Contents
Solusi untuk menghindari kegagalan bisnis bisa sangat bervariasi. Ada banyak sekali bisnis di sekitar kita dengan berbagai latar belakang, termasuk target pasar dan sumber daya yang berbeda. Karena alasan tersebut, jenis risiko dan solusi untuk menghadapinya juga bisa sangat bervariasi.
Yang pasti, tidak ada pengusaha yang memulai bisnis untuk gagal. Mereka berusaha sebaik mungkin untuk memulai, mengoperasikan dan mengembangkan bisnis. Terkadang mereka sukses. Tapi, pada saat yang lain, mereka gagal. Dan kegagalan tidak mematahkan semangat mereka untuk memulai bisnis yang lain.
Kegagalan bisnis tidak hanya terjadi karena faktor internal, seperti manajemen yang buruk dan masalah arus kas. Tapi, itu juga karena faktor eksternal. Misalnya, perusahaan yang lebih mapan mengejar strategi agresif, yang mana pada akhirnya pada mematikan bisnis yang lebih kecil dengan sumber daya yang terbatas.
Begitu juga, ketika resesi menghantam, banyak bisnis bangkrut. Itu tidak terjadi hanya pada bisnis kecil dan muda, tapi juga perusahaan besar yang telah mapan.
Bagaimana kita bisa memitigasi kegagalan? Pertama, kita mengidentifikasi sumber risikonya, apa saja kemungkinan-kemungkinan penyebab kegagalan. Kedua, kita memilah mereka mulai yang paling strategis hingga kurang strategis, mana yang berdampak signifikan dan kemungkinan besar terjadi. Ketiga, kita menyiapkan langkah antisipasi sebelum masalah tersebut benar-benar menyebabkan kegagalan.
Memetakan risiko yang mungkin dihadapi
Kegagalan bisnis terjadi karena beberapa alasan. Itu bisa berasal dari faktor seperti keahlian manajemen yang tidak memadai, masalah arus kas, utang yang membengkak, dan tekanan persaingan. Dan, mereka mewakili sumber risiko. Mengidentifikasi risiko adalah langkah pertama untuk menghindari kegagalan bisnis. Karena itu, anda membutuhkan analisis risiko.
Anda bisa melakukan riset, idealnya sebelum anda menjalankan usaha. Itu membantu anda untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin di masa depan.
Kemudian, anda mencari solusi terkait untuk masing-masing hambatan. Dengan begitu, anda bisa mempersiapkan penanganan jika terjadi masalah pada usaha anda nantinya.
Analisis risiko juga seharusnya tetap berlangsung bahkan ketika anda telah menjalankan bisnis. Masalah baru bisa saja muncul dan membutuhkan pendekatan baru untuk mengatasinya.
Menentukan risiko yang paling strategis
Risiko bisnis bermacam-macam dan mereka memiliki dampak yang juga berbeda. Beberapa memiliki dampak signifikan yang lain kurang signifikan.
Anda dapat membuat sebuah list tentang masalah atau risiko yang kemungkinan terjadi pada bisnis anda. Jangan lupa, anda membuat urutan berdasarkan seberapa signifikan dampak mereka terhadap bisnis anda. Misalnya, anda membuat peringkat untuk masing-masing risiko, mulai dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Kemudian, anda memetakan seberapa besar peluang masing-masing risiko terjadi dan membuat peringkat terkait.
Anda bisa melakukan ini di excel. Pada kolom pertama, anda menuliskan nomor. Di kolom kedua, anda membuat daftar risiko. Dan di kolom ketiga, anda membuat peringkat berdasarkan dampak masing-masing risiko terhadap bisnis anda. Terakhir, di kolom keempat, anda membuat peringkat berdasarkan peluang terjadinya.
Kemudian, anda membuat heatmap. Kurang lebih hasilnya akan seperti di bawah ini:
Sumber: Wikipedia
Mengembangkan alternatif solusi
Membuat heatmap di atas membantu anda lebih fokus. Anda bisa memprioritaskan sumber daya untuk menangani. Sehingga, anda tahu masalah mana yang harus mendapatkan perhatian khusus anda terlebih dahulu. Misalnya, risiko di dalam kotak merah heatmap diatas membutuhkan anda menanganinya segera karena berdampak signifikan terhadap bisnis anda dan mereka sangat mungkin terjadi.
Idealnya, dalam daftar yang anda buat, anda juga merinci alternatif solusi yang mungkin. Anda bisa menggali dari pengalaman masa lalu.
Atau, anda bisa belajar dari orang lain untuk memperoleh informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis mereka dalam menangani masalah semacam itu. Itu akan bisa membuka wawasan anda dan membantu anda menentukan langkah-langkah untuk mengatasi risiko yang anda hadapi.
Contoh alternatif untuk menghindari kegagalan bisnis
Bisnis kecil bisa gagal karena rencana bisnis mereka buruk, atau yang lebih buruk, mereka tidak memiliki rencana bisnis yang solid dan terdokumentasi. Penyebab lainnya adalah salah urus arus kas. Mengambil terlalu banyak utang juga bisa mengarah pada kegagalan bisnis karena menyebabkan beban keuangan melonjak.
Terakhir, memastikan konsumen terus membeli adalah cara lain untuk menghindari kegagalan bisnis. Tanpa mereka, tidak ada pendapatan dan tidak ada uang untuk membiayai pengeluaran.
Mengembangkan rencana bisnis yang solid
Dengan membuat rencana bisnis, anda memetakan semua kemungkinan di masa depan dan memastikan bisnis anda berjalan dengan sukses. Anda tahu apa yang harus anda capai dan kerjakan untuk mengoperasikan bisnis anda.
Rencana bisnis yang ideal juga mencakup rencana kontijensi, yang mana merumuskan apa yang akan anda lakukan ketika keadaan darurat terjadi. Jadi, rencana tidak hanya memuat strategi untuk menghasilkan pendapatan dan mendukungnya melalui berbagai pengeluaran, tapi juga mengantisipasi segala risiko masa depan.
Ambil rencana anggaran sebagai contoh. Itu adalah salah satu konten dalam rencana bisnis.
Kemudian, meramalkan pendapatan dan pengeluaran adalah bagian strategis dari rencana anggaran. Anda mengidentifikasi bagaimana anda menghasilkan uang dan seberapa besar. Kemudian, anda merinci berapa pengeluaran anda, seberapa besar dan untuk apa saja. Dengan itu, anda bisa mengawasi realisasinya dan mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.
Kemudian, anda juga membuat rencana kontijensi tentang keuangan anda. Misalnya, anda menetapkan cash cushion dan dana darurat untuk melindungi keuangan anda dan mengantisipasi deviasi yang tidak menguntungkan dalam rencana anggaran anda.
Mengawasi pengelolaan arus kas
Pengelolaan arus kas yang buruk bisa menyebabkan kegagalan bisnis. Di Amerika Serikat, misalnya, 82% bisnis kecil gagal karena mereka salah urus arus kas.
Masalah arus kas terjadi karena arus kas masuk dan keluar yang direalisasikan menyimpang dengan yang diramalkan. Itu bisa terjadi karena beberapa alasan, misalnya, penjualan bisnis anda gagal mencapai yang ditargetkan. Atau, piutang usaha anda menumpuk. Keduanya, membuat arus kas masuk seret.
Di sisi lain, pengeluaran anda melonjak. Misalnya, beberapa pos tidak penting muncul dan menghabiskan banyak uang anda. Anda mungkin juga kehabisan kas karena membayar pemasok terlalu awal.
Masalah-masalah semacam itu membutuhkan anda pengawasan yang ketat. Anda harus mencapai keseimbangan antara pengeluaran kas dan pemasukan yang anda realisasikan. Anda tidak boleh membiarkan pengeluaran melonjak, yang mana meningkatkan kemungkinan bisnis anda bangkrut.
Pembukuan menjadi bagian kunci untuk mengawasi arus kas. Anda bisa memeriksa transaksi anda untuk memastikan keuangan anda teratur dan sesuai dengan rencana. Misalnya, anda bisa mengidentifikasi pengeluaran apa saja yang menghabiskan uang anda? Apakah mereka penting? Dan bagaimana jika anda menguranginya? Apa yang akan terjadi?
Menghindari utang yang tidak perlu
Berhutang adalah salah satu cara untuk menambah dana untuk mendukung ekspansi dan pertumbuhan bisnis anda. Tapi, itu juga mengandung risiko.
Anda harus membuat pengeluaran rutin untuk melunasinya. Anda harus membayar bunga, bahkan ketika bisnis anda tidak menghasilkan pendapatan.
Beban keuangan anda akan menumpuk ketika anda mengambil banyak utang. Sekali anda telat membayar utang, kreditur bisa mengajukan kebangkrutan anda
Dengan kata lain, utang bisa menjadi alternatif pembiayaan yang bagus jika pendapatan anda stabil. Anda bisa menggunakannya untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan di masa depan. Tentu saja, anda bisa mengambil utang hanya jika pendapatan yang akan anda peroleh lebih besar daripada biaya utang yang anda ambil untuk membiayanya.
Sehingga, menghindari utang yang tidak perlu – tidak menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi di masa depan – adalah solusi untuk menghindari kegagalan bisnis.
Memang, mungkin sulit untuk memulai bisnis hanya dengan modal yang sedikit dan tanpa utang. Tapi, itu jauh lebih baik daripada harus menanggung pembayaran hutang di masa depan.
Kemudian, jika anda mengoperasikan perusahaan perseorangan, anda harus bertanggung jawab secara pribadi terhadap utang bisnis anda. Dan, anda mungkin harus menjual aset pribadi anda hanya untuk melunasi utang bisnis anda.
Memastikan pelanggan terus membeli
Tanpa pelanggan, tidak ada pendapatan. Dan kegagalan bisnis terjadi jika bisnis anda tidak dapat menghasilkan pendapatan sesuai rencana. Jadi, untuk memastikan bisnis anda terus menghasilkan uang masuk dan menghindari kegagalan bisnis, anda harus memastikan pelanggan anda terus membeli. Anda harus mempertahankan layanan pelanggan dengan baik. Itu menjadi strategi untuk menghindari kegagalan bisnis.
Anda harus bisa memastikan pelanggan anda tetap setia pada produk anda. Misalnya, anda bisa melakukannya melalui promosi penjualan atau menawarkan undian berhadiah. Memperbaiki fitur dan menurunkan harga jual adalah cara lain. Tapi, itu semua membutuhkan anda untuk menghitung biaya untuk melakukan itu semua dan potensi pendapatan yang akan anda hasilkan.
Selain mempertahankan pelanggan yang ada, anda juga seharusnya menarik pelanggan baru. Selain cara diatas, anda juga bisa meningkatkan iklan untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Mengembangkan saluran distribusi baru, misalnya saluran online, atau menargetkan pasar baru adalah solusi lainya.