terkait dengan suatu kondisi, peristiwa, tindakan, atau perilaku.
Pernyataan normatif biasanya menyajikan analisis berbasis opini dalam hal apa yang dianggap diinginkan. Misalnya, Anda menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia seharusnya meningkat hingga 6%. Itu normatif karena didasarkan pada pendapat subjektif Anda.
Berikut ini, saya merangkum karakteristik pernyataan normatif:
- Berdasarkan pendapat, jadi itu subjektif
- Sering kali memasukkan kata-kata seperti “seharusnya” atau “harus”.
- Melibatkan penilaian nilai atau norma tentang apa yang baik dan apa yang buruk
- Kita tidak dapat membuktikan atau mengujinya
- Pernyataan tersebut bisa benar atau salah karena itu relatif, tergantung pada kepercayaan atau pandangan masing-masing individu.
Contoh pernyataan normatif
- Pemerintah Republik Indonesia harus melakukan apa saja untuk membantu mempromosikan industri pariwisata di Bali.
- Peningkatan pajak pada mobil seharusnya mengurangi kemacetan lalu lintas
- Penurunan pasokan bensin seharusnya bermanfaat bagi lingkungan.
- Pekerja seharusnya menerima bagian lebih besar dari keuntungan perusahaan daripada pada manajemen.
Kata kuncinya adalah ada kata-kata “harus” atau “seharusnya“.
Kenapa anda harus tahu
Meski subyektif, bukan berarti tidak berguna.
- Mungkin bermanfaat dalam mengembangkan dan menghasilkan ide-ide baru dari berbagai perspektif. Tapi, karena tidak mengambil sudut pandang objektif, itu tidak bisa menjadi dasar satu-satunya untuk membuat keputusan tentang masalah ekonomi kritis.
- Biasanya bertujuan untuk menentukan solusinya. Ini berbeda dari pernyataan positif yang menggambarkan situasi dan kondisi sebagaimana adanya.
- Biasanya digunakan untuk menentukan dan merekomendasikan cara untuk mengubah suatu kondisi, misalnya terkait dengan kebijakan ekonomi. Ini juga dapat digunakan untuk mempengaruhi keputusan ekonomi.
Perbedaan dengan pernyataan positif
Pernyataan normatif dan pernyataan positif adalah dua istilah pernyataan yang sering kita jumpai di buku-buku teks ekonomi. Dua pernyataan tersebut memiliki dua sisi yang saling berkebalikan.
Pernyataan normatif lebih bersifat subyektif, sedangkan pernyataan positif bersifat obyektif. Yang terakhir biasanya bergantung pada analisis data dan hubungan sebab-akibat untuk menjelaskan kondisi tertentu.
Pernyataan ekonomi yang berasal dari sudut ekonomi positif dapat dipecah menjadi fakta yang dapat ditentukan dan diamati serta dapat diperiksa dan diuji. Karena karakteristik ini, para ekonom dan analis sering menyukainya karena menjadi perspektif yang terukur, membantu pembuat kebijakan dan pemerintah serta otoritas bisnis lainnya memutuskan hal-hal penting yang memengaruhi kebijakan tertentu di bawah panduan temuan berbasis fakta.