Contents
Saat Anda mempelajari ekonomi makro, Anda akan mempelajari bagaimana perekonomian secara keseluruhan beroperasi. Berbeda dengan mikroekonomi, yang fokusnya adalah pada pelaku ekonomi individu, konsumen, dan produsen, termasuk keputusan ekonominya.
Pemerintah berusaha untuk mencapai beberapa tujuan ekonomi melalui kebijakan ekonomi, sisi permintaan, dan kebijakan sisi penawaran. Itu bukan hanya sekedar memaksimalkan pendapatan nasional melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tujuan ekonomi makro yang paling penting melibatkan bagaimana mencapai:
- Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
- Stabilitas harga
- Pekerjaan penuh (full employment)
- Ekuilibrium neraca pembayaran
- Distribusi pendapatan yang adil
Sasaran ekonomi makro di atas sulit dicapai secara bersamaan. Seringkali, memilih satu tujuan datang dengan mengorbankan yang lain. Misalnya, mengendalikan inflasi mungkin membutuhkan perekonomian untuk mengurangi permintaan agregat, yang berarti pengangguran tinggi dan pertumbuhan ekonomi rendah.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
Pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk meningkatkan pendapatan dan standar hidup masyarakat. Ini biasanya dilihat sebagai tujuan ekonomi makro yang paling penting.
Ketika pertumbuhan ekonomi naik, output meningkat, begitu pula pendapatan. Perekonomian yang tumbuh menunjukkan peningkatan output ekonomi. Bisnis meningkatkan produksi, merekrut lebih banyak tenaga kerja dan menciptakan lebih banyak pendapatan untuk sektor rumah tangga.
Dengan demikian, tanpa pertumbuhan ekonomi, masyarakat tidak akan mampu mencapai taraf hidup yang lebih baik. Mereka tidak dapat memperoleh berbagai macam barang dan jasa dalam jumlah banyak dan penghasilan yang lebih tinggi dengan bekerja.
Berkelanjutan tidak hanya berarti peningkatan PDB riil tetapi juga PDB potensial. Peningkatan PDB potensial menunjukkan kepada Anda kapasitas produksi ekonomi meningkat dari waktu ke waktu. Perekonomian dapat menghasilkan lebih banyak output tanpa menciptakan tekanan inflasi.
Pertumbuhan berkelanjutan dicapai dengan meningkatkan produktivitas, lebih banyak output per unit input, seperti tenaga kerja. Yaitu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas faktor produksi, termasuk melalui kemajuan teknologi. Dengan meningkatkan produktivitas, kita mendapatkan lebih banyak barang dan jasa tanpa menaikkan biaya produksi, sehingga menurunkan harga.
Stabilitas harga
Stabilitas harga penting karena daya beli uang tetap terjaga. Untuk mendapatkan jumlah barang yang sama, Anda tidak perlu merogoh kocek lebih dalam.
Stabilitas harga membutuhkan tingkat inflasi yang rendah. Ini tidak sama dengan inflasi nol.
Tingkat inflasi rendah-sedang yang stabil sering dianggap ideal. Beberapa ekonom mengatakan itu adalah inflasi 2%, seperti yang ditargetkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat.
Lapangan kerja penuh
Lapangan kerja penuh adalah ketika perekonomian menggunakan sumber daya produktifnya, termasuk tenaga kerja. Itu tidak berarti semua orang bekerja. Sebaliknya, mereka yang mampu dan ingin memiliki pekerjaan bisa mendapatkannya.
Dalam pekerjaan penuh, tingkat pengangguran tidak sama dengan nol persen karena masalah struktural dan friksional. Beberapa orang menganggur karena tidak memiliki keterampilan yang memadai sesuai tuntutan pasar.
Selain itu, sebagian orang belum mendapatkan pekerjaan meskipun mereka aktif mencari pekerjaan. Mereka mungkin sedang dalam proses mencari lowongan kerja atau mengikuti proses rekrutmen perusahaan. Selama mereka tidak bekerja, kita anggap mereka menganggur.
Ekuilibrium neraca pembayaran
Ekuilibrium neraca pembayaran tercapai ketika mata uang asing yang masuk ke suatu negara sama dengan mata uang asing yang keluar. Arus masuk dan keluar mata uang asing berasal dari transaksi berjalan dan transaksi modal.
Dengan kata lain, apa yang kita belanjakan dan investasikan di luar negeri tidak lebih dari pengeluaran dan investasi asing ke dalam perekonomian domestik. Dengan demikian, cadangan devisa kita tidak bertambah atau berkurang.
Distribusi pendapatan yang adil
Tujuan ini berkaitan dengan bagaimana mendistribusikan pendapatan dalam perekonomian di antara penduduk. Jarak antara si kaya dan si miskin seharusnya tidak berbeda signifikan. Tujuan ini biasanya lebih dalam sudut pandang ekonomi normatif daripada ekonomi positif.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah memiliki beberapa instrumen, antara lain pajak dan pengeluaran sosial lainnya seperti tunjangan pengangguran dan bantuan sosial.