Properti, pabrik, dan peralatan (property, plant and equipment atau PP&E) adalah aset berwujud dan berumur panjang yang dimiliki dan digunakan perusahaan dalam operasinya, bukan hanya memegangnya sebagai investasi. Kita sering menamakannya sebagai aset tetap dan terjadi sebagai aset tidak lancar dalam neraca keuangan. Komponennya termasuk bangunan, konstruksi, fasilitas produksi, mesin produksi, kendaraan, dan lain sebagainya. Berumur panjang maksudnya adalah bahwa aset ini memberikan manfaat ekonomi selama lebih dari satu periode fiskal.
PP&E sangat penting untuk operasi perusahaan. Ini memberi perusahaan sumber daya untuk menghasilkan produknya atau untuk menyediakan layanan. Sementara itu, peralatan lain seperti komputer dan perlengkapan kantor sangat penting untuk kegiatan administrasi.
Pelaporan Properti, Pabrik, Dan Peralatan
Dalam neraca keuangan, kita dapat menemukannya di bagian aset tidak lancar. Mereka dilaporkan di neraca sebagai biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
PP&E Bersih = PP&E Bruto + Belanja Modal – Akumulasi penyusutan
Untuk menghitung PP&E bersih, Anda perlu menambahkan PP&E bruto yang tercantum di neraca dengan belanja modal. Kemudian, kurangi hasilnya dengan akumulasi penyusutan.
Biaya penyusutan dari PP&E adalah biaya tetap karena tidak bergantung pada volume produksi.
Metode pengakuan
Dua model yang biasanya digunakan untuk melaporkan PPE:
- Model biaya
- Model revaluasi
Model biaya
Dalam model biaya, PPE dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (biaya historis dikurangi akumulasi penyusutan dan dikurangi kerugian penurunan nilai). Biaya historis biasanya terdiri dari harga pembelian suatu aset, biaya pengirimannya, dan biaya tambahan lainnya yang dikeluarkan untuk membuat aset tersebut dapat dioperasikan. Kerugian penurunan nilai mencerminkan penurunan nilai yang tidak terduga. Penurunan nilai terjadi ketika jumlah terpulihkan aset kurang dari jumlah tercatatnya.
Karena PPE disajikan pada neraca setelah dikurangi biaya penyusutan dan beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi, maka pilihan metode penyusutan dan estimasi terkait masa manfaat dan nilai sisa berdampak pada neraca dan laporan laba rugi perusahaan.
Model revaluasi
Dalam model revaluasi, nilai tercatat dan tercatat untuk PPE adalah nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan berikutnya. Perubahan nilai PPE dalam model revaluasi mempengaruhi ekuitas secara langsung atau laba rugi tergantung pada situasinya.