Contents
Aset merujuk pada yang bermanfaat, berharga, atau memiliki nilai tukar. Dalam bisnis, ini merujuk pada sumber daya di bawah kendali perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu yang diharapkan untuk menghasilkan manfaat ekonomi masa depan bagi perusahaan.
Karakteristik
Dari definisi di atas, ada tiga karakteristik utama sebuah aset:
- Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan;
- Kontrol oleh entitas;
- Hasil dari peristiwa atau transaksi sebelumnya.
Karena memiliki nilai tukar, aset dinyatakan dalam nilai moneter (uang) atau dapat dikonversi menjadi uang dan termasuk biaya ditangguhkan tertentu yang bukan sumber daya (misalnya beban yang ditangguhkan).
Klasifikasi aset
Dalam sebuah laporan keuangan, bagian neraca keuangan mencatat nilai moneter dari aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dua kategori aset berdasarkan wujudnya, mereka adalah:
- Aset berwujud
- Aset tidak berwujud
Aset berwujud mencakup berbagai jenis sumber daya fisik seperti persediaan, bangunan, mesin, properti dan peralatan. Mereka secara kasat mata dapat kita lihat.
Aset tidak berwujud mewakili sumber daya non fisik dan memiliki nilai bagi perusahaan karena mereka memberikan semacam keuntungan bagi perusahaan di pasar. Contoh dari aset tidak berwujud termasuk goodwill, hak cipta, merek dagang, paten dan program komputer, dan aset keuangan, seperti piutang dagang, obligasi dan saham.
Aset juga dapat dipecah menjadi dua kategori utama berdasarkan likuiditasnya:
- Aset lancar
- Aset tidak lancar
Aset lancar termasuk uang tunai, setara kas, surat berharga, persediaan, dan biaya dibayar di muka; yang mana semuanya itu diperkirakan akan digunakan dalam satu tahun atau siklus operasi normal.
Aset tidak lancar, atau aset jangka panjang, adalah sumber daya yang diperkirakan akan dimiliki selama lebih dari satu tahun. Contoh aset tidak lancar termasuk properti, pabrik, dan peralatan, yang dapat mencakup tanah, mesin, bangunan, perlengkapan, dan kendaraan; investasi jangka panjang seperti real estat; merek dagang; goodwill; dan lain sebagainya.
Dalam klasifikasi selanjutna, aset dibagi menjadi aset keuangan dan aset riil. Aset keuangan termasuk uang tunai dan surat berharga, dan kredit yang diberikan kepada pelanggan. Sedangkan, aset riil adala barang yang dapat diidentifikasi seperti bangunan, mesin, kendaraan, peralatan.