• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Investasi / Metode Saldo Menurun

Metode Saldo Menurun

Diupdate pada April 11, 2022 oleh Ahmad Nasrudin

Metode Saldo Menurun

Metode saldo menurun (declining balance method) adalah metode penyusutan dipercepat (accelerated depreciation), yang menerapkan tingkat depresiasi konstan pada nilai buku yang menurun. 

Tidak seperti depresiasi garis lurus, metode saldo menurun tidak secara eksplisit memperhitungkan nilai residual aset dalam menentukan biaya penyusutan setiap tahun. Di bawah metode saldo menurun, aset hanya disusutkan sampai nilai buku bersihnya sama dengan nilai residual.

Untuk menghitung biaya penyusutan, kita harus menentukan tingkat garis lurus, yang sama dengan 100% dibagi dengan jumlah tahun dimana aset diharapkan tetap digunakan (masa manfaat aset). Misalnya, jika masa manfaat aset adalah 5 tahun, tingkat garis lurus akan menjadi 20% (100/5). 

Selanjutnya, kita harus menentukan faktor akselerasi, yang dikalikan dengan nilai garis lurus. Produk keduanya kemudian diterapkan pada nilai buku bersih aset untuk menentukan beban penyusutan. 

Misalnya, dalam metode saldo menurun ganda (double-declining balance atau DDB) beban penyusutan dihitung sebagai:

 ((2 / Masa manfaat) x (Biaya perolehan – Akumulasi depresiasi)) 

Katakanlah, perusahaan membeli generator baru untuk pabriknya. Biaya perolehan generator Rp38.000 Perkiraan masa manfaat 5 tahun. 

Setiap tahun, tingkat penyusutan 40% (2/5) diterapkan pada nilai buku yang menurun untuk menentukan biaya penyusutan. Di tahun pertama, beban depresiasi adalah nilai perolehan dikali dengan tingkat garis lurus (40%). Sementara itu, di tahun pertama, jumlah akumulasi depresiasi sama dengan beban depresiasi (Rp2.000), sedangkan nilai buku aset sama dengan nilai perolehan (Rp5.000) dikurangi akumulasi depresiasi (Rp2.000).

Di tahun kedua, kita kalikan lagi nilai buku dari aset (Rp3.000) dengan tingkat garis lurus (40%) untuk mendapatkan beban depresiasi (Rp1.200). Akumulasi depresiasi dihitung dengan menambahkan akumulasi depresiasi di tahun pertama dengan beban depresiasi di tahun kedua (Rp3.200). Nilai buku aset di tahun ke dua adalah nilai perolehan (Rp5.000) dikurangi dengan akumulasi depresiasi di tahun kedua (Rp3.000 – 3.200).

Konsekuensi metode saldo menurun

Metode ini menawarkan manfaat pajak yang lebih signifikan di tahun awal penggunaan aset. Dibandingkan dengan metode garis lurus, metode ini mengakui biaya penyusutan yang lebih tinggi pada awal masa manfaat aset. Oleh karena itu, laba sebelum pajak akan lebih kecil, dan sebagai konsekuensinya, pengurangan pajak juga lebih rendah.

Kategori: Investasi

AFFILIATE

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Glokalisasi: Pentingnya, Contoh, Cara Kerja, Pro, Kontra
  • Faktor Sosial Budaya: Contoh dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Bisnis

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Glokalisasi: Pentingnya, Contoh, Cara Kerja, Pro, Kontra
  • Faktor Sosial Budaya: Contoh dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Bisnis
  • Apa Perbedaan Antara Sektor Swasta Dengan Sektor Publik
  • Values, Attitudes and Lifestyles (VALS): Kategori dan Mengapa Penting

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami