• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Blog

Kaitan Antara Spesialisasi Dan Pertukaran

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada July 14, 2019

Kaitan Antara Spesialisasi Dan Pertukaran
Advertisement

Spesialisasi memungkinan sebuah perusahaan/perekonomian dapat menghasilkan lebih banyak barang dan jasa. Spesialisasi mengacu pada situasi di mana individu, perusahaan, negara berkonsentrasi pada produksi beberapa barang dan jasa tertentu daripada menghasilkan banyak barang.

Misalnya, di sebuah perusahaan makanan, tidak semua pekerja terlibat dalam memproses bahan baku. Beberapa pekerja mungkin menjadi pengemudi truk untuk mengirimkan output ke gudang, yang lain mungkin mengangkut bahan baku, mengoperasikan mesin produksi, mengoperasikan mesin pengemasan dan pengepakan, menyiapkan laporan produksi dan mengembangkan strategi pemasaran. Semua itu merupakan refleksi dari spesialisasi.

Spesialisasi memungkinkan individu untuk berkonsentrasi pada pekerjaan masing-masing. Mereka dapat melakukan upaya terbaiknya untuk berkontribusi terhadap operasi bisnis. Karena melakukan pekerjaan yang sama secara rutin, mereka menjadi lebih mahir. Hasilnya adalah produksi yang lebih banyak dan efisien.

Namun demikian dengan spesialisasi, meskipun lebih banyak diproduksi, tidak ada yang mandiri. Output tidak bisa diproduksi oleh satu orang pekerja. Melainkan, masing-masing bagian tergantung satu sama lain.

Advertisement

Demikian juga, dalam perekonomian, spesialisasi produksi membuat sebuah negara tergantung pada yang lain untuk beberapa barang tidak mereka hasilkan. Misalnya, produsen mobil membutuhkan pasokan bahan baku dari perusahaan baja. Produsen gandum menjual outputnya ke produsen makanan untuk diolah lebih lanjut. Ketergantungan ini mendorong pertukaran/perdagangan barang dan jasa.

Ketika sebuah negara berspesialisasi, mereka akan menghasilkan surplus barang (melebihi yang mereka butuhkan), yang mana dapat mereka tukarkan dengan surplus dari negara lain. Dengan semakin meluasnya perdagangan dan berkembangnya pasar, manfaat spesialisasi menjadi jelas. Surplus yang diproduksi suatu negara dapat dibeli dan dijual, yang memungkinkan standar kehidupan dunia meningkat.

Spesialisasi tidak selalu positif

Spesialisasi jelas telah membuat pilihan barang menjadi lebih bervariasi dan membantu memperbaiki standar kehidupan dunia, tetapi ada bahaya juga.

Mengingat laju perubahan teknologi dalam masyarakat modern, selalu ada kemungkinan bahwa keterampilan spesialis dan akumulasi pengalaman yang diperoleh setiap individu dapat menjadi berlebihan ketika ekonomi berkembang.

Perubahan dalam keinginan konsumen kadang-kadang dapat berarti bahwa barang dan jasa yang diproduksi tidak lagi diperlukan dalam jumlah yang sama. Hasilnya, pengangguran struktural dapat terjadi seiring pemangkasan/penutupan produksi. Oleh karena itu, individu seharusnya fleksibel dan memiliki keterampilan lebih dari satu, yang mana memungkinkannya bergerak lebih mobile antar jenis pekerjaan.

Bagikan

Related

  • Apa Saja Dampak Deindustrialisasi?
  • Apa Saja Dampak Deindustrialisasi
  • Skala Ekonomi: Jenis, Manfaat, Cara Mencapainya
  • Skala Ekonomi Jenis, Manfaat, Cara Mencapainya
  • Apa Faktor Penyebab Deindustrialisasi?
  • Apa Faktor Penyebab Deindustrialisasi
  • Produksi: Definisi dan Metode
  • Produksi Definisi dan Metode
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi: Keuntungan dan Kerugian
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi Keuntungan dan Kerugian
  • Apa Saja Efek Industrialisasi? [Dampak Positif dan Negatif]
  • Apa Saja Efek Industrialisasi [Dampak Positif dan Negatif]
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami