• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Bisnis dan strategi

Integrasi Horizontal: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan

Diupdate pada April 15, 2022 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: Akuisisi, Integrasi Bisnis, Merger, Pertumbuhan Bisnis

Integrasi Horizontal Definisi, Kelebihan dan Kekurangan
You are here: Home / Manajemen / Bisnis dan strategi / Integrasi Horizontal: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan

Apa itu: Integrasi horizontal (horizontal integration) berarti mengkombinasikan beberapa bisnis dalam rantai produksi yang sama di bawah satu koordinasi atau kendali. Misalnya dua produsen mobil memutuskan untuk merger dan meninggalkan satu entitas yang bertahan. Itu meningkatkan ukuran bisnis sehingga mendukung pencapaian keunggulan kompetitif dan kekuatan pasar yang lebih tinggi.

Advertisement

Integrasi tidak hanya melalui merger. Ini mungkin melalui akuisisi. Perusahaan yang diakuisisi mungkin merupakan pesaing langsung. Misalnya, misalnya akuisisi Bank OCBC NISP oleh OCBC Bank. Alternatifnya, kedua perusahaan mungkin fokus pada segmen pasar yang berbeda. Perusahaan target memiliki memiliki irisan dengan bisnis non-inti perusahaan pengakuisisi. Dalam hal ini, anak perusahaan akan fokus pada bisnis non-inti tersebut.

Opsi integrasi selanjutnya adalah membentuk anak usaha atau usaha patungan di negara lain dengan bisnis yang sama. Misalnya, pembuat mobil Jepang mendirikan fasilitas produksi dan anak usaha di Indonesia.

Beberapa contoh lain integrasi horizontal adalah:

  • Facebook mengakuisisi Instagram pada tahun 2012 dengan nilai $1 miliar. Keduanya fokus di bisnis jejaring sosial.
  • Heinz dan Kraft Foods merger pada 25 Maret 2015 dan menggarap pasar makanan olahan
  • Marriott International pembeli Starwood Hotels seharga $13,6 miliar pada 16 November 2015, membuatnya menjadi salah satu jaringan hotel terbesar di dunia.
  • Walt Disney Company mengakuisisi 21st Century Fox senilai $52,4 miliar pada 14 Desember 2017.

Perbedaan integrasi horizontal dengan integrasi vertikal

Berdasarkan keterkaitannya dalam rantai produksi, integrasi terbagi ke dalam dua kategori:

  • Integrasi horizontal, yang mana melibatkan bisnis dalam level rantai produksi yang sama. Dengan kata lain, sebelum integrasi, keduanya adalah saling bersaing.
  • Integrasi vertikal, yang mana melibatkan bisnis dalam level rantai produksi yang berbeda. Sebelum integrasi, satu perusahaan mungkin adalah pemasok atau distributor bagi perusahaan lainnya.

Kedua integrasi dapat berlangsung melalui merger, akuisisi atau pendirian anak usaha.

Integrasi horizontal meningkatkan ukuran operasi perusahaan. Misalnya, ketika sebuah produsen mobil mengakuisisi produsen mobil lainnya, itu meningkatkan skala operasi dan memungkinkan pengakuisisi untuk meraih skala ekonomi yang lebih baik. Selain itu, kekuatan pasar juga meningkat karena pangsa pasar lebih tinggi.

Sementara itu, sebuah perusahaan mengejar integrasi vertikal untuk menangkap keuntungan di setiap rantai pasokan. Perusahaan memperoleh kendali yang lebih baik atas atas input dan saluran distribusinya.

Advertisement

Manfaat integrasi horizontal

Integrasi horizontal menawarkan sejumlah keuntungan seperti:

  • Penghematan biaya
  • Peningkatan kekuatan pasar
  • Eliminasi duplikasi bisnis
  • Meningkatkan kapasitas keuangan
  • Memfasilitasi aliran pengetahuan antar entitas
  • Peningkatan diferensiasi
  • Pengurangan intensitas persaingan
  • Meningkatkan daya tawar atas pemasok dan pembeli

Penghematan biaya

Skala operasi perusahaan menjadi lebih besar, memungkikannya untuk meraih skala ekonomi yang lebih tinggi.

Dalam industri dengan struktur biaya tetap yang tinggi, mencapai skala ekonomi melalui output besar sangat penting dalam menurunkan biaya. Perusahaan dapat menyebarkan biaya tetap sejumlah besar output, menghasilkan penurunan biaya rata-rata.

Peningkatan kekuatan pasar

Integrasi horizontal mengarah ke konsolidasi industri. Karena berada pada tahap yang sama dalam rantai nilai industri, integrasi ini dapat meningkatkan posisi strategis perusahaan.

Untuk membantu mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif, penciptaan nilai bersih dari integrasi horizontal harus positif. Misalnya, merger dapat meningkatkan skala bisnis perusahaan, yang mana mengarah pada penguasaan pangsa pasar yang lebih besar. Karena jumlah perusahaan berkurang, intensitas persaingan juga melemah.

Eliminasi duplikasi bisnis

Perusahaan induk fokus pada bisnis inti. Sedangkan, anak perusahaan menggarap pasar yang selama ini menjadi bisnis non-inti perusahaan.

Meningkatkan kapasitas keuangan

Ketika mengakuisisi atau mendirikan anak usaha, perusahaan mengkonsolidasikan pendapatan dari entitas yang berada di bawah kendali. Kapasitas keuangan menjadi lebih besar, memungkinkan perusahaan untuk memperoleh peringkat kredit yang lebih baik. Oleh karena itu, perusahaan dapat memperoleh pendanaan yang lebih murah.

Pengurangan intensitas persaingan

Secara keseluruhan, struktur industri menjadi lebih terkonsolidasi dan berpotensi lebih menguntungkan. Integrasi mengubah struktur industri yang mendasari dan mendukung perusahaan yang ada. Persaingan cenderung menurun, dengan asumsi tidak ada pendatang baru.

Advertisement

Selain itu, jika perusahaan berada dalam struktur industri oligopolistik, maka ini akan mengarahkan fokus persaingan ke strategi non-harga.

Meningkatkan diferensiasi

Integrasi horizontal memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengisi kesenjangan dalam penawaran produk. Entitas gabungan dapat menawarkan rangkaian lengkap produk dan layanan.

Kelemahan integrasi horizontal

Meskipun dapat memperkuat model bisnis perusahaan dengan beberapa cara, integrasi juga mengandung sejumlah masalah, keterbatasan, dan bahaya potensial. Beberapa alasan menjelaskan mengapa strategi horizontal gagal dan tidak menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Diantaranya adalah:

  • Turnover manajemen dan staf kunci, terutama dalam kasus merger. Perusahaan merampingkan jumlah karyawan untuk menghindari duplikasi pekerjaan.
  • Fleksibilitas menurun. Ukuran bisnis menjadi lebih kompleks dan lebih sulit dikelola. Itu membuat perusahaan kurang fleksibel dalam memperkenalkan produk baru ke pasar atau menghadapi dinamika persaingan dan permintaan pasar.
  • Membayar terlalu mahal. Manajemen seringkali melebih-lebihkan potensi keuntungan dari akuisisi. Sebagai hasilnya, mereka bersedia membayar premium yang terlalu tinggi.
  • Tidak menciptakan sinergi. Idealnya, integrasi menghasilkan sinergi di mana kapabilitas dan sumber daya antar entitas saling melengkapi. Ketiadaan sinergi menghilangkan peluang penciptaan nilai.
  • Konflik budaya dan gaya kepemimpinan, yang mana seringkali menyertai merger dan akuisisi.
  • Pengawasan lebih ketat dari regulator. Integrasi horizontal mengarah pada peningkatan kekuatan monopoli.

Pengawasan yang lebih ketat dari regulator

Integrasi horizontal potensial untuk mengarah ke praktek anti persaingan. Merger atau akuisisi mereduksi persaingan dan meningkatkan kekuatan pasar. Perusahaan dapat menyalahgunakan kekuatan pasarnya untuk meningkatkan keuntungan. Karena alasan tersebut, integrasi horizontal biasanya mendapat pengawasan yang lebih ketat.

Peningkatan kekuatan pasar meningkatkan kekhawatiran regulator. Perusahaan mungkin menaikkan harga jugal di atas level kompetitif, yang mana merugikan konsumen.

Selain itu, regulator berkepentingan untuk mencegah penyalahgunaan kekuatan pasar. Perusahaan dominan dapat menggunakan kekuatan pasar mereka untuk menghancurkan pesaing potensial. Misalnya, mereka memangkas harga untuk mencegah pemain baru masuk ke industri. Atau, itu untuk memaksa pesaing keluar dari bisnis. Meski telah memangkas harga, perusahaan mungkin masih beroperasi secara menguntungkan berkat skala ekonomi yang lebih tinggi. Ketika telah mereduksi persaingan dan menciptakan hambatan masuk, perusahaan kemudian menaikkan harga.

Tag: Akuisisi, Integrasi Bisnis, Merger, Pertumbuhan Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Advertisement

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Ekuitas Swasta Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Apa itu: Ekuitas swasta (private equity) adalah kendaraan investasi dengan fokus membeli saham perusahaan swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur organisasi ekuitas swasta biasanya adalah Limited Partnership (LP) atau Limited Liability Company (LLC). Di

Leveraged Buyout (LBO) Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Apa itu: Leveraged buyout (LBO) adalah sebuah akuisisi dengan utang diandalkan untuk membiayai pembelian. Strategi ini

Primary Sidebar

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Advertisement

TERBARU

  • Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta
  • Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka
  • Darimana Sumber Keunggulan Komparatif?
  • Tiga Injeksi Dalam Ekonomi
  • Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya

POPULER

  • Disintermediasi
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mempengaruhi permintaan agregat?
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan

Footer

CARI

POPULER

  • Disintermediasi
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mempengaruhi permintaan agregat?
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami