• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Keuangan
Home › Keuangan › Investasi

Depresiasi Garis Lurus

September 9, 2019 · Ahmad Nasrudin

Depresiasi Garis Lurus

Contents

  • Rumus dan contoh perhitungan metode depresiasi garis lurus
  • Kelebihan dan kekurangan

Depresiasi garis lurus (straight-line depreciation) adalah metode depresiasi di mana nilai aset tetap disusutkan secara merata selama masa manfaat aset. Contoh aset tetap adalah properti, pabrik, dan peralatan. Istilah garis lurus berasal dari fakta bahwa beban penyusutan tahunan, jika direpresentasikan sebagai grafik garis dari waktu ke waktu, akan menjadi garis lurus. 

Depresiasi garis lurus melengkapi beberapa metode depresiasi lainnya seperti saldo menurun dan sum-of-years-digits. Depresiasi garis lurus cocok untuk barang yang lebih murah, seperti furnitur. Kita menghitung penyusutan dari biaya awal dikurangi nilai sisa aset, dibagi dengan taksiran masa manfaat aset.

Rumus dan contoh perhitungan metode depresiasi garis lurus

Melalui metode garis lurus, kita mengalokasikan secara merata beban aset jangka panjang. Metode ini membutuhkan estimasi nilai residu atau nilai sisa dan masa manfaat aset. Nilai residual mengacu pada jumlah yang diterima perusahaan dari penjualan aset pada akhir masa manfaatnya. 

Rumus untuk metode depresiasi ini adalah sebagai berikut:

Depresiasi garis lurus = (Harga perolehan – Nilai sisa) / Masa manfaat aset

Misalnya, sebuah mesin dapat menghasilkan output pada tingkat optimum selama 10 tahun. Ini berarti setelah masa manfaat tersebut, mesin tidak dapat berproduksi secara optimum setelah 10 tahun (misalnya karena aus, perlu perawatan ekstra, dsb). Oleh karena itu, biasanya perusahaan akan menjual aset tersebut daripada terus mempertahankannya.

Jadi, jika mesin baru yang dibeli seharga Rp1,2 miliar diperkirakan memiliki masa manfaat sepuluh tahun dan nilai sisa Rp200 juta. Maka dengan metode ini, beban penyusutan tahunan adalah:

Beban depresiasi = (1,200-200)/10 = Rp100 juta.

Kelebihan dan kekurangan

Metode ini memberikan biaya penyusutan yang sama untuk setiap periode selama masa manfaat aset. Dalam beberapa kasus, nilai residu diabaikan.

Ini juga merupakan metode termudah untuk menghitung biaya penyusutan. Kita hanya perlu memperkirakan nilai residu aset dan tahun-tahun kehidupan ekonomi.

Ini adalah metode penyusutan yang paling mudah dan populer dan digunakan oleh banyak perusahaan untuk tujuan pelaporan keuangan. Namun, tidak ada manfaat pajak yang diterima perusahaan. Ini kontras dengan metode depresiasi dipercepat, yang mengakui beban penyusutan yang lebih besar pada tahun awal penggunaan aset. Dengan begitu, dengan metode penyusutan yang dipercepat, perusahaan mendapatkan pengurangan pajak yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal aset.

No related posts.

TRENDING

  • Produk marjinal Yang Menurun
  • Pertumbuhan Ekonomi: Faktor, Pentingnya, Dampak, Cara Mengukurnya
  • Kepemimpinan Paternalistik: Karakteristik, Keunggulan, Kelemahan
  • Sasaran Bisnis: Pentingnya, Contoh, Kriteria, Cara Menulis
  • Utilisasi Kapasitas: Hubungannya Dengan Profitabilitas, Permintaan Agregat dan Ekonomi
  • Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik: Contoh dan Perbedaannya
  • Penawaran Agregat: Jenis, Kurva dan Faktor Penentu

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh
  • Menyusun dan Memastikan Proposisi Nilai Pelanggan yang Efektif
  • Menciptakan Nilai bagi Karyawan: Kunci Membangun Tenaga Kerja yang Produktif [Dengan Contoh]
  • Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai bagi Pelanggan [Dengan Contoh]
  • Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham dan Investor [Dengan Contoh]

CARI LEBIH BANYAK

KATEGORI

Analisa keuangan Bisnis Ekonomi Investasi Keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Primary Sidebar

TRENDING

  • Produk marjinal Yang Menurun
  • Pertumbuhan Ekonomi: Faktor, Pentingnya, Dampak, Cara Mengukurnya
  • Kepemimpinan Paternalistik: Karakteristik, Keunggulan, Kelemahan

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh

Copyright © 2025 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami