Contents
Pembiayaan defisit fiskal (fiscal deficit financing) merujuk pada pembiayaan pengeluaran anggaran pemerintah ketika menjalankan defisit fiskal. Karena pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan, pemerintah harus berutang. Salah satu sumber utamanya adalah melalui penerbitan surat utang.
Deskripsi tentang “Pembiayaan Defisit Fiskal”
Defisit fiskal terjadi ketika belanja pemerintah lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan pemerintah. Kebijakan ini biasanya ditujukan untung mendorong pertumbuhan ekonomi atau ketika membangun infrastruktur secara besar-besaran.
Defisit fiskal menjadi proposisi utama ekonom Keynesian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini didasarkan pada premis bahwa pertumbuhan yang dihasilkan dalam kegiatan ekonomi akan membawa dana yang diperlukan untuk mengimbangi utang tersebut. Jadi, ketika ekonomi tumbuh, aktivitas bisnis meningkat. Pemerintah pada akhirnya dapat memungut pajak lebih besar dari sebelumnya untuk membayar utang tersebut.
Bagaimana defisit terjadi?
Defisit dapat terjadi karena penurunan tarif pajak sehingga mengurangi pendapatan yang diperoleh dari pajak. Selaian itu, defisit juga terjadi karena pemerintah meningkatkan pengeluaran untuk berbagai program pendukung pertumbuhan ekonomi.
Defisit fiskal dapat berimplikasi luas terhadap perekonomian. Tidak hanya terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran, ini juga dapat mempengaruhi suku bunga di pasar keuangan. Hal ini karena permintaan tinggi terhadap utang akan mendorong suku bunga naik.
Kritik terhadap pembiayaan defisit fiskal
Pembiayaan defisit fiskal menstimulasi ekonomi untuk sementara waktu tetapi akhirnya bisa menjadi hambatan ekonomi dan mendorong kenaikan suku bunga. Hal ini karena, untuk menarik investor, pemerintah harus menawarkan bunga yang kompetitif (tinggi) sehingga mendorong kenaikan tingkat suku bunga.
Defisit mungkin juga hasil dari ketidakefisienan pemerintah. Ini dapat mencerminkan penghindaran pajak yang luas. Atau, ini juga mencerminkan belanja pemerintah yang terlalu boros daripada yang diperlukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Ketika pasar modal domestik belum berkembang, pembiayaan defisit dapat menempatkan pemerintah dalam utang kepada kreditor asing. Ketika porsi asing cukup besar di pasar surat utang, perekonomian domestik rentan terhadap arus modal keluar yang masif, yang mana dapat memperburuk nilai tukar dan perekonomian secara luas.
Terakhir, defisit fiskal belum tentu efektif mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika pembiayaan defisit fiskal melalui utang mendorong suku bunga naik, sektor swasta mungkin enggan untuk berinvestasi karena biaya investasi yang mahal (dikenal dengan efek crowding-out). Dampak pelemahan investasi swasta ini mungkin lebih besar daripada apa yang dapat didorong dari pengeluaran pemerintah.
Perlu kita ingat, belanja pemerintah dan investasi swasta adalah komponen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ketika investasi swasta turun lebih besar dibandingkan dengan peningkatan belanja pemerintah, PDB turun.