Contents
Ekuilibrium stabil (stable equilibrium) mengacu pada kecenderungan bahwa mekanisme pasar akan mengarahkan pasar kembali ke keseimbangan baru ketika ada guncangan kecil di pasar. Guncangan itu dapat menyebabkan surplus atau kelangkaan pasokan di pasar. Surplus (kelebihan pasokan) memaksa harga pasar turun, menaikkan jumlah yang diminta dan menurunkan jumlah yang disediakan. Sementara itu, kelangkaan mendorong harga pasar naik sehingga mengurangi kuantitas yang diminta dan meningkatkan kuantitas yang disediakan.
Kapan ekuilibrium stabil?
- Selama kurva penawaran miring ke atas dan kurva permintaan miring ke bawah, pasar akan selalu mencapai ekuilibrium yang stabil. (Gambar A)
- Jika kurva penawaran dan kurva permintaan miring ke bawah, kurva penawaran harus lebih curam daripada kurva permintaan. (Gambar B)
- Jika kurva penawaran dan kurva permintaan miring ke atas, kurva permintaan harus lebih curam daripada kurva penawaran. (Gambar C)
Dalam tiga kasus di atas, jika harga pasar lebih tinggi dari ekuilibrium, jumlah yang ditawarkan melebihi jumlah yang diminta, yang menyebabkan kelebihan pasokan. Situasi ini menekan harga pasar untuk jatuh. Harga yang lebih rendah merangsang konsumen untuk membeli lebih banyak. Pada saat yang sama, menjadi tidak menguntungkan bagi perusahaan untuk mempertahankan tingkat produksi mereka saat ini, mendorong mereka untuk mengurangi output.
Kapan ekuilibrium tidak stabil?
Pasar tidak dapat mencapai ekuilibrium baru ketika:
- Kurva permintaan dan kurva penawaran miring negatif (Gambar A) dan kurva permintaan lebih curam daripada kurva penawaran
- Kurva permintaan dan kurva penawaran miring positif (Gambar B) dan kurva penawaran lebih curam daripada kurva permintaan.
Dalam kedua kasus, ekuilibrium tidak stabil (unstable equilibrium). Jika harga bergerak di atas harga ekuilibrium, jumlah yang diminta lebih dari jumlah yang disediakan, sehingga mengarah pada kelebihan permintaan (kelangkaan). Ini memaksa harga pasar naik lebih jauh dan bergerak menjauh dari ekuilibrium. Demikian pula, dengan harga lebih rendah dari ekuilibrium, ada kelebihan pasokan. Situasi ini membuat harga turun lebih jauh. Harga yang lebih rendah juga memaksa produsen untuk memotong produksinya. Oleh karena itu, kedua angka menunjukkan ekuilibrium tidak stabil karena tidak ada kesempatan untuk ekuilibrium asli untuk dipulihkan.