Contents
Income effect atau efek pendapatan adalah adalah perubahan permintaan untuk barang atau jasa yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riil, yang mencerminkan daya beli konsumen. Pendapatan riil dapat berubah karena perubahan nominal pendapatan atau harga barang atau jasa. Salah satu sumber utama pendapatan nominal adalah upah atau gaji.
Deskripsi efek pendapatan
Dalam teori pilihan konsumen, efek pendapatan adalah konsep utama selain efek substitusi. Teori tersebut menyatakan preferensi dengan pengeluaran konsumsi dan kurva permintaan konsumen dan menjelaskan bagaimana perubahan harga pasar dan pendapatan berdampak pada pola konsumsi untuk barang dan jasa konsumen.
Efek pendapatan menyatakan dampak perubahan daya beli terhadap konsumsi, sedangkan efek substitusi menjelaskan bagaimana konsumsi dipengaruhi oleh perubahan harga relatif dengan harga barang lainnya.
Perubahan daya beli dapat terjadi karena perubahan pendapatan, perubahan harga atau fluktuasi mata uang. Penurunan harga meningkatkan daya beli dan meningkatkan mereka riil konsumen, memungkinkan konsumen untuk membeli produk yang lebih baik atau lebih banyak untuk produk yang sama dengan harga yang sama. Namun, efek ini bervariasi antar jenis barang: antara barang normal dan barang inferior.
Sementara itu, efek substitusi menjelaskan bagaimana pola konsumsi dapat berubah ketika ada perubahan harga barang relatif terhadap harga barang lainnya. Konsumen dapat mencari alternatif barang berharga lebih murah, ketika harga barang atau jasa tertentu meningkat, sehingga mereka dapat mempertahankan gaya hidup mereka. Sebaliknya, ketika harga suatu barang turun, kuantitas permintaan terhadap barang tersebut akan naik. Oleh karena itu, kenaikan atau penurunan harga suatu barang akan berkorelasi negatif dengan kuantitas permintaan.
Efek terhadap barang normal dan inferior
Barang normal adalah barang yang permintaannya meningkat seiring peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat konsumen. Barang normal memiliki elastisitas pendapatan yang positif.
Ekonom membedakan barang normal menjadi dua: barang kebutuhan dan barang mewah. Barang kebutuhan memiliki elastisitas pendapatan lebih dari nol tetapi kurang dari satu. Sedangkan, barang mewah memiliki koefisien lebih dari satu. Namun, beberapa orang seringkali merujuk barang normal adalah barang kebutuhan.
Sementara itu, barang inferior adalah barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan riil konsumen naik. Ini biasanya adalah barang yang dianggap tidak perlu bagi konsumen ketika mereka menjadi lebih kaya.
Namun, apa yang dianggap sebagai barang inferior atau barang normal akan bervariasi antar individu, tergantung pada tingkat pendapatan masing-masing. Misalnya, nasi mungkin akan dianggap sebagai barang inferior bagi orang kaya, namun merupakan barang normal bagi beberapa orang lainnya.
Kecenderungan mengkonsumsi marginal
Efek pendapatan menjelaskan bagaimana respon konsumen jika pendapatan mereka naik. Tetapi, ini tidak menjawab aspek lain dari perilaku pilihan konsumen, yakni bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya?
Pertanyaan tersebut terjawab dengan konsep ekonomi lainnya: kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity to consumption atau MPC). Konsep ini menjelaskan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya, apakah untuk konsumsi barang atau ditabung. Semakin tinggi pendapatan tambahan yang ditabung, semakin tinggi nilai MPC.
Meskipun berakar dari teori ekonomi mikro, kecenderungan mengkonsumsi marjinal juga diadopsi dalam teori makroekonomi yang dikenal sebagai ekonomi Keynesian. Teori ini menarik perbandingan antara produksi, pendapatan individu dan kecenderungan untuk membelanjakan lebih banyak pendapatan. Misalnya, peningkatan pendapatan dapat meningkatkan jumlah yang bersedia dibayar oleh konsumen untuk suatu barang, yang menyebabkan harga naik.