Contents
Apa itu: Sektor eksternal (external sektor) merujuk pada pelaku ekonomi yang berlokasi di luar negeri. Mereka mencakup rumah tangga asing, bisnis asing, dan pemerintah asing. Mereka berinteraksi dengan perekonomian domestik melalui perdagangan internasional. Mereka membeli barang dan jasa produksi domestik dan juga menjual barang dan jasa ke perekonomian domestik. Selain itu, interaksi dengan mereka juga melibatkan aliran modal, melalui investasi langsung dan portofolio. Juga dikenal sebagai sektor asing (foreign sector) atau sektor luar negeri.
Ketika sebuah negara berinteraksi dengan luar negeri, kita menyebut negara tersebut mengadopsi perekonomian terbuka (sebagai kontras dengan perekonomian tertutup). Perdagangan dan aliran modal berdampak besar terhadap perekonomian sebuah negara dan mempengaruhi indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, dan suku bunga.
Bagaimana perekonomian domestik berhubungan dengan sektor eksternal?
Sektor eksternal adalah vital karena mereka mempengaruhi perekonomian domestik melalui beberapa cara. Mari ambil ambil contohnya.
Perdagangan barang dan jasa. Tidak semua barang dan jasa yang kita butuhkan tersedia dan diproduksi oleh perusahaan domestik. Sehingga, membeli dari luar negeri adalah alternatif untuk memenuhi kebutuhan kita.
Selain itu, beberapa barang luar negeri mungkin juga lebih murah dan berkualitas. Sebagai hasilnya, berinteraksi dengan sektor eksternal melalui perdagangan memungkinkan kita untuk memuaskan kebutuhan kita dan mendukung kesejahteraan. Kita mendapatkan barang yang kita butuhkan. Dan kita juga mendapatkan yang lebih murah dan berkualitas.
Begitu juga, perusahaan-perusahaan domestik juga bisa memperbesar keuntungan dengan menjual produk mereka ke luar negeri. Pasar luar negeri menawarkan peluang pertumbuhan yang tinggi karena ukurannya yang besar. Mereka bisa melakukannya dengan mengekspor produknya atau berinvestasi langsung, misalnya dengan mengakuisisi perusahaan di luar negeri.
Akses modal. Perusahaan atau pemerintah domestik bisa mengakses modal di luar negeri, misalnya dengan menerbitkan obligasi global. Misalnya, banyak perusahaan di negara berkembang melakukannya. Mereka menerbitkan surat utang di luar negeri dengan denominasi di luar mata uangnya, misalnya dolar. Dan itu lebih murah daripada menerbitkan surat utang di dalam negeri karena permintaan yang melimpah, memungkinkan mereka mendapatkan biaya dana yang lebih rendah.
Atau, banyak perusahaan multinasional berinvestasi di negara-negara berkembang untuk memanfaatkan akses dekat ke bahan baku dan tenaga kerja murah. Dan, bagi negara tujuan, investasi tersebut menciptakan lebih banyak output dan lapangan kerja.
Aliran modal juga bisa melibatkan investasi portofolio. Investor memburu pengembalian yang lebih tinggi dengan membeli instrumen keuangan seperti saham atau surat utang. Bagi negara tujuan, investasi tersebut meningkatkan permintaan, mendorong harganya untuk naik.
Efek penularan
Perekonomian domestik semakin terhubung dengan sektor eksternal melalui perdagangan dan aliran modal, yang mana semakin intens seiring dengan globalisasi. Itu mempengaruhi beberapa variabel seperti neraca perdagangan, nilai tukar, suku bunga dan harga aset.
Dengan meningkatnya saling ketergantungan dengan sektor eksternal, itu juga meningkatkan efek penularan (contagion effect). Itu bisa berisiko tapi juga bisa menguntungkan. Misalnya, ketika perekonomian global tumbuh tinggi, itu meningkatkan permintaan terhadap produk domestik, mendorong ekspor dan pertumbuhan ekonomi domestik.
Kondisi sebaliknya juga berlaku. Misalnya, resesi ekonomi di sebuah negara, seperti resesi di Amerika Serikat pada 2008-2009, dapat dengan cepat menular ke perekonomian domestik. Akhirnya, itu bisa melemahkan perekonomian domestik, dan yang lebih buruk, bisa mengarah ke resesi.
Contoh lainnya adalah krisis keuangan Asia di tahun 1997. Krisis dimulai di Thailand dengan runtuhnya nilai tukar baht. Dan, itu kemudian segera menular ke negara lainnya seperti Indonesia, Malaysia dan Singapura. Sementara Malaysia dan Singapura relatif tahan terhadap guncangan tersebut, tapi itu tidak dengan Indonesia. Tidak hanya nilai tukar rupiah yang terpengaruh, tapi krisis menyeret Indonesia ke dalam krisis ekonomi.
Neraca perdagangan
Perdagangan luar negeri melibatkan ekspor dan impor. Keduanya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena merupakan komponen produk domestik bruto (PDB). Ekspor berkontribusi positif terhadap PDB. Sedangkan, impor berkontribusi sebaliknya (tanda negatif ketika kita menghitung PDB). Adapun, selisih keduanya kita sebut sebagai neraca dagang atau ekspor neto.
Perdagangan luar negeri tidak hanya melibatkan pertukaran barang tetapi juga mata uang. Misalnya, ketika kita mengimpor barang luar negeri, kita harus menukar mata uang domestik dengan dolar untuk membeli. Sebaliknya, ketika kita mengekspor, kita mendapatkan dolar sebagai pembayaran. Karena alasan ini, perdagangan tersebut juga mempengaruhi nilai tukar mata uang domestik.
Beberapa faktor mempengaruhi perdagangan luar negeri, termasuk:
- Daya saing produk
- Nilai tukar
- Pertumbuhan ekonomi
Daya saing produk berkaitan dengan kualitas dan harga produk. Ketika produk luar negeri berkualitas lebih baik atau lebih murah daripada produk domestik, itu meningkatkan permintaan impor.
Khusus harga produk, itu tidak hanya dipengaruhi oleh biaya produksi, tapi juga dipengaruhi secara artifisial oleh nilai tukar. Misalnya, depresiasi mata uang domestik membuat produk domestik lebih murah bagi orang asing. Sebaliknya, barang luar negeri menjadi lebih mahal. Sebagai hasilnya, itu akan meningkatkan ekspor dan menurunkan impor, ceteris paribus.
Pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi ekspor dan impor. Pertumbuhan ekonomi global yang kuat mendorong permintaan barang dan jasa domestik, meningkatkan ekspor. Sementara itu, jika perekonomian domestik tumbuh kuat, itu mungkin meningkatkan impor karena rumah tangga domestik memiliki lebih banyak uang untuk berbelanja produk luar negeri.
Ketika impor melebihi ekspor, perekonomian domestik mengalami defisit perdagangan. Asumsikan mata uang anda adalah non-dolar. Di pasar valuta asing, defisit menyebabkan depresiasi. Perekonomian domestik membutuhkan lebih banyak dolar daripada yang dihasilkan dari ekspor. Depresiasi akan berlanjut sampai barang dan jasa domestik cukup murah bagi orang asing, yang membuat mereka membeli lebih banyak.
Sementara itu, ketika ekspor lebih tinggi dari impor, perekonomian domestik mengalami surplus perdagangan. Surplus perdagangan mencerminkan perekonomian domestik mendapatkan dollar yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk membayar impor. Sebagai akibatnya, mata uang domestik terapresiasi.
Apresiasi membuat harga barang domestik menjadi lebih mahal. Dan itu akan berlanjut sampai barang-barang domestik cukup mahal bagi orang asing, sehingga membuat mereka enggan untuk membeli.
Investasi asing
Investasi asing bisa jadi investasi langsung dan investasi portofolio. Investasi langsung melibatkan kontrol atas pengelolaan aset. Itu biasanya melibatkan membangun aset produktif seperti fasilitas manufaktur. Atau investor mengambil strategi anorganik dengan mengakuisisi perusahaan asing yang ada di negara tujuan.
Sementara itu, di bawah investasi portofolio, investor membeli instrumen keuangan seperti saham dan surat utang di negara tujuan, biasanya untuk tujuan jangka pendek. Mereka berusaha untuk mendapatkan keuntungan segera.
Tidak seperti akuisisi, membeli saham di bawah investasi portofolio tidak membuat investor menjadi pemegang saham pengendali. Mereka biasanya memegang kurang dari 10% saham biasa dengan hak suara di perusahaan target. Sebaliknya, jika mereka memperoleh saham pengendali, itu masuk kategori investasi langsung.
Sebagaimana perdagangan luar negeri, investasi asing juga mempengaruhi nilai tukar. Peningkatan aliran masuk investasi asing ke perekonomian domestik akan meningkatkan permintaan mata uang domestik, menyebabkan apresiasi. Sebaliknya, arus keluar investasi asing akan mengakibatkan depresiasi.
Bagaimana transaksi dengan sektor eksternal dicatat?
Neraca pembayaran (balance of payment) merangkum transaksi perekonomian domestik dengan sektor eksternal. Dua komponennya adalah transaksi berjalan (current account) dan transaksi modal (capital account). Terkadang, transaksi modal dipecah menjadi dua, transaksi modal dan transaksi keuangan (financial account).
Neraca perdagangan biasanya mencakup sebagian besar transaksi berjalan. Komponen lainnya adalah pendapatan investasi bersih (net investment income) dan transfer sepihak bersih (net unilateral transfer).
Sementara itu, transaksi modal mencakup item seperti investasi langsung, investasi portofolio, derivatif keuangan, dan investasi lainnya. Selain itu, itu juga mencatat transaksi bersih aset nonkeuangan yang tidak diproduksi (nonproduced nonfinancial assets) seperti kontrak dan lisensi.