Contents
Tingkat pengangguran (unemployment rate) adalah persentase angkatan kerja yang saat ini menganggur. Ekonom mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari populasi usia kerja yang saat ini bekerja ditambah mereka yang menganggur tetapi secara aktif mencari pekerjaan.
Tingkat pengangguran terkait erat dengan siklus bisnis. Itu menurun selama ekspansi ekonomi dan meningkat selama resesi.
Tapi, tingkat pengangguran tidak pernah nol, bahkan ketika ekonomi sedang makmur.
Formula tingkat pengangguran
Menghitung tingkat pengangguran adalah mudah. Anda hanya perlu membagi jumlah pengangguran dengan total angkatan kerja (labor force).
- Tingkat Pengangguran = Jumlah pengangguran / Angkatan Kerja
Anda dapat menemukan angkanya di badan statistik nasional atau departemen tenaga kerja. Untuk komparasi antar negara, anda dapat mencarinya di lembaga seperti World Bank, OECD, IMF, atau di website penyedia statistik seperti ceic.com dan tradingeconomics.com,om.
Jenis pengangguran
Ekonom mengklasifikasikan pengangguran menjadi empat kelompok, yaitu:
- Pengangguran structural (structural unemployment). Pengangguran ini muncul karena mereka tidak memiliki keterampilan. Atau, mereka memiliki keterampilan tetapi tidak cocok dengan permintaan yang ada. Penyebabnya adalah karena perubahan struktur ekonomi, misalnya, karena perubahan teknologi.
- Pengangguran friksional (frictional unemployment). Seringkali, individu mengambil waktu sebelum menemukan pekerjaan yang tepat. Saat aktif mencari pekerjaan, mereka dikategorikan sebagai pengangguran.
- Pengangguran siklikal (cyclical unemployment). Selama siklus bisnis, tidak hanya PDB riil yang berfluktuasi, tetapi juga tingkat pengangguran. Meskipun penawaran tenaga kerja tetap tidak berubah, permintaan tenaga kerja berubah selama fase siklus bisnis. Jadi, ada periode ketika permintaan tinggi (pengangguran siklikal rendah) dan ada periode ketika permintaan rendah (pengangguran siklikal tinggi).
- Pengangguran musiman (seasonal unemployment). Ini seperti pengangguran siklis, tetapi masalahnya berasal dari faktor musiman dan bukan disebabkan oleh naik turunnya aktivitas ekonomi. Misalnya, selama kedua periode, permintaan pekerjaan tertentu selama hari libur seringkali lebih tinggi dari musim normal.
Pengangguran struktural ditambah pengangguran friksional membentuk tingkat pengangguran alami (natural rate of unemployment). Mereka akan tetap ada seiring waktu, meskipun perekonomian berada pada full employment (PDB berada pada tingkat potensialnya). Jadi, tingkat pengangguran tidak pernah sama dengan nol.
Penyebab tingkat pengangguran
Pengangguran terjadi ketika permintaan tenaga kerja lebih tinggi daripada penawaran tenaga kerja.
Permintaan mengacu pada berapa banyak lapangan kerja tersedia. Ketika itu rendah, ketersediaan pekerjaan tidak cukup untuk menyerap pasokan tenaga kerja, mengakibatkan tingkat pengangguran tinggi.Sebaliknya, ketika permintaan tinggi, orang mudah menemukan pekerjaan dan tingkat pengangguran turun.
Permintaan tenaga kerja tergantung pada prospek keuntungan perusahaan. Prospek laba yang lebih baik mendorong mereka untuk meningkatkan produksi. Mereka akan merekrut lebih banyak tenaga kerja. Permintaan tinggi ketika ekonomi sedang makmur (ekspansi ekonomi).
Tetapi, ketika prospek keuntungan memburuk, mereka akan mengefisienkan operasional. Mereka tidak hanya berhenti untuk merekrut tetapi mungkin memecat karyawan. Itu biasanya terjadi selama resesi ekonomi.
Pasokan tenaga kerja merujuk pada jumlah orang yang tersedia dan siap untuk bekerja. Pasokan tenaga kerja tergantung pada pertumbuhan populasi, tingkat partisipasi angkatan kerja dan imigrasi bersih.
Perlu anda ingat, permintaan-penawaran tenaga kerja tidak hanya berbicara tentang kuantitas, tetapi kualitas tenaga kerja. Beberapa jenis pekerjaan menuntut pekerja dengan keterampilan lebih tinggi daripada yang lain. Jadi, meskipun permintaan tenaga kerja tinggi, tingkat pengangguran mungkin tetap tinggi karena sebagian besar pekerja tidak memenuhi kualifikasi.
Mari kita bahas faktor-faktor penyebab dari setiap jenis pengangguran.
Penyebab pengangguran struktural
Orang-orang menganggur karena mereka tidak memiliki keterampilan yang diminta oleh bisnis. Masalah mungkin berasal dari perubahan mendasar dalam perekonomian, yang mana mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti teknologi, persaingan, atau kebijakan pemerintah.
Misalnya, ketika ekonomi beralih dari berbasis industri ke berbasis layanan, beberapa individu menganggur. Kuantitas pekerja mungkin masih sama, tapi kualitasnya tidak memenuhi persyaratan bisnis.
Misalnya, bisnis meminta pekerja yang dapat mengoperasikan komputer. Pekerja yang memiliki keterampilan manual kemungkinan besar akan tetap menganggur. Mereka tidak memenuhi kualifikasi. Kecuali, mereka mengambil kursus untuk meningkatkan keterampilan mereka. Jadi, solusi untuk mengatasi pengangguran struktural adalah adalah dengan melatih kembali para pekerja.
Baru-baru ini, perubahan teknologi juga berpotensi meningkatkan pengangguran struktural di masa depan. Mereka yang tidak memiliki keahlian di bidang teknologi akan terpinggirkan. Bahkan mereka yang memiliki keterampilan juga dapat menganggur karena tingginya redundansi pekerjaan.
Penyebab pengangguran friksional
Badan Pusat Statistik mengkategorikan individu sebagai pengangguran karena mereka tidak memiliki pekerjaan, walaupun mereka secara aktif mencari pekerjaan. Jadi, pengangguran friksional terjadi karena transisi dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Atau, lulusan baru tidak beruntung dan tidak dapat menemukan pekerjaan yang tepat.
Orang-orang pindah ke pekerjaan lain karena berbagai alasan, termasuk peluang, upah, tunjangan yang lebih baik. Atau, mereka tidak puas dengan pekerjaan sebelumnya.
Pengangguran friksional terjadi karena pasar tenaga kerja tidak sempurna. Apa itu artinya?
Pekerja tidak memiliki informasi yang sempurna tentang penawaran, permintaan, atau bahkan upah di pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, meskipun seseorang telah menemukan pekerjaan yang tepat, ia harus menegosiasikan gaji. Karena dia tidak mengetahui upah ekuilibrium di pasar, mereka mungkin meminta gaji lebih rendah atau lebih tinggi.
Tidak hanya upah, ketidakcocokan penawaran dan permintaan juga datang dari keterampilan, waktu kerja, lokasi, sikap, atau selera. Tentu saja, itu memperlama mereka menganggur.
Penyebab pengangguran siklikal
Pengangguran siklis berhubungan dengan siklus ekonomi. Itu adalah naik turunnya aktivitas ekonomi.
Selama ekspansi ekonomi, permintaan tenaga kerja tinggi. Bisnis perlu meningkatkan produksi.
Selama periode itu, mereka melihat prospek laba yang lebih kuat karena permintaan konsumen yang kuat. Jadi, mereka ingin meningkatkan output. Untuk itu, mereka mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja. Sebagai hasilnya, pengangguran siklis rendah selama periode ini.
Sebaliknya, selama kontraksi ekonomi atau resesi, permintaan tenaga kerja menurun. Bisnis memangkas produksi karena prospek keuntungan mereka memburuk. Mereka tidak hanya berhenti merekrut pekerja baru tetapi juga memilih untuk memecat karyawan yang ada sejalan dengan program efisiensi. Itu mengakibatkan pengangguran yang tinggi selama resesi.
Penyebab pengangguran musiman
Pengangguran musiman tinggi selama musim normal dan jatuh selama musim puncak. Musim puncak adalah waktu terbaik bagi pengusaha untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan dan keuntungan. Karena alasan ini, mereka akan merekrut lebih banyak pekerja.
Permintaan pekerjaan di industri tertentu lebih bersifat musiman daripada yang lain. Pariwisata dan rekreasi, konstruksi, pertanian, dan ritel adalah beberapa di antaranya. Misalnya, pemetik buah sangat banyak dipekerjakan selama musim panas. Demikian pula, pekerjaan ritel adalah prospektif selama pra-Natal daripada di hari-hari normal.
Dampak tingkat pengangguran terhadap perekonomian
Mereka yang menganggur tidak mendapatkan gaji. Oleh karena itu, ketika tingkat pengangguran tinggi, itu menunjukkan semakin banyak rumah tangga yang memiliki sedikit uang.
Sebagai akibatnya, mereka mengurangi belanja terhadap barang dan jasa. Ketika permintaan konsumen melemah, bisnis mengurangi produksinya. Itu semakin memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan pengangguran siklis yang lebih tinggi.
Pengangguran juga bertanggung jawab atas masalah sosial seperti kemiskinan dan kejahatan. Hasil studi di Amerika Serikat menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran sebesar 1 poin persentase meningkatkan tingkat kemiskinan sebesar 0,4 hingga 0,7 poin persentase.
Bacaan selanjutnya
- Tingkat Inflasi: Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
- Tingkat Pengangguran: Konsep, Formula, Jenis, Penyebab, dan Efek
- Neraca Pembayaran: Definisi, Rumus, Komponen, Pentingnya
- Pertumbuhan Ekonomi: Faktor, Pentingnya, Dampak, Cara Mengukurnya
- Distribusi Pendapatan: Cara Mengukur dan Mengatasi Ketimpangan
- Apa 5 Sasaran Makroekonomi?
- Kemungkinan Konflik Antara Tujuan Makroekonomi