• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Makroekonomi

Stabilisator Otomatis: Contoh dan Cara Kerja

Diupdate pada August 25, 2022 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: Anggaran Pemerintah

Stabilisator Otomatis: Contoh dan Cara Kerja
You are here: Home / Ekonomi / Makroekonomi / Stabilisator Otomatis: Contoh dan Cara Kerja

Apa itu: Stabilisator otomatis (automatic stabilizer) adalah alat-alat fiskal yang bersifat kontra siklus. Mereka memoderasi fluktuasi ekonomi tanpa campur tangan pemerintah secara langsung. Di satu waktu, ketika perekonomian sedang berkontraksi, mereka membantu perekonomian untuk menghindari pemburukan lebih lanjut, yakni resesi. Di waktu yang lain, mereka mencegah hiperinflasi dan perekonomian yang terlalu panas ketika perekonomian sedang berekspansi.

IKLAN

Tunjangan kesejahteraan dan pajak progresif adalah contohnya. Keduanya merangsang ekonomi ketika perekonomian melemah atau berkontraksi. Dan pada saat yang lain, mereka meredam pertumbuhan ekonomi ketika terlalu panas, menghindari kenaikan inflasi yang tajam.

Apa saja contoh stabilisator otomatis?

Stabilisator otomatis benar-benar bekerja secara otomatis. Mereka tidak memerlukan tindakan yang disengaja dari pemerintah. Misalnya, mereka tidak melibatkan perubahan dalam kode pajak dan undang-undang lainnya atau voting legislator untuk persetujuan. Dua contohnya adalah:

  • Pajak progresif
  • Tunjangan kesejahteraan

Pajak progresif adalah contoh umum dari stabilisator otomatis. Mereka ditetapkan secara proporsional lebih tinggi seiring dengan pendapatan kena pajak. Dengan kata lain, tarif pajak yang dikenakan akan naik seiring dengan peningkatan penghasilan kena pajak. Karena penghasilan kena pajak tergantung pada kondisi ekonomi, tarif pajak akan naik ketika ekonomi berekspansi dan turun ketika resesi.

Sementara itu, tunjangan kesejahteraan dan sosial bisa mengambil beragam program. Misalnya adalah tunjangan pengangguran, kupon makanan dan cek stimulus. Pengeluaran untuk program-program tersebut berkurang selama ekonomi makmur dan meningkat selama ekonomi merosot. Medicaid adalah contoh lain dan juga berfungsi sebagai penstabil otomatis dengan efek countercyclical.

Bagaimana cara kerja stabilisator otomatis?

Stabilisator otomatis bekerja secara kontra siklus. Mereka mempengaruhi anggaran pemerintah atau pengeluaran sektor swasta, yang mana pada akhirnya mempengaruhi permintaan agregat. Mereka meredam ekonomi ketika terlalu panas dan merangsang ekonomi ketika merosot, tanpa intervensi langsung oleh pemerintah. Dengan kata lain, mereka memainkan peran penting dalam mengurangi penyimpangan ekstrim terhadap output potensial. 

IKLAN

Pajak progresif dan tunjangan kesejahteraan penting untuk mencegah konsekuensi negatif akibat tingkat pertumbuhan yang tidak terduga seperti resesi di mana aktivitas perekonomian jatuh. Atau, itu meredam lonjakan inflasi dan meredam perekonomian yang terlalu panas. 

Ketika resesi, aktivitas ekonomi jatuh. Tingkat pengangguran tinggi karena bisnis memangkas produksi dan mengurangi pekerja untuk menjaga keuntungan. Dengan demikian, rumah tangga menghadapi prospek pendapatan dan pekerjaan yang memburuk. Jika tidak dicegah dengan stimulus ekonomi, perekonomian bisa mengarah pada resesi atau bahkan depresi. 

Namun, berbeda dari kebijakan makroekonomi, yang mana membutuhkan tindakan disengaja oleh pemerintah, stabilisator otomatis bekerja secara otomatis. Mereka bekerja secara terbalik dengan situasi ekonomi yang terjadi. Sehingga, pengeluaran pemerintah akan meningkat dan pendapatan pajak akan menurun secara otomatis selama resesi.

Sementara itu, ketika sedang berekspansi, perekonomian menguji batas-batas maksimumnya. Di tahap akhir ekspansi, tekanan inflasi meningkat signifikan karena perekonomian beroperasi di atas kapasitas produktifnya. Atau dengan kata lain, PDB riil melebihi PDB potensial (kesenjangan positif atau kesenjangan inflasioner  – lihat kembali konsep ekuilibrium makroekonomi). Jika tidak dicegah, itu bisa membuat perekonomian menjadi terlalu panas.

Ketika perekonomian terlalu panas, tingkat inflasi melonjak. Itu menyebabkan daya beli uang jatuh. Jika tidak dicegah, itu bisa mengarah ke hiperinflasi, di mana uang menjadi tidak berharga dalam hitungan hari. Itu terjadi karena harga barang dan jasa naik tidak terkendali. Tingginya inflasi menjatuhkan kepercayaan terhadap mata uang domestik dan dapat memicu krisis. Contoh terbaru terjadi di Venezuela yang mana dimulai di tahun 2016.

Lantas bagaimana stabilisator ekonomi bekerja dan memberikan efek terhadap perekonomian, mari kita bahas tunjangan kesejahteraan dan pajak penghasilan sebagai contoh.

Tunjangan kesejahteraan

Tunjangan kesejahteraan adalah item dalam pengeluaran pemerintah. Kenaikan dan penurunan mereka tidak membutuhkan intervensi pemerintah, melainkan terjadi secara otomatis mengikuti siklus ekonomi tapi bekerja secara terbalik. Mereka mengimbangi fluktuasi permintaan agregat. Mereka meningkatkan pengeluaran pemerintah selama resesi, dan mereka melakukan yang sebaliknya dalam ekspansi. 

IKLAN

Sekarang ambil tunjangan pengangguran sebagai contoh.

Selama perekonomian mengalami resesi, bisnis mengurangi pekerja dan menghentikan investasi karena menghadapi tekanan keuntungan akibat permintaan yang lemah. Sementara itu, rumah tangga menghadapi prospek pendapatan dan pekerjaan yang memburuk, memaksa mereka untuk lebih berhemat dan mengurangi belanja. Penurunan konsumsi dan investasi bisa membuat aktivitas semakin jatuh, kemungkinan mengarah pada resesi besar. 

Jadi, selama resesi, tingkat pengangguran meningkat. Ada lebih banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Mereka yang menganggur kemudian melamar program tunjangan pemerintah. Sebagai hasilnya, pengeluaran untuk tunjangan pengangguran meningkat. 

Karena menggantikan pendapatan yang hilang, tunjangan tersebut membantu meredam penurunan lebih lanjut dalam konsumsi. Mereka yang menganggur masih dapat menjaga konsumsi mereka, membuat permintaan agregat tetap kuat dan tidak jatuh semakin dalam. Dikombinasikan dengan kebijakan ekspansioner lainnya, misalnya, suku bunga rendah, konsumsi yang terjaga bisa merangsang kembali aktivitas perekonomian. 

Sebaliknya, tunjangan pengangguran akan berkurang selama ekspansi ekonomi. Perekonomian mencapai kemakmuran dan aktivitas bisnis meningkat. Rumah tangga melihat prospek yang kuat atas pendapatan dan pekerjaan mereka, mendorong mereka untuk meningkatkan konsumsi. 

Permintaan yang kuat mendorong harga naik, merangsang bisnis untuk meningkatkan produksi demi meraup lebih banyak keuntungan. Mereka kemudian meningkatkan investasi dan merekrut tenaga kerja baru untuk meningkatkan output. Sebagai hasilnya, output perekonomian meningkat dan tingkat pengangguran menurun. Dan konsumsi dan investasi yang tumbuh tinggi meningkatkan permintaan agregat dan mendorong tingkat harga naik. Tingkat inflasi bisa melonjak tak terkendali – sebuah konsekuensi yang tidak diinginkan – jika permintaan agregat terus melonjak (misalnya melalui spiral upah-harga). 

Dan pengeluaran untuk tunjangan pengangguran bekerja secara terbalik dengan situasi tersebut. Pembayaran mereka turun karena tingkat pengangguran rendah. Sehingga, pengeluaran pemerintah juga ikut turun, mengimbangi kenaikan konsumsi dan investasi. Sebagai hasilnya, itu meredam peningkatan tajam dalam permintaan agregat. Dan pertumbuhan moderat pada permintaan agregat menghasilkan tekanan inflasi yang lebih rendah.

Pajak progresif

Pajak tidak hanya mempengaruhi pendapatan pemerintah. Tapi, itu juga mempengaruhi konsumsi dan investasi. Kenaikan tarif pajak melemahkan konsumsi dan investasi karena rumah tangga dan bisnis harus menyisihkan lebih banyak uang untuk tagihan pajak. Sebagai hasilnya, lebih sedikit dolar tersedia untuk belanja dan investasi.

IKLAN

Untuk contoh stabilisator otomatis, mari ambil pajak progresif sebagai contoh. 

Selama ekspansi ekonomi, pendapatan kena pajak meningkat. Aktivitas ekonomi meningkat dan permintaan barang dan jasa tumbuh kuat. Selain itu, tingkat pengangguran juga rendah karena bisnis merekrut pekerja untuk meningkatkan produksi. Sehingga, bisnis menghasilkan lebih banyak keuntungan selama periode ini. Begitu juga, rumah tangga lebih makmur karena pendapatan mereka meningkat. Sebagai hasilnya, pendapatan dan keuntungan yang tinggi dikenakan tarif pajak yang lebih tinggi. 

Tarif pajak yang lebih tinggi memoderasi kenaikan konsumsi dan investasi. Rumah tangga dan bisnis harus membayar pajak lebih tinggi untuk setiap penghasilan tambahan yang mereka peroleh. Dan peningkatan pendapatan tidak serta merta meningkatkan belanja terhadap barang dan jasa. Sebagai hasilnya, permintaan agregat tumbuh lebih moderat.

Sebaliknya, selama resesi, aktivitas ekonomi jatuh. Pendapatan rumah tangga turun, begitu juga dengan keuntungan bisnis. Sebagai hasilnya, tagihan pajak lebih sedikit karena dikenakan dengan tarif yang lebih rendah. Selain itu, rumah tangga mungkin memenuhi syarat untuk memperoleh asuransi pengangguran, kupon makanan atau tunjangan kesejahteraan lainnya karena pendapatan mereka menurun. Tarif pajak yang lebih rendah dan tunjangan kesejahteraan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa untuk tetap kuat selama resesi, atau setidaknya, mencegahnya turun semakin dalam.

Bacaan selanjutnya

  • Anggaran Berimbang: Mengapa Penting, Efek Pengganda
  • Anggaran Pemerintah: Komponen, Jenis dan Kebijakan Fiskal
  • Belanja Modal Pemerintah: Contoh, Mengapa Penting
  • Defisit Anggaran Siklikal: Penyebab, Cara Kerja, Dampak
  • Defisit Anggaran Struktural: Cara Kerja dan Implikasinya
  • Defisit Anggaran: Rumus, Penyebab, dan Akibat
  • Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek
  • Pajak Bersih Dalam Makroekonomi: Rumus, Efek Terhadap Ekonomi
  • Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian
  • Pajak: Jenis dan Dampaknya Terhadap Perekonomian
  • Pembayaran Transfer: Pentingnya, Jenis, dan Kritik
  • Pendapatan Pemerintah: Jenis dan Mengapa Penting?
  • Pengeluaran Diskresioner Pemerintah: Apa Itu? Apa Saja Contohnya?
  • Pengeluaran Lancar Pemerintah: Contoh, Perhitungan dalam PDB
  • Pengeluaran Otonom: Rumus, Komponen, Faktor Penentu
  • Pengeluaran Pemerintah: Komponen dan Efek Terhadap Perekonomian
  • Pengeluaran Terinduksi: Definisi, Contoh, Rumus
  • Stabilisator Otomatis: Contoh dan Cara Kerja
  • Surplus Anggaran: Alasan Terjadi dan Efeknya
  • Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

TOPIK

Analisis Keuangan Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Perdagangan Internasional Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Struktur Organisasi
IKLAN

TOP 7

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Teori Kebutuhan McClelland: Jenis dan Cara Memuaskan
  • Diskriminasi Harga Tingkat Pertama: Contoh, Prasyarat, Masalah
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan
  • Pergeseran Kurva Kemungkinan Produksi, Apa Saja Faktornya?
  • Lingkungan Makro

TERBARU – Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Pertumbuhan Ekonomi Faktor Pentingnya Dampak Cara Mengukurnya

Pertumbuhan Ekonomi: Faktor, Pentingnya, Dampak, Cara Mengukurnya

Economic growth atau pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan output di suatu perekonomian dari waktu ke waktu. Ini

Distribusi Pendapatan Cara Mengukur dan Mengatasi Ketimpangan

Distribusi Pendapatan: Cara Mengukur dan Mengatasi Ketimpangan

Apa itu: Distribusi pendapatan (income distribution) adalah tentang bagaimana pendapatan atau kekayaan perekonomian

IKLAN

TERBARU – Manajemen

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian

Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian?

Pengusaha berperan kunci untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan orang. Dalam aspek yang luas, mereka berkontribusi

8 Kualitas Pengusaha yang Sukses

8 Kualitas Pengusaha yang Sukses

Memulai dan menjalankan bisnis bukan tugas mudah. Kualitas pengusaha menentukan dan membantu menjawab mengapa seorang

IKLAN

TERBARU – Keuangan

Apa Saja 3 Tahap Pembiayaan Modal Ventura

Apa Saja 3 Tahap Pembiayaan Modal Ventura?

Tahap pembiayaan modal ventura mencakup: Ketiganya berbeda berdasarkan pada tahap mana modal disuntikkan ke dalam

Modal Ventura Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi

Modal Ventura: Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi

Apa itu: Modal ventura (venture capital) adalah modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan baru, startup atau

Leveraged Buyout (LBO) Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Apa itu: Leveraged buyout (LBO) adalah sebuah akuisisi dengan utang diandalkan untuk membiayai pembelian. Strategi ini

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur organisasi ekuitas swasta biasanya adalah Limited Partnership (LP) atau Limited Liability Company (LLC). Di

Footer

TOP 3

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Teori Kebutuhan McClelland: Jenis dan Cara Memuaskan

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami