Contents
Tekanan persaingan semakin meningkat akhir-akhir ini. Beberapa faktor menjelaskan itu. Dan faktor globalisasi menjadi yang dominan mempengaruhi itu. Selain itu, kemajuan teknologi informasi juga berperan penting.
Globalisasi telah membawa persaingan ke area yang lebih luas. Hal ini karena perusahaan menjadi lebih mudah untuk menggaet pelanggan atau beroperasi di luar negara asal. Sehingga, perusahaan lokal tidak hanya bersaing dengan pesaing di dalam negeri. Tapi, mereka juga harus bersaing dengan perusahaan asing, baik secara langsung melalui investasi langsung maupun tidak langsung melalui impor.
Selain itu, globalisasi juga meningkatkan pilihan bagi konsumen. Mereka semakin mudah untuk berbelanja produk luar negeri. Kemajuan teknologi informasi dan transportasi telah membuat mereka lebih mudah dan murah untuk melakukan pembelian dan pengiriman. Sehingga, produk asing bisa lebih tersedia di dalam negeri. Sebagai hasilnya, konsumen memiliki lebih banyak daya tawar dan menanggung biaya peralihan yang lebih rendah.
Peningkatan persaingan mengharuskan perusahaan meningkatkan daya saing. Mereka harus menawarkan produk yang lebih unggul untuk lebih sukses menggaet minat konsumen. Misalnya, mereka mengembangkan produk lebih berkualitas melalui inovasi dengan meningkatkan anggaran untuk riset dan pengembangan. Atau, mereka menawarkan produk yang lebih murah – mengharuskan mereka menurunkan struktur biaya.
Dorongan untuk lebih kompetitif memaksa perusahaan untuk memikirkan kembali tentang bagaimana mereka melakukan bisnis dan mengembangkan keunggulan kompetitif. Diantaranya adalah apakah perlu mempertahankan aktivitas yang ada untuk mencapai operasi yang lebih efisien dan responsif terhadap pelanggan. Ini kemudian memunculkan praktik seperti pengalihdayaan, offshoring, dan reshoring.
Pengalihdayaan
Pengalihdayaan (outsourcing atau subcontracting) berarti mengalihkan aktivitas bisnis internal ke perusahaan lain. Itu dapat menjadi strategi berharga untuk bisnis yang ingin mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan fokus pada kompetensi inti mereka.
Apa saja yang dialihdayakan? Pengalihdayaan biasanya difokuskan pada fungsi-fungsi pendukung atau non-inti seperti call center. Fungsi lainnya termasuk seperti dukungan TI, layanan pelanggan, atau akuntansi. Dalam kasus lain, misalnya, pemanufaktur mungkin mengalihdayakan produksinya ke negara lain dengan biaya manufaktur lebih rendah dan berfokus pada layanan pelanggan yang bernilai tambah lebih tinggi.
Fungsi-fungsi non-inti tersebut tidak strategis terhadap daya saing perusahaan. Selain itu, perusahaan mungkin juga tidak memiliki keterampilan khusus untuk mengelolanya secara efektif dan efisien. Sehingga, mengalihdayakannya ke pihak ketiga adalah opsi yang lebih layak. Dengan mengalihdayakan fungsi non-inti, bisnis dapat membebaskan sumber daya. Mereka dapat berinvestasi pada area kunci dan berdampak langsung pada keuntungan mereka.
Namun, penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati risiko dan manfaat terkait sebelum mengambil keputusan. Faktor-faktor seperti hambatan komunikasi dapat mempengaruhi layanan yang dialihdayakan dan karena itu, kualitas dan efektifitas operasi. Selain itu, outsourcing dapat berdampak negatif pada moral karyawan dan keamanan kerja.
Keuntungan pengalihdayaan
- Mengurangi biaya melalui skala ekonomi yang lebih tinggi oleh mitra
- Mendapatkan standar kualitas yang lebih tinggi karena mitra memiliki kompetensi inti pada layanan yang dialihdayakan
- Memungkinkan bisnis berkonsentrasi pada fungsi inti
Kerugian pengalihdayaan
- Pengendalian mutu menjadi lebih sulit karena diluar kendali perusahaan
- Menurunkan moral karyawan, misalnya karena redudansi, menyebabkan beberapa pekerjaan tidak lagi dibutuhkan
- Reputasi perusahaan rusak dan operasi terganggu jika mitra beroperasi tidak etis atau bisnis mereka gagal
Offshoring
Offshoring mirip dengan outsourcing tapi melibatkan mitra di luar negeri. Dengan kata lain, perusahaan mengalihdayakan aktivitas non-inti ke perusahan luar negeri, biasanya ke negara-negara dengan upah minimum rendah.
Dalam definisi yang luas, fungsi tersebut mungkin tetap berada di dalam perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan tersebut mempekerjakan anak usaha yang berlokasi di negara lain untuk melakukan fungsi tertentu.
Offshoring bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi biaya tenaga kerja dan mendapatkan akses ke keahlian khusus yang mungkin tidak tersedia di dalam negeri.
Namun, ada potensi tantangan yang datang dari luar negeri, seperti hambatan bahasa, perbedaan budaya, dan perbedaan zona waktu. Selain itu, pengaturan offshoring juga mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang relevan.
Keuntungan offshoring
- Mengurangi biaya tenaga kerja
- Akses ke keahlian khusus
- Keuntungan dari faktor eksternal seperti pertukaran mata uang
- Peluang untuk memperluas operasi secara global
- Peningkatan fleksibilitas dan skalabilitas
- Kemampuan untuk fokus pada fungsi bisnis inti
- Akses ke kumpulan bakat yang lebih besar
- Peluang untuk mendiversifikasi operasi bisnis
Kerugian offshoring
- Kontrol kualitas yang lebih sulit
- Diskriminasi dan praktik kerja tidak adil oleh mitra
- Hambatan komunikasi karena faktor bahasa, budaya, dan perbedaan zona waktu
- Pengaturan kerjasama yang lebih kompleks
- Masalah kepatuhan hukum dan peraturan
- Risiko terkait dengan perdagangan dan politik internasional
- Berdampak negatif pada kesempatan kerja di dalam negeri
Reshoring
Reshoring berarti membawa aktivitas bisnis yang dialihdayakan ke perusahaan asing kembali ke negara asal. Dengan kata lain, itu adalah kebalikan dari offshoring.
Reshoring mungkin dilakukan karena peningkatan biaya di pasar luar negeri. Atau, perusahaan mengalami masalah dengan pengiriman barang atau layanan, sehingga mengganggu proses bisnis internal.
Selain itu, pemerintah mungkin menawarkan insentif reshoring untuk mengurangi pengangguran domestik. Offshoring telah mengurangi penciptaan lapangan kerja di domestik, menciptakan pengangguran tinggi. Sehingga, pemerintah mungkin meluncurkan program reshoring untuk mendorong perusahaan-perusahaan membawa kembali aktivitas luar negeri mereka untuk dikerjakan di dalam negeri.
Keuntungan reshoring
Meningkatkan kontrol terhadap kualitas. Perusahaan memiliki lebih banyak kendali atas operasi. Sehingga, mereka lebih mampu memastikan produk mereka memenuhi standar kualitas tinggi, yang dapat meningkatkan reputasi dan kepuasan pelanggan.
Mengurangi tekanan akibat kenaikan biaya di luar negeri. Peningkatan biaya luar negeri dapat membuat operasi menjadi lebih mahal. Sehingga, perusahaan mungkin memutuskan untuk membawanya kembali ke dalam negeri. Insentif pemerintah bisa menjadi faktor pendorong lainnya.
Menciptakan lapangan kerja di pasar domestik. Menghadirkan kembali pekerjaan ke pasar domestik dapat meningkatkan kesempatan kerja, yang dapat berdampak positif pada perekonomian secara keseluruhan.
Pengurangan biaya transportasi. Pengurangan biaya transportasi. Ketika perusahaan memproduksi barang di luar negeri, mereka perlu mengirimkannya kembali ke pasar domestik, yang bisa jadi mahal. Dengan memproduksi barang di dalam negeri, perusahaan dapat mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan laba mereka.
Kerugian reshoring
Operasi yang lebih mahal. Membawa kembali pekerjaan ke pasar domestik bisa mahal, karena perusahaan perlu berinvestasi dalam infrastruktur, peralatan, dan pelatihan baru bagi karyawan. Hal ini dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen dan keuntungan yang lebih rendah bagi perusahaan.
Kurangnya keahlian. Ketika perusahaan telah beroperasi di luar negeri selama bertahun-tahun, mereka mungkin telah mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang pasar, budaya, dan peraturan lokal di luar negeri. Saat kembali ke pasar domestik, mereka mungkin menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan keadaan dan peraturan baru.
Kekurangan pekerja terampil. Misalnya, pekerjaan manufaktur yang dialihkan ke luar negeri memiliki keterampilan rendah. Sehingga, ketika dibawa kembali ke dalam negeri, lebih banyak kesempatan kerja berketerampilan rendah untuk diisi relatif terhadap tenaga kerja yang ada. Akhirnya, mereka yang terampil terpaksa mengisinya karena tidak ada pilihan lain.