Growth accounting atau akuntansi pertumbuhan adalah alat ekonomi keuangan yang digunakan untuk mengukur kontribusi faktor produksi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dua faktor produksi yang digunakan biasanya adalah modal dan tenaga kerja.
Ini sebenarnya mirip dengan model regresi, dimana determinannya adalah modal dan tenaga kerja. Selanjutnya, residual dari persamaan, yang oleh para ekonom sebut sebagai produktivitas faktor total, secara tidak langsung menghitung laju kemajuan teknologi.
Persamaan akuntansi pertumbuhan
Persamaan pertumbuhan akuntansi menggambarkan bagaimana pertumbuhan ekonomi, diukur dari perubahan PDB riil, suatu perekonomian dipengaruhi oleh perubahan modal, tenaga kerja, dan teknologi.
Persamaan tersebut membantu kita menganalisis sumber pertumbuhan ekonomi pada tingkat lebih detail. Ini memungkinkan kita untuk memecah pertumbuhan ekonomi menjadi berbagai komponen di tingkat mikro dan dengan demikian memberikan ukuran yang sangat akurat dari pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Persamaan akuntansi pertumbuhan menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan PDB potensial sama dengan pertumbuhan teknologi ditambah tingkat pertumbuhan rata-rata tertimbang dari modal dan tingkat pertumbuhan rata-rata tertimbang dari tenaga kerja berdasarkan bagian relatifnya dalam pendapatan nasional. Persamaan akuntansi pertumbuhan dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana:
- Y adalah PDB potensial
- A adalah residual, dikenal dengan istilah produktivitas faktor total (TFP) dan merujuk pada faktor teknologi
- K adalah persediaan modal yang ada di suatu negara
- L adalah ukuran angkatan kerja suatu negara
- Δ adalah perubahan masing-masing variabel
- WK adalah bobot modal, yang mana sama dengan jumlah keuntungan perusahaan, pendapatan bunga bersih, pendapatan sewa bersih, dan depresiasi, dibagi dengan total PDB.
- WL adalah tenaga kerja, yang mana sama dengan kompensasi karyawan dibagi dengan total PDB.
Persamaan diatas dapat kita tulis ulang menjadi:
Persamaan di atas menunjukkan bahwa kontribusi tenaga kerja dan modal terhadap pertumbuhan PDB tergantung pada porsinya (W) dalam pendapatan nasional. Oleh karena itu, ketika bagian tenaga kerja lebih tinggi (misalnya 80% berbanding 20% untuk modal), peningkatan jumlah tenaga kerja akan memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap PDB dibandingkan dengan peningkatan setara dalam jumlah modal.
Kita dapat merumuskan kembali formula kedua diatas dalam hal per kapita untuk mengukur standar hidup di suatu negara.
Rasio modal-tenaga kerja mengukur jumlah modal per unit tenaga kerja dalam perekonomian. Kontribusinya terhadap PDB tergantung pada porsinya dalam pendapatan nasional (WK). Oleh karena itu, dari persamaan diatas, kita tahu bahwa kemajuan teknologi memiliki dampak yang lebih signifikan pada standar hidup ekonomi dibandingkan dengan modal (bobot pertumbuhan dalam teknologi sama 1 sedangkan, bobot pertumbuhan dalam rasio modal-tenaga kerja kurang dari 1).