Declining industry atau industri yang menurun adalah fase dalam siklus hidup industri di mana pertumbuhan permintaan menjadi negatif. Ada banyak alasan sebagai penyebab penurunan pertumbuhan: permintaan konsumen mungkin terus menguap, penipisan sumber daya alam mungkin terjadi atau mungkin ada pengganti yang muncul karena inovasi teknologi.
Deskripsi tentang
Suatu industri dikatakan mengalami penurunan ketika tidak mengimbangi pertumbuhan ekonomi, atau ketika laju pertumbuhannya berkontraksi. Ini dapat diukur dari output yang dihasilkan dari industri tersebut. Biasanya, tingkat pertumbuhan ekonomi negara diukur dengan produk domestik bruto (PDB). Penurunan ini mungkin bersifat temporer, misalnya karena ada guncangan di sisi permintaan atau produksi.
Sementara itu, secara lebih spesifik, industri yang menurun dapat bersifat jangka panjang, bukan temporer seperti yang disebutkan diatas. Dalam manajemen, ini dikaitkan dengan fase dalam siklus hidup industri. Fase penurunan ditandai dengan pertumbuhan menjadi negatif. Ini terjadi karena berbagai alasan, termasuk:
- Substitusi teknologi, misalnya penurunan industri kereta api karena konsumen beralih ke moda transportasi udara
- Perubahan sosial, misalnya penurunan permintaan terhadap produk tembakau karena kesadaran kesehatan yang lebih besar y
- Demografi, misalnya penurunan angka kelahiran di Jepang merusak pasar untuk produk bayi dan anak-anak
- Persaingan internasional, persaingan luar negeri berbiaya rendah mengakibatkan laju impor yang besar dan mendorong industri dalam negeri menurun.
Dampak penurunan industri
Ketika industri menurun, tingkat persaingan antar perusahaan yang ada akan meningkat. Intensitas persaingan tersebut akan tergantung pada kecepatan penurunan dan seberapa besar hambatan keluar. Tekanan kompetitif dapat menjadi sama sengitnya seperti pada tahap shakeout.
Menurunnya permintaan menyebabkan munculnya kapasitas berlebih. Untuk mencoba menggunakan kapasitas ini, perusahaan mulai memangkas harga, sehingga memicu perang harga. Perusahaan memangkas harga untuk memastikan bahwa kapasitas mereka terisi dan tidak akan mau beroperasi dengan kapasitas berlebih yang substansial.
Keluar hambatan berperan dalam menyesuaikan kapasitas berlebih. Semakin besar hambatan keluar, semakin sulit bagi perusahaan untuk mengurangi kapasitas, dan semakin besar ancaman persaingan harga yang parah.