Contents
Apa itu: Lokasi pasar (market location) adalah di mana perusahaan menjual produk. Memilihnya dengan tepat adalah penting karena tidak hanya mempengaruhi penjualan dan keuntungan tetapi juga sumber daya yang dikonsumsi. Selain itu, masing-masing lokasi juga memiliki keunggulan dan risiko yang melekat.
Jenis lokasi pasar
Kita dapat membagi pasar ke dalam empat kategori berdasarkan jangkauan pelanggan. Mereka adalah:
- Pasar lokal
- Pasar regional
- Pasar nasional
- Pasar internasional
Beberapa bisnis rumah tangga seringkali mengandalkan penjualan produk ke konsumen di sekitar tempat bisnis tersebut berada. Contohnya adalah adalah bengkel sepeda dan penata rambut.
Bisnis kecil di pasar lokal mendapatkan keuntungan dari pengetahuan yang mendalam tentang basis pelanggan mereka. Konsumsi sumber daya relatif rendah, meski pada saat yang sama, potensi keuntungan juga rendah.
Pasar regional lebih luas daripada pasar lokal. Itu mungkin mencakup satu wilayah kabupaten, kota atau provinsi. Karena jangkauan lebih luas dan jumlah pelanggan lebih banyak, bisnis berpotensi menghasilkan lebih banyak penjualan daripada pasar lokal.
Kesuksesan di pasar regional mungkin akan mendorong untuk berekspansi ke wilayah lain dan seluruh pasar nasional. Contoh bagus termasuk restaurant, peritel dan perbankan. Mereka mengandalkan sumber daya yang telah terbangun untuk melayani pelanggan di wilayah lain.
Persaingan di pasar nasional lebih intensif dibandingkan dengan dua pasar sebelumnya. Pesaing mungkin tidak hanya datang dari perusahaan domestik, tetapi juga perusahaan asing yang membangun fasilitas produksi dan beroperasi di pasar domestik. Selain itu, tekanan juga datang dari produk impor.
Berikutnya, pasar internasional menawarkan potensi penjualan terbesar. Perusahaan memasarkan produknya ke berbagai negara, baik melalui ekspor maupun mendirikan anak usaha di luar negeri. Pasar luar negeri memiliki ukuran pasar dan prospek pertumbuhan pasar yang beragam antar negara.
Selain itu, pasar internasional juga lebih kompleks. Perusahaan harus mengadaptasi strategi pemasarannya untuk menanggapi perbedaan selera, budaya, dan hukum di berbagai negara. Selain itu, persaingan tidak hanya datang dari pesaing domestik di negara tujuan, tetapi juga perusahaan dari negara lain. Itu, tentu saja, mengkonsumsi lebih banyak sumber daya.
Mengapa lokasi pasar penting
Dua alasan lokasi pasar penting.
Pertama, itu mempengaruhi potensi penjualan dan keuntungan bisnis. Semakin banyak jumlah pelanggan potensial, seperti pasar internasional, semakin besar peluang perusahaan untuk menghasilkan volume penjualan yang tinggi.
Kedua, lokasi menentukan sumber daya yang dikonsumsi. Pasar internasional memang memiliki ukuran pasar potensial yang besar, namun itu membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Oleh karena itu, bisnis seharusnya tidak hanya mempertimbangkan potensi keuntungan, tetapi juga sumber daya dimiliki dalam merancang strategi yang tepat.
Bisnis kecil mungkin menggunakan strategi ekspor langsung daripada investasi langsung untuk memasarkan produk ke pasar luar negeri. Mereka mencoba untuk meraih lebih banyak penjualan dengan meminimalkan konsumsi sumber daya.
Sementara itu, perusahaan multinasional mungkin akan memilih strategi investasi langsung. Mereka mencoba mengeksploitasi keuntungan di negara tujuan, seperti upah murah dan kedekatan dengan bahan baku, untuk mendukung strategi internasional mereka.
Faktor pertimbangan ketika memilih lokasi pasar
Beberapa faktor pertimbangan untuk memilih lokasi pasar yang tepat termasuk:
- Sumber daya yang dimiliki
- Jaringan distribusi
- Persaingan
- Potensi pertumbuhan ukuran pasar
- Sosial demografi, terutama terkait dengan selera pelanggan
- Faktor makroekonomi
Pertama, sumber daya. Bisnis harus memastikan mereka memilih pasar yang tepat sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Konsumsi sumber daya mempengaruhi biaya untuk memasarkan produk secara efektif dan kompetitif. Ketika mengkonsumsi lebih banyak biaya, pendapatan mungkin hanya bisa menjadi kerugian.
Kedua, distribusi. Perusahaan perlu mengembangkan distribusi yang efektif untuk membawa barangnya ke lokasi pelanggan, baik regional, nasional atau internasional. Jaringan transportasi lokal, biaya logistik, jumlah distributor atau peritel adalah beberapa faktor pertimbangan.
Distribusi yang efektif adalah penting karena memastikan konsumen dapat membeli produk dengan mudah, di lokasi yang tepat dan pada waktu yang tepat. Sebuah produk hebat dengan harga terjangkau tidak gunanya jika pelanggan tidak dapat membeli di ritel-ritel sekitar mereka.
Ketersediaan mempengaruhi penjualan. Jika produk banyak tersedia, pelanggan mudah untuk menemukan produk ketika membutuhkannya. Sehingga, jika produk banyak tersedia, maka itu kemungkinan akan laku.
Ketiga, persaingan. Konsumsi sumber daya juga terkait dengan implementasi strategi bersaing. Jumlah pesaing biasanya berkorelasi positif dengan tingkat jangkauan pasar.
Bisnis di pasar lokal kemungkinan menghadapi lebih sedikit persaingan. Dan ukuran pesaing juga biasanya relatif mirip. Sebaliknya, di pasar internasional atau nasional, persaingan melibatkan berbagai perusahan dari seluruh dunia, yang mana mungkin lebih mapan dan memiliki sumber daya yang lebih besar.
Keempat, potensi pertumbuhan. Ini mempengaruhi keuntungan dan pengembalian investasi. Menginvestasikan sumber daya untuk pasar yang sudah matang adalah sesuatu yang sia-sia. Pertumbuhan pasar telah melambat dan kemungkinan menuju tahap penurunan. Akhirnya, perusahaan mungkin tidak dapat menghasilkan cukup arus kas untuk menutup investasi yang dikeluarkan.
Kelima, sosial demografi. Ekspansi ke luar negeri adalah lebih kompleks karena perusahaan harus melayani berbagai kebutuhan konsumen yang beragam. Perbedaan budaya dan gaya hidup mempengaruhi selera konsumen di masing negara. Itu, tentu saja, membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda.
Beberapa perusahaan mungkin mengadopsi standarisasi untuk memasarkan produk ke negara lain. Mereka mengembangkan satu standar global dan menjualnya ke berbagai negara. Smartphone dan komputer adalah contoh bagus.
Sementara yang lain mengadopsi strategi glokalisasi. Itu melibatkan modifikasi dan adaptasi produk dengan selera lokal. Perusahaan makanan cepat saji seperti McDonald dan KFC adalah contohnya. Mereka mengadaptasi menu mereka dengan cita rasa lokal di masing-masing negara.
Keenam, faktor lingkungan makro. Ini berkaitan dengan variabel-variabel seperti ekonomi dan peraturan. Beberapa negara mungkin menerapkan hambatan perdagangan seperti tarif, volume dan persyaratan lokal. Itu meningkatkan biaya ketika memasuki pasar internasional. Selanjutnya, faktor ekonomi seperti nilai tukar juga berdampak pada harga, biaya dan keuntungan di pasar tujuan.