• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Ekonomi

Sektor Ekonomi

Diupdate pada August 21, 2019 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: Sektor Ekonomi

Sektor Ekonomi
You are here: Home / Ekonomi / Sektor Ekonomi

Sektor ekonomi (economic sector) adalah kumpulan berbagai aktivitas ekonomi yang mirip. Kemiripan bervariasi tergantung pada klasifikasi yang kita gunakan. Itu bisa jadi berdasarkan tahapannya dalam rantai produksi, sumber pendapatan atau jenis produk, atau berdasarkan kepemilikan. 

Advertisement

Beberapa contoh klasifikasi yang umum digunakan:

  1. Klasifikasi tiga sektor: primer, sekunder, dan tersier. Pengelompokkan adalah berdasarkan tahapan dalam rantai produksi. Baru-baru ini, beberapa penulis menambahkan sektor kuartener, yang mana sebelumnya masuk dalam kategori sektor tersier
  2. Klasifikasi berdasarkan kepemilikan: publik vs swasta
  3. International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC) oleh United Nations Statistics Division. Pada dasarnya, klasifikasi ini memecah tiga sektor pada poin pertama ke dalam sejumlah kelompok industri. Klasifikasi di sejumlah negara biasanya mengadopsi ini dengan sedikit adaptasi, tergantung pada struktur ekonomi mereka. Contohnya adalah  North American Industry Classification System (NAIC) di Amerika Serikat dan Kanada. Di Indonesia, contohnya adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
  4. Industry Classification Benchmark (ICB) oleh FTSE
  5. Global Industry Classification Standard (GICS) oleh Standard & Poor’s, Morgan Stanley Capital International
  6. Bloomberg Industrial Classification System oleh Bloomberg

Untuk tiga yang terakhir, klasifikasi tersebut umumnya adalah untuk perusahaan-perusahaan di pasar modal. Ketiganya memudahkan investor dalam mengambil keputusan alokasi investasi di berbagai sektor.

Klasifikasi sektor ekonomi

Pada artikel ini saya hanya akan fokus pada dua klasifikasi, yakni klasifikasi menurut teori tiga sektor dan klasifikasi berdasarkan kepemilikan.

Sektor primer, sekunder, dan tersier 

Sektor primer mencakup berbagai aktivitas ekonomi yang utamanya adalah mengekstraksi bahan baku. Kadang-kadang, sektor ini juga kita sebut sebagai sektor ekstraksi. Contohnya adalah pertambangan, perikanan dan pertanian. 

Ekonomi tradisional biasanya mengandalkan bergantung pada sektor primer. Kemudian, ketika ekonomi dan teknologi berkembang, perekonomian menuju industrialisasi. Beragam manufaktur mulai tumbuh.

Sektor sekunder terdiri dari aktivitas ekonomi yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan setengah jadi. Sektor ini umumnya mengacu pada aktivitas oleh beragam perusahaan manufaktur seperti makanan, minuman, mobil mainan, mobil, dan pakaian. Selain manufaktur, industri konstruksi juga masuk kategori ini.

Pemanufaktur mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang bernilai tambah lebih tinggi. Misalnya, bauksit dapat diolah menjadi alumunium dan kemudian digunakan untuk produksi mobil. 

Advertisement

Pada awalnya, industri manufaktur berkembang dari bisnis rumahan yang padat karya. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, mereka beralih ke padat modal dengan mengandalkan berbagai mesin canggih. Peralihan ini memungkinkan pemanufaktur memperoleh manfaat dari skala ekonomi.  Mereka mampu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. 

Sektor tersier mencakup sektor yang menyediakan jasa bagi konsumen dan bisnis lain. Contohnya adalah ritel, asuransi, transportasi, pariwisata, dan perbankan.

Sektor kuarterner terlibat dalam produksi teknologi, penelitian dan pengembangan,  layanan informasi, dan pendidikan. Sektor ini vital dalam meningkatkan kualitas layanan dan inovasi dalam perekonomian. Tanpa mereka, pembangunan ekonomi akan lambat. 

Di Indonesia, sektor ekonomi dibagi menjadi beberapa kelompok, mencakup:

  1. Pertanian, kehutanan, dan perikanan
  2. Pertambangan dan penggalian
  3. Industri pengolahan
  4. Pengadaan listrik, gas
  5. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang
  6. Konstruksi
  7. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
  8. Transportasi dan pergudangan
  9. Penyediaan akomodasi dan makan minum
  10. Informasi dan komunikasi
  11. Jasa keuangan dan asuransi
  12. Real estat
  13. Jasa perusahaan
  14. Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
  15. Jasa pendidikan
  16. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
  17. Jasa lainnya

Sektor publik vs swasta

Sektor swasta mewakili sektor di mana swasta memiliki sumber daya. Mereka terdiri dari berbagai bisnis rumah tangga hingga perusahaan besar berskala internasional.  Maksimalisasi laba merupakan motivasi utama mereka. 

Dan, di beberapa negara yang menganut ekonomi pasar bebas, peran mereka terhadap perekonomian begitu besar.

Jenis organisasi di sektor swasta umumnya berbentuk:

  • Pedagang tunggal (sole proprietorship)
  • Kemitraan (partnership)
  • Perusahaan terbatas swasta (private limited company)

Sektor publik merujuk pada berbagai aktivitas ekonomi yang dimiliki oleh negara. Campur tangan negara dapat langsung seperti dalam pengadaan infrastruktur maupun tidak langsung melalui perusahaan milik negara.

Advertisement

Pemerintah, baik nasional ataupun daerah, memiliki dan mengendalikan sektor publik.Organisasi sektor publik dimiliki dan dikendalikan oleh pemerintah. Mereka bertujuan untuk menyediakan layanan kepada publik dan didanai oleh pajak, kecuali melalui perusahaan milik negara. Organisasi sektor publik berfungsi vital di berbagai bidang seperti pendidikan, infrastruktur dan kesehatan. 

Sektor publik lebih dominan di negara yang menganut sistem ekonomi komando seperti China. Pemerintah menguasai dan mengawasi ketat berbagai aktivitas ekonomi.

Sektor sukarela atau voluntary sector

Selain sektor publik dan sektor swasta, beberapa klasifikasi menambahkan sektor sukarela. Sektor ini terdiri dari beragam kegiatan sosial yang dijalankan oleh organisasi nirlaba non-pemerintah. Contohnya adalah badang amal (charities), perusahaan sosial (social enterprises) dan organisasi sukarela.

Tag: Sektor Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Advertisement

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Strategi Hedge Funds Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Hedge funds mengandalkan beberapa strategi untuk menghasilkan uang. Hedge Fund Research, Inc. (HFRI) membagi mereka

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Apa itu: Dana lindung nilai (hedge fund) adalah dana investasi gabungan (pooled investment funds) di mana berasal dari

Ekuitas Swasta Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Apa itu: Ekuitas swasta (private equity) adalah kendaraan investasi dengan fokus membeli saham perusahaan swasta

Primary Sidebar

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Advertisement

TERBARU

  • Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka
  • Darimana Sumber Keunggulan Komparatif?
  • Tiga Injeksi Dalam Ekonomi
  • Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya
  • Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian?

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan
  • Disintermediasi
  • Industri: Definisi dan Klasifikasinya

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan
  • Disintermediasi

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami