Contents
Apa itu: Sektor pemerintah (government sector) mencakup semua unit kelembagaan yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah negara bagian, dan pemerintah daerah. Beberapa lembaga independen seperti Bank Sentral, dan Otoritas Jasa Keuangan juga masuk kategori ini.
Sektor pemerintah tidak mencakup perusahaan milik negara. Meski pemerintah memiliki saham mereka, namun mereka beroperasi layaknya perusahaan swasta. Mereka tidak mengandalkan pajak untuk membiayai operasional. Alih-alih, mereka menghasilkan pendapatan dengan memproduksi barang atau menyediakan jasa.
Sektor pemerintah memainkan peran penting dalam semua aspek ekonomi dan bisnis. Pemerintah dan institusinya bertindak sebagai regulator. Mereka menerbitkan berbagai peraturan dan kebijakan untuk mempengaruhi aktivitas ekonomi. Intervensi tersebut mungkin berdampak langsung atau tidak langsung terhadap sektor swasta (sektor bisnis dan sektor rumah tangga).
Perbedaan sektor pemerintah dengan sektor publik
Baik sektor pemerintah dan sektor publik terdiri dari unit-unit yang dikendalikan oleh pemerintah.
Tapi, ada sedikit perbedaan keduanya. Sektor pemerintah terdiri dari unit-unit yang dibiayai melalui pajak atau kontribusi sosial wajib. Mereka tidak memproduksi barang dan jasa untuk dijual di pasar dan tidak berorientasi keuntungan.
Sementara itu, sektor publik terdiri dari sektor pemerintah plus perusahaan perusahaan milik negara. Perusahaan tersebut menghasilkan output pasar dan berorientasi keuntungan. Mereka biasanya beroperasi di sektor-sektor strategi seperti utilitas, energi, dan keuangan.
Anggaran sektor pemerintah
Sumber utama pendapatan sektor pemerintah adalah pajak. Pemerintah memungutnya dari sektor rumah tangga dan bisnis. Dua jenis utama pajak adalah:
- Pajak langsung. Pemerintah mengenakannya atas pendapatan, kekayaan, dan laba perusahaan. Contohnya adalah pajak penghasilan, pajak perusahaan dan pajak capital gain.
- Pajak tidak langsung. Pemerintah mengenakannya terhadap barang dan jasa alih-alih langsung ke wajib pajak. Contoh pajak tidak langsung adalah pajak pertambahan nilai dan cukai.
Pemerintah menggunakan pendapatan pajak untuk berbagai keperluan. Pemerintah menyediakan layanan dan barang publik. Mereka juga membeli barang dan jasa dari sektor bisnis. Secara umum, pengeluaran pemerintah terdiri dari tiga kategori utama:
- Pengeluaran saat ini (current expenditures). Ini terdiri dari pengeluaran barang dan jasa rutin seperti belanja untuk program kesehatan, pendidikan, dan pertahanan. Pembayaran gaji pegawai pemerintah juga masuk kategori ini.
- Belanja modal (capital expenditures). Ini terdiri dari pengeluaran untuk modal ekonomi seperti belanja infrastruktur. Komponen ini berkontribusi penting untuk meningkatkan persediaan modal dan kapasitas produktif perekonomian.
- Pembayaran transfer (transfer payment). Kategori ini mencakup pengeluaran yang tidak melibatkan pertukaran barang dan jasa. Contoh pembayaran transfer adalah tunjangan pengangguran dan tunjangan pendapatan bagi keluarga miskin.
Dalam menjalankan anggaran, pemerintah memiliki tiga pilihan:
- Anggaran berimbang, di mana pendapatan sama dengan pengeluaran.
- Defisit anggaran, di mana pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan.
- Surplus anggaran, di mana pendapatan melebihi pengeluaran pemerintah.
Surplus bertindak sebagai tabungan publik (public savings). Itu mewakili sumber pasokan dana pinjaman (loanable fund) di pasar keuangan, selain dari tabungan swasta, dan dipinjamkan ke pasar keuangan.
Sebaliknya, defisit berarti tabungan nasional negatif (public dissavings). Untuk membiayai defisit, pemerintah meminjam dari pasar keuangan atau dari sektor eksternal. Salah satu opsi utama pinjaman adalah dengan menerbitkan surat utang.
Investor surat utang berasal tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga luar negeri. Mereka biasanya terdiri dari investor institusi besar seperti dana pensiun dan perusahaan asuransi.
Surat utang pemerintah dianggap lebih aman daripada obligasi korporasi. Investor dan analis biasanya menganggap yield obligasi pemerintah untuk merepresentasikan bunga bebas risiko (risk-free rate). Karena alasan tersebut, mereka seringkali menggunakannya sebagai benchmark dalam menentukan imbal hasil obligasi korporasi dan biaya modal menggunakan metode weighted average cost of capital (WACC).
Bagaimana sektor pemerintah mempengaruhi ekonomi
Keynesian percaya bahwa kebijakan fiskal memiliki dampak yang kuat terhadap perekonomian. Itu mempengaruhi permintaan agregat, yang mana pada akhirnya berdampak pada tingkat harga, output dan lapangan kerja di dalam perekonomian.
Pajak dan pengeluaran pemerintah adalah dua alat kebijakan fiskal. Pemerintah menggunakan keduanya untuk mempengaruhi aktivitas perekonomian. Perubahan keduanya dapat berdampak pada variabel ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.
Dua kategori kebijakan fiskal adalah
- Kebijakan fiskal ekspansioner., Opsinya adalah menaikkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan pajak.
- Kebijakan fiskal kontraksioner. Tujuan kebijakan ini adalah untuk meredam tekanan tinggi inflasi dan menghindari perekonomian yang terlalu panas. Caranya, pemerintah mengurangi belanja dan menaikkan pajak.
Misalnya, ketika pemerintah meningkatkan pengeluaran, permintaan barang dan jasa meningkat. Ini akan merangsang bisnis untuk meningkatkan produksi. Efek yang sama juga berlaku ketika pemerintah menurunkan tarif pajak.
Tarif pajak yang lebih rendah meningkatkan pendapatan disposabel. Konsumen memiliki lebih banyak uang untuk belanja barang dan jasa. Itu merangsang permintaan, mendorong peningkatan output oleh bisnis.
Efek defisit anggaran
Ketika menjalankan kebijakan ekspansioner, pemerintah meningkatkan defisit anggaran. Atau, mereka beralih dari surplus anggaran ke defisit anggaran.
Jika berhasil, defisit merangsang pertumbuhan ekonomi. Prospek keuntungan bisnis dan pendapatan rumah tangga membaik. Itu memungkinkan pemerintah untuk mengumpulkan lebih banyak pajak dan menutup defisit.
Tapi, jika defisit berlangsung terus menerus dan berlangsung lama, itu dapat berdampak negatif pada perekonomian dalam jangka panjang. Utang pemerintah menumpuk, meningkatkan beban bunga dan risiko gagal bayar. Penumpukan utang dapat menyebabkan efek crowding out.
Apa itu efek crowding out?
Crowding out terjadi ketika peningkatan pinjaman pemerintah menyebabkan kenaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan investasi dan konsumsi sektor swasta jatuh.
Dampak jatuhnya konsumsi dan investasi lebih signifikan daripada efek dari defisit anggaran. Sebagai akibatnya, defisit anggaran justru membebani pertumbuhan ekonomi, alih-alih merangsang pertumbuhan ekonomi.
Bagaimana itu dapat terjadi?
Defisit yang tinggi memaksa pemerintah untuk meminjam lebih banyak. Jika terus berlangsung dari waktu ke waktu, itu menghasilkan penumpukan utang. Tingginya utang meningkatkan beban bunga dan risiko gagal bayar.
Investor akan meminta premi yang lebih tinggi untuk mengkompensasi peningkatan risiko. Di sisi lain, untuk mengajukan utang baru dan menarik minat investor, pemerintah akan menawarkan bunga yang lebih tinggi.
Sebagai hasilnya, defisit mengarah pada suku bunga tinggi secara persisten. Itu menyebabkan biaya dana menjadi lebih mahal.
Bagi sektor bisnis, yang juga membutuhkan dana, tingginya biaya dana membuat mereka menderita. Karena mereka biasanya membiayai investasi modal melalui pinjaman, biaya investasi menjadi mahal dan membuat investasi menjadi kurang layak. Akibatnya, mereka enggan berinvestasi.
Di sisi lain, sektor rumah tangga juga mengandalkan pinjaman untuk pembelian beberapa jenis item, terutama barang tahan lama seperti mobil dan rumah. Ketika suku bunga tinggi, mereka lebih suka menunda pengajuan baru pinjaman dan pembelian barang.
Berkurangnya investasi dan konsumsi melemahkan permintaan agregat. Meskipun pemerintah menggunakan uang dengan cara yang produktif (seperti pembangunan infrastruktur), dampaknya mungkin kurang signifikan daripada penurunan investasi dan konsumsi. Karena kedua pengeluaran tersebut membentuk komponen produk domestik bruto (PDB), defisit menghasilkan dampak negatif. Itu mengurangi PDB sehingga mengorbankan pertumbuhan ekonomi, alih-alih merangsang pertumbuhan ekonomi sebagaimana tujuan kebijakan fiskal ekspansioner.
Bacaan selanjutnya
- Model Aliran Sirkuler Pendapatan: Jenis Dan Penjelasannya
- Pelaku Ekonomi: Jenis dan Perannya
- Sektor Makroekonomi: Definisi dan Jenis
- Sektor Pemerintah: Definisi, Anggaran dan Pengaruhnya Ke Ekonomi
- Sektor Rumah Tangga: Definisi dan Peran dalam Perekonomian
- Sektor Bisnis: Pengertian, Jenis Perusahaan
- Sektor Eksternal: Pengaruhnya Terhadap Perekonomian
- 4 Jenis Sektor Bisnis Anda Perlu Tahu
- Bagaimana Pemerintah Berperan di Dalam Perekonomian?