• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Ekonomi

Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal

Diupdate pada June 14, 2019 · Oleh: Ahmad Nasrudin

Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal
You are here: Home / Ekonomi / Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal

Kecenderungan mengkonsumsi marjinal (marginal propensity to consume atau MPC) adalah bagian dari pendapatan disposabel (disposable income) tambahan yang digunakan konsumen untuk membeli barang dan jasa. Kita menghitungnya dengan membagi perubahan dalam pengeluaran konsumsi dengan perubahan dalam disposable income.

Advertisement

Formula dan contoh perhitungan kecenderungan mengkonsumsi marjinal

Para ekonom membagi pengeluaran rumah tangga menjadi dua, yaitu konsumsi dan tabungan. Jadi, berapa banyak uang yang dihabiskan untuk konsumsi? Itu akan sama dengan pendapatan disposabel dikurangi uang yang ditabung.

Konsumsi = Penghasilan disposabel – Tabungan

Karena alasan ini, nilai MPC akan berada antara 0 dan 1. Nilai MPC 0 berarti semua pendapatan tambahan ditabung, dan 1 berarti pendapatan tambahan dihabiskan untuk barang dan jasa.

MPC = Perubahan dalam pengeluaran konsumsi/Perubahan dalam pendapatan disposabel

Atau

MPC = 1 – Kecenderungan marjinal untuk menabung (maginal propensity to save atau MPS)

Misalnya, jika sebuah rumah tangga mendapatkan penghasilan tambahan Rp100.000, di mana Rp60.000 dihabiskan untuk barang, dan Rp40.000 ditabung, maka MPC 0,6, sedangkan MPS 0,4.

Advertisement

Mengapa kecenderungan mengkonsumsi marjinal adalah penting

MPC sangat penting dalam menganalisis dampak konsumsi terhadap perekonomian. Konsumsi meningkat ketika pendapatan disposabel meningkat. Secara keseluruhan, seberapa besar pengaruh peningkatan pendapatan disposabel pada konsumsi rumah tangga akan tergantung pada MPC.

Rumah tangga berpenghasilan tinggi biasanya memiliki MPC yang lebih rendah. Ketika penghasilan mereka naik, mereka akan menabung lebih banyak, misalnya, dengan menginvestasikannya dalam bentuk saham atau surat utang. Alasannya, dengan pendapatan yang ada, mereka telah mampu memenuhi kebutuhan mereka dan sudah memiliki sebagian besar barang yang mereka inginkan.

Sebaliknya, MPC biasanya tinggi untuk rumah tangga berpendapatan rendah. Ketika mereka mendapatkan penghasilan tambahan, mereka cenderung mencurahkan lebih banyak porsi untuk konsumsi subsisten.

Efek pengganda ekonomi

Keynesian menggunakan kecenderungan marginal untuk mengkonsumsi konsep untuk menjelaskan efek pengganda konsumsi terhadap ekonomi. Keynesian berpendapat bahwa kebijakan fiskal, seperti pengeluaran pemerintah, menciptakan banyak efek dan dapat mengarah pada pertumbuhan PDB riil yang lebih tinggi.

Misalnya, ketika pemerintah meningkatkan pengeluaran seperti untuk proyek kereta api, itu menyebabkan peningkatan permintaan barang dan jasa seperti baja. Bisnis meresponsnya dengan meningkatkan output mereka dan mempekerjakan lebih banyak pekerja untuk meningkatkan produksi.

Aktivitas bisnis menguat, dan penciptaan lapangan kerja meningkat. Situasi bisnis yang lebih menguntungkan akan meningkatkan prospek pendapatan rumah tangga. Banyak rumah tangga kemudian membelanjakan lebih banyak untuk barang dan jasa.

Pengeluaran konsumen yang kuat akan membutuhkan produksi tambahan. Sekali lagi, bisnis akan meningkatkan output mereka untuk memenuhi permintaan tambahan. Perusahaan, tentu saja, mempekerjakan lebih banyak pekerja untuk meningkatkan produksi. Pendapatan rumah tangga meningkat, membuat mereka membelanjakan lebih banyak untuk barang dan jasa. Proses berlanjut dan menciptakan pengganda pada output dan pendapatan. 

Efek serupa berlaku untuk kebijakan pajak. Ketika pemerintah menurunkan tarif pajak, rumah tangga memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan untuk barang dan jasa (pendapatan disposabel meningkat). Permintaan yang lebih tinggi untuk produk akan merangsang bisnis untuk meningkatkan output dan mempekerjakan lebih banyak pekerja.

Advertisement

Ukuran pengganda tergantung pada seberapa banyak rumah tangga membelanjakan penghasilan tambahan untuk barang dan jasa (atau kecenderungan mengkonsumsi marjinal). Semakin tinggi kecenderungan mengkonsumsi marjinal, semakin besar efek pengganda. Keynes kemudian merumuskan efek pengganda konsumsi sebagai berikut:

Pengganda Keynesian = 1/(1-MPC)

Faktor penentu kecenderungan mengkonsumsi marjinal

Banyak faktor yang menentukan kecenderungan mengkonsumsi marjinal, termasuk pajak, tingkat pendapatan, kekayaan, ketersediaan kredit, suku bunga, harga barang, dan kepercayaan konsumen.

Penghasilan disposabel merupakan penghasilan yang tersisa setelah rumah tangga membayar pajak. Oleh karena itu, semakin tinggi tarif pajak, semakin rendah pendapatan disposabel . Jika kita memperhitungkan dampak pajak, maka kita harus memodifikasi rumus di atas menjadi:

Pengganda Keynesian = 1/[1-MPC (1 – tarif pajak)]

Selain itu, pengeluaran konsumsi masing-masing individu juga bervariasi berdasarkan tingkat pendapatan mereka. Biasanya, individu berpenghasilan tinggi cenderung menghabiskan lebih sedikit untuk barang dan jasa daripada individu berpenghasilan rendah.

Konsumen juga mengandalkan kredit untuk membeli beberapa barang, seperti perumahan dan kendaraan. Mau tidak mau, suku bunga dan ketersediaan kredit menjadi penentu. Suku bunga tinggi membuat biaya pinjaman lebih mahal; oleh karena itu, mereka cenderung menunda pembelian tersebut. Di sisi lain, konsumen lebih suka menabung karena pengembalian lebih tinggi ketika suku bunga naik.

Kepercayaan konsumen juga merupakan faktor penting berikutnya. Jika konsumen optimis tentang pendapatan dan pekerjaan masa depan mereka, mereka kemungkinan akan berbelanja sekarang. Sebaliknya, ketika mereka pesimis, mereka akan cenderung untuk menabung lebih banyak, mengantisipasi kondisi buruk di masa depan.

Advertisement

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Advertisement

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Strategi Hedge Funds Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Hedge funds mengandalkan beberapa strategi untuk menghasilkan uang. Hedge Fund Research, Inc. (HFRI) membagi mereka

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Apa itu: Dana lindung nilai (hedge fund) adalah dana investasi gabungan (pooled investment funds) di mana berasal dari

Ekuitas Swasta Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Apa itu: Ekuitas swasta (private equity) adalah kendaraan investasi dengan fokus membeli saham perusahaan swasta

Primary Sidebar

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Advertisement

TERBARU

  • Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka
  • Darimana Sumber Keunggulan Komparatif?
  • Tiga Injeksi Dalam Ekonomi
  • Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya
  • Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian?

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Pay for Performance
  • Keunggulan Absolut: Contoh, Asumsi, Kritik

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Pay for Performance

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami