Apa itu: Sistem keuangan (financial system) adalah seperangkat institusi dan elemen lainnya yang terlibat dalam pertukaran dana. Sistem mencakup berbagai lembaga keuangan seperti bank, dana pensiun, dan perusahaan asuransi. Pasar keuangan juga termasuk di dalamnya. Selain itu, sistem juga melibatkan aset keuangan dan layanan keuangan yang dengan mana dana ditransfer dari penabung ke pengguna. Sistem juga membutuhkan pengaturan dan organisasi terkait seperti bank sentral dan self-regulatory organization (SRO).
Sistem keuangan bervariasi antar negara. Dan indikator seperti kedalaman keuangan, akses, efisiensi, dan stabilitas mengkarakterisasi perbedaan mereka. Keempat komponen menjadi benchmarking untuk menilai seberapa maju sistem keuangan di sebuah negara.
Mengapa sistem keuangan itu penting?
Sistem keuangan memainkan peran yang vital dalam perekonomian. Pertama, itu memungkinkan sumber daya keuangan dialokasikan secara efisien. Sistem keuangan memfasilitasi transfer dana antara penabung dan pengguna.
Di satu sisi, penabung memiliki kelebihan dana dan berharap dana mereka menghasilkan pengembalian dengan diinvestasikan ke aset keuangan. Di sisi lain, pengguna membutuhkan dana untuk beberapa keperluan seperti belanja infrastruktur oleh pemerintah atau membeli barang tahan lama oleh rumah tangga. Akhirnya, upaya-upaya tersebut memungkinkan dana di dalam perekonomian dapat dialokasikan pada penggunaan terbaiknya.
Kedua, sistem keuangan mempromosikan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Sistem yang efisien meminimalkan biaya transaksi dan oleh karena itu, menyediakan biaya dana yang murah. Dan pemangku kepentingan diuntungkan dengan itu. Misalnya, perusahaan dapat mengumpulkan dana dengan biaya yang rendah untuk mendukung investasi modal mereka, meningkatkan modal yang terakumulasi di dalam perekonomian. Begitu juga, pemerintah dapat melakukannya untuk mendukung pembangunan infrastruktur.
Selain itu, melalui sistem keuangan, penabung memperoleh pengembalian atas investasi mereka. Misalnya, rumah tangga bisa mengumpulkan kekayaan dengan membeli saham atau obligasi. Itu akhirnya mendukung konsumsi mereka secara lebih berkesinambungan, baik saat ini maupun masa depan.
Ketiga, itu penting untuk mendukung kebijakan moneter yang efektif. Kebijakan moneter tertransmisi ke perekonomian melalui sistem keuangan untuk mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Misalnya, ketika banks sentral menaikkan suku bunga, bank komersial akan menyesuaikan ke atas suku bunga pinjaman mereka. Akhirnya, itu meredam konsumsi rumah tangga yang dibiayai pinjaman – demikian juga dengan investasi. Selain suku bunga pinjaman bank, kebijakan yang bertransmisi ke perekonomian melalui efeknya terhadap harga aset dan nilai tukar.
Keempat, guncangan ekonomi menular melalui sistem keuangan. Krisis di negara lain dapat menyebar ke perekonomian domestik melalui pasar keuangan, selain melalui perdagangan internasional. Misalnya, krisis mata uang asing di Asia tahun 1998–1999 dimulai dari krisis baht Thailand. Dan, itu kemudian menjalar ke negara lainnya, termasuk ke Indonesia dan memunculkan krisis ekonomi – bahkan krisis sosial di Indonesia.
Kelima, menyelamatkan lembaga keuangan yang bermasalah membutuhkan dana yang signifikan. Otoritas di beberapa negara telah mengeluarkan dana talangan yang signifikan untuk menghindari risiko sistemik, yang mana bisa menghancurkan sistem keuangan dan menciptakan ketidakstabilan di dalam perekonomian. Misalnya, krisis keuangan di Amerika Serikat pada tahun 2008-2009 menelan talangan mencapai $700 miliar untuk Program Bantuan Aset Bermasalah (TARP).
Apa fungsi sistem keuangan?
Sistem keuangan berfungsi untuk menghubungkan antara penabung dengan pengguna dana. Tujuannya adalah untuk mendistribusikan sumber daya ekonomi secara efisien, yang mana pada akhirnya, mendukung pembangunan ekonomi dan kemakmuran.
Sistem keuangan memerankan tiga fungsi penting. Pertama, itu memfasilitasi kita untuk mencapai tujuan. Di satu sisi, penabung memiliki dana dan berusaha untuk mencari pengembalian atas uang yang mereka pegang. Di sisi lain, pengguna dana membutuhkan dana untuk membiayai kebutuhan mereka seperti investasi barang modal oleh perusahaan atau pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.
Kedua, itu menentukan tingkat bunga ekuilibrium di dalam perekonomian. Sistem keuangan berfungsi untuk mencapai ekuilibrium di mana permintaan agregat untuk dana sama dengan penawaran agregat untuk dana. Penabung bertindak di sisi penawaran. Sedangkan, pengguna bertindak di sisi permintaan.
Ketiga, sistem keuangan berfungsi untuk mengalokasikan sumber daya keuangan secara efisien. Di satu sisi, penabung berusaha meminimalkan kerugian sehingga mereka cermat untuk membuat keputusan yang tepat mengenai tempat untuk berinvestasi. Di sisi lain, pengguna berusaha memanfaatkan dana yang dikumpulkan untuk penggunaan tertingginya. Misalnya, perusahaan menggunakan dana dari menerbitkan obligasi untuk proyek paling menguntungkan. Sehingga, mereka bisa menghasilkan keuntungan maksimal dan lebih tinggi daripada biaya penerbitan obligasi.
Karakteristik pasar keuangan yang berfungsi dengan baik
Pertama, infrastruktur pendukung telah mapan, termasuk yang terkait dengan lembaga keuangan, instrumen keuangan, dan sistem pengaturan. Sehingga, sistem hadir untuk mengatasi masalah keuangan di dalam perekonomian.
Kedua, likuiditas tersedia. Itu memastikan perdagangan dapat dieksekusi dengan tepat. Sehingga, pengguna dana dapat dengan mudah mengumpulkan dana, misalnya menjual surat berharga seperti saham dan obligasi. Begitu juga, penabung dapat dengan mudah menginvestasikan dana mereka pada instrumen yang paling mereka minati.
Ketiga, biaya perdagangan adalah rendah. Ini juga terkait erat dengan likuiditas. Pasar keuangan yang likuid memungkinkan untuk mengurangi biaya perdagangan.
Keempat, informasi pasar tersedia secara benar dan tepat waktu. Ini penting untuk menghasilkan harga pasar yang wajar dan biaya informasi yang rendah. Transparansi dan likuiditas akhirnya mendorong lebih banyak pihak berpartisipasi.
Apa saja bagian dari sistem keuangan?
Sistem keuangan mencakup tiga bagian utama:
- Penabung
- Perantara keuangan
- Pengguna dana
Baik penabung ataupun pengguna dana dapat berasal dari perusahaan, pemerintah atau bahkan individu (rumah tangga). Ambil rumah tangga sebagai contoh. Mereka bertindak sebagai penabung ketika, misalnya, membeli obligasi perusahaan. Di sisi lain, mereka juga bisa bertindak sebagai pengguna, misalnya ketika mereka meminjam uang untuk membeli barang tahan lama.
Kemudian, pertukaran di dalam sistem keuangan melibatkan perantara keuangan. Mereka termasuk institusi keuangan seperti bank, asuransi dan dana pensiun dan pasar keuangan seperti pasar modal (pasar saham dan pasar surat utang) dan pasar uang. Mereka menawarkan beragam jasa keuangan untuk tujuan tertentu, baik yang terlibat langsung dalam memobilisasi dana maupun tidak langsung.
Penabung memiliki dana untuk diinvestasikan di beberapa aset keuangan. Misalnya, kita berinvestasi dengan membeli saham perusahaan atau membeli surat utang perusahaan. Atau kita juga dapat menaruh uang kita di deposito berjangka.
Sementara itu, pengguna dana membutuhkan uang untuk berbagai keperluan. Misalnya, perusahaan membutuhkan uang untuk membeli peralatan modal, membangun pabrik, atau sebagai modal kerja. Sementara itu, pemerintah memerlukan dana untuk membiayai proyek infrastruktur. Dan individu meminjam uang dari bank untuk membeli rumah atau mobil.
Katakanlah, kita berinvestasi di saham. Dalam kasus ini, kita membutuhkan perantara keuangan seperti bursa saham dan pialang untuk melakukannya. Tanpa mereka, kita mungkin harus menanggung biaya transaksi yang tinggi untuk bernegosiasi dan memperdagangkan saham perusahaan. Kemudian, sekali kita membeli saham, uang berpindah dari kantong kita ke perusahaan, yang mana dapat digunakan untuk berinvestasi di barang modal atau tujuan lainnya.
Apa saja komponen dari sistem keuangan?
Sistem keuangan mencakup empat komponen utama. Mereka adalah:
- Pasar keuangan
- Aset keuangan
- Lembaga keuangan
- Layanan keuangan
Pasar keuangan
Pasar keuangan mewakili tempat di mana penabung dan pengguna dana berinteraksi satu sama lain dan memperdagangkan aset keuangan seperti saham dan obligasi. Mereka mencakup:
- Pasar uang
- Pasar modal
- Pasar valas
- Pasar derivatif
Pasar modal memperdagangkan surat berharga jangka panjang seperti obligasi dan saham. Sedangkan, pasar uang memperdagangkan instrumen jangka pendek seperti kertas komersial dan sertifikat deposito. Adapun pasar valas menukarkan mata uang internasional sedangkan pasar derivatif memperdagangkan instrumen derivatif.
Aset keuangan
Aset keuangan merujuk pada aset non-fisik yang dengan mana dana berpindah dari penabung ke pengguna. Contohnya adalah saham, obligasi, deposito berjangka dan kertas komersial. Mereka adalah sarana di mana penabung mendapatkan pengembalian atas dana mereka. Misalnya, kita membeli saham untuk mendapatkan dividen atau capital gain. Atau, kita membeli obligasi untuk mendapatkan kupon rutin dan pokok pada saat jatuh tempo.
Di sisi lain, aset keuangan menjadi sarana yang dengan mana pengguna dana mengumpulkan uang. Misalnya, perusahaan menerbitkan saham atau obligasi dan menjualnya ke publik melalui pasar modal.
Lembaga keuangan
Ada beragam lembaga keuangan dengan beragam jasa keuangan. Mereka mungkin menyediakan jasa untuk memobilisasi dana dari penabung ke pengguna seperti yang dilakukan oleh bank dan bursa efek. Atau, mereka menyediakan layanan keuangan lainnya untuk mendukung sistem keuangan beroperasi tanpa terlibat langsungsung dalam memobilisasi dana.
Contoh lembaga keuangan termasuk:
- Bank
- Perusahaan pembiayaan
- Perusahaan pialang
- Perusahaan perwalian
- Perusahaan asuransi
- Dealer investasi
- Underwriter
- Dana pensiun
- Investment banks
- Mortgage loan companies
- Credit unions
Jasa keuangan
Layanan keuangan adalah produk non-fisik yang disediakan oleh institusi keuangan, termasuk layanan yang diberikan oleh bursa. Layanan tersebut mungkin terkait dengan simpan-pinjam seperti yang dilakukan oleh bank. Atau mereka memberikan layanan kontrak seperti yang disediakan oleh perusahaan asuransi dan dana pensiun. Manajemen kas dan kekayaan, kliring, penitipan efek, dan penjamin emisi, sistem pembayaran adalah contoh lainnya.