Macroeconomic equilibrium atau ekuilibrium ekonomi makro adalah kondisi ekonomi di mana kurva permintaan agregat memotong kurva penawaran agregat. Pada titik ini, jumlah PDB riil yang diminta sama dengan jumlah PDB riil yang disediakan. Disebut juga dengan istilah keseimbangan makroekonomi.
Ketika jumlah PDB riil yang disediakan melebihi jumlah yang diminta, persediaan menumpuk sehingga perusahaan akan memangkas produksi dan harga. Sebaliknya, ketika jumlah PDB riil yang diminta melebihi jumlah yang disediakan, persediaan akan habis sehingga perusahaan akan meningkatkan produksi dan harga.
Tiga jenis keseimbangan makroekonomi
- Lapangan kerja penuh atau full employment
- Kesenjangan resesi (recessionary gap), disebut juga dengan kesenjangan deflasioner
- Kesenjangan ekspansioner (expansionary gap), dikenal juga dengan istilah inflationary gap.
Full employment terjadi ketika PDB riil aktual sama dengan PDB potensial. Kurva permintaan agregat dan kurva penawaran jangka pendek berpotongan tepat pada kurva penawaran agregat jangka panjang (PDB potensial).
Kesenjangan resesi terjadi ketika PDB riil kurang dari PDB potensial dan konsekuensinya, tingkat harga turun (deflasi). Dalam sebuah grafik, kondisi ini terjadi ketika kurva penawaran agregat jangka pendek dan kurva permintaan agregat berpotongan di sebelah kiri garis PDB potensial.
Dalam kondisi kesenjangan resesi, ada surplus tenaga kerja karena tidak semua pasokan tenaga kerja terserap. Secara teori, perusahaan dapat mempekerjakan pekerja baru dengan tingkat upah yang lebih rendah. Upah yang lebih rendah menurunkan biaya biaya produksi, mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksi.
Oleh karena itu, ketika tingkat nominal upah turun, kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kanan, menyebabkan tingkat harga turun dan PDB riil naik. Tingkat upah uang akan terus turun sampai PDB riil sama dengan PDB potensial.
Kesenjangan ekspansioner terjadi ketika PDB riil melebihi PDB potensial dan sebagai konsekuensinya, tingkat harga dalam perekonomian naik (inflasi). Dalam sebuah grafik, perpotongan antara kurva penawaran agregat jangka pendek dan kurva permintaan agregat terjadi di sebelah kanan garis PDB potensial.
Selama kesenjangan ekspansioner, ada kekurangan tenaga kerja. Perusahaan harus menawarkan tingkat upah yang lebih tinggi untuk mempekerjakan tenaga kerja yang mereka minta. Kenaikan upah mendorong naik biaya produksi dan ini memaksa produsen untuk mengurangi produksi.
Jadi, ketika tingkat upah uang naik, kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri, mendorong tingkat harga naik dan PDB riil turun. Tingkat upah uang akan naik sampai PDB riil sama dengan PDB potensial.